Chapter 17 : Pengorbanan

4.3K 460 4
                                    

Cerita sebelumnya..

"Dimana gadis itu?"

"Kembali ke rumah ku"

"Ukh.. pintunya terkunci, aku harus bagaimana sekarang?"

"Kyaa! Bisakah kau lebih lembut sedikit, Huh?!"

"Ya. Dan mereka terlihat.. iuh-- menjijikan.."

"Ayo mulai ritualnya!"

"Dengan ini, kita mulai persembahannya.."

"Tidak! FII!"

"Akh..!"

"STEVII!!"

"Jika kau menyakitinya, aku pasti akan membunuhmu juga!"
"Kalau begitu, coba kau lakukan.."

"JULIEEEE!!"

"Coba lihat apa yang ku temukan disini"

"A-aku harus segera pergi.."

"Aku mengerti. Biar aku yang pergi"

"Kalian harus berterima kasih pada kami setelah ini"

"Ba-bangunlah.. Micell!"

"Kau terlambat. Mereka sudah ku korbankan pada sang penguasa. Sekarang, tiba saatnya untukku mendapatkan kekuatan yang baru!"

"Jangan coba-coba mengganggu tuan ku"

"Kau sudah menyakiti teman-temanku.."

"Tidak akan ku maafkan!"

"Kini seluruh dunia akan tunduk padaku..!"

.

.

Chapter 17 : Pengorbanan

...

"Hahahaha.."

Tawa jahat itu tampak menggelegar disekitar tempat itu. Dan tentu, hal itu membuat Angelica menjadi jengkel dibuatnya.

"Tertawalah sepuasmu, karena setelah ini aku akan segera membuatmu tidak bisa tertawa lagi!" sepertinya bukan hanya penampilan gadis itu saja yang berubah, tetapi juga dengan sifatnya. Mata emasnya itu menyorot dingin ke arah Zafar yang tengah berdiri dengan kedua tangan yang terlentang.

"Aku pasti akan menghabisimu" desisnya dingin. Angelica pun terbang ke arah pria itu dengan kedua sayapnya, berusaha menyerangnya meski dirinya tidak bisa melakukan itu. Karena sebelum ia mencapai Zafar, lagi-lagi Rogu muncul dan menghalanginya.

"Menyingkirlah.."

"Tidak akan" Rogu balas menatap gadis itu dengan mata merahnya.

"Ku bilang menyingkir!" dengan kekuatannya, gadis itu menghempaskan Rogu dari hadapannya.

Lagi. Ia kembali mencoba menyerang Zafar, dan kini gadis itu berhasil melukai pria itu. Sebuah darah mengalir turun dari luka yang dibuat oleh Angelica, dan itu pun membuat Zafar mengalihkan pandangannya kearah gadis itu. Menatapnya marah dengan kedua mata merahnya.

"Kau.."

.

.

-- Lenirs Forest, Blafire continent --

"Athaaaann!!"

Pemuda itu tampak terkejut saat melihat sosok seorang gadis berambut hitam yang berlarian kearahnya, kemudian memeluknya erat. Jika saja ia tidak tersandung sebuah akar pohon, mungkin mereka tidak akan terjatuh dengan posisi gadis itu berada tepat diatas tubuhnya.

Adventure In Lost WorldWhere stories live. Discover now