Chapter 27 : Perjanjian

4.5K 386 19
                                    

Cerita sebelumnya..

"Sudah dimulai, ya?" ujar sang gadis yang kini masih memandang ke pergian mereka. "Bagaimana? Apa yang akan kau lakukan setelah ini?".

"Bukankah sudah jelas? Tugasku sudah selesai sampai disini, aku akan pulang sekarang"

"Hee? Benarkah?"

"Ya"

"Kalau begitu, sampaikan salamku pada gadismu, Raf.."

"Hm. Kau juga, lebih baik jangan terlalu ikut campur, Fi"

Fi hanya terkekeh geli saat mendengar saran dari pemuda itu. "Ikut campur? Mana mungkin.. aku ini sama sekali tidak berpihak pada siapa pun. Tapi jika keadaannya semakin menarik, bagaimana bisa aku hanya duduk diam menyaksikan semuanya.."

"Terserah kau saja"

"Baiklah, sekarang apa yang harus ku lakukan?"

.

.

Chapter 27 : Perjanjian

...

"Ini.. tempat yang waktu itu" gumam Angelica yang kini berdiri di tepi danau Arrabiendell.

"Hm"

"Kita akan benar-benar pergi ke Nortune? Tapi bagaimana?"

Tibalt tidak berkata apa-apa, ia hanya menarik tangan Angelica dan menuntunnya ke danau. Mata bermanikkan aquamarine itu sukses melebar sempurna saat Tibalt membawanya menyelam ke air, tentunya dengan tangan mereka yang masih bergandengan.

Sontak saja, Angelica langsung menahan nafasnya. Membuka paksa matanya walau terasa perih saat bertemu dengan air dingin itu, dan disana ia melihat Tibalt merubah wujudnya menjadi sosok iblis sebagai mestinya. Sayap hitam berduri tajam itu terlihat menekuk, sementara ekor panjangnya mengibas beberapa kali.

Hal yang membuat Angelica sangat bingung adalah, kaki pemuda itu sama sekali tidak bergerak. Lantas, bagaimana ia tetap bisa menyelam kedalam? Ya. Satu lagi misteri dari pemuda itu.

Semakin dalam, pemandangan yang bisa dilihat pun semakin berkurang. Karena tidak adanya cahaya, Angelica sama sekali tidak bisa melihat hewan maupun dasar danau itu. Satu-satunya hal yang bisa dilihatnya hanyalah kegelapan, bahkan sosok Tibalt yang berada didepannya saja hanya terlihat seperti bayangan yang bergerak sesekali.

Anehnya, Tibalt tetap membuat mereka menyelam ke dasar. Seolah hal itu bukan masalah baginya.

"Ukh.. aku sudah tidak tahan lagi.." pikir Angelica gelisah. Pasalnya, saat menyelam tadi Angelica belum menyiapkan diri. Jadilah, sekarang dirinya tidak bisa menahan nafas terlalu lama.

Gelembung udara pun bermunculan dari mulut sang gadis, sementara tangannya yang bebas sengaja menutup mulutnya agar udara itu tidak keluar. Namun hal itu sia-sia, seberapa keras ia mencoba dirinya benar-benar kekurangan udara. Perlahan namun pasti, kesadarannya pun mulai menghilang.

Pandangannya mulai menggelap, dan sebelum kesadarannya menghilang seutuhnya. Ia melihat sebuah pintu gerbang yang sangat besar, berdiri kokoh di dasar danau dengan ribuan kerlap-kerlip yang menghias dimasing-masing sisi pintu gerbang itu. Lalu, di depan pintu gerbang berdirilah sosok seseorang.

Angelica tidak bisa mengenali sosok itu karena sebelum ia bisa melihatnya lebih jelas, dirinya sudah tenggelam di dalam kegelapan.

.

.

-- Underground Prison, Lumiyos Palace. Grykind continent --

Stevi dan Micell benar-benar tidak percaya dengan apa yang terjadi pada mereka, lagi-lagi keduanya kembali terkurung di balik jeruji besi. Hal yang menurut mereka paling menyebalkan, terutama bagi Micell yang sudah 3 kali dipenjara termasuk sekarang ini.

Adventure In Lost WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang