On The Way

1.4K 112 8
                                    

"And take a piece of my heart, and make it all your own, so when we are apart, you'll never be alone."

-Shawn Mendes, Never Be Alone-

Ava's POV
Sekarang sudah pukul 12 malam dan aku masih tidak bisa berhenti tersenyum karena nanti pukul 3 pagi aku akan terbang dari New York ke Bali, Indonesia.

Aku sudah melakukan packing tiga jam yang lalu dan sekarang aku hanya mengutak atik handphone ku, aku juga sengaja tidak tidur, agar aku bisa tidur nyenyak di pesawat nanti, rasa tidak sabar melandaku, tiba tiba ada satu iMessage,

From Shawn : Malam Ava, kau sedang apa? Sudah tidak sabar ya ke Indonesia?

Ternyata itu dari Shawn.

To Shawn : Malam juga Shawn, tentu aku sudah tidak sabar. By the way, siapa saja teman yang kau ajak?

Sesaat, Shawn membalas pesanku, ternyata dia juga tidak berniat untuk tidur,

From Shawn : Cam, Gilinsky, dan Nash dan Hayes saja, Aaron, Taylor, dan Carter ternyata sudah memiliki rencana berlibur dengan keluarganya

To Shawn : Yahh, sayang sekali Shawn, seharusnya mereka semua libur

From Shawn : Seharusnya iya, tapi mau bagaimana lagi?

To Shawn : Hahaha, iya Shawn

Ternyata sudah dua jam aku berpesan ria dengan Shawn, saat aku melihat jam, sontak aku hanya membaca pesan terakhir Shawn, dan kemudian kak Matt dan Johnson membuka pintu kamarku dan berteriak, "Ayyooo Avaaa!! Ini sudah pukul 2! Ayo berangkaattt!!!" Teriak Johnson dengan koper yang sudah di tentengnya di tangan kirinya.

Aku hanya mengangguk dan mengambil koper dan tas ransel kuning ku dan beranjak berdiri, kupastikan tidak ada barang yang tertinggal.

***

Sekarang aku sudah berada di tengah kota New York yang tidak seberapa ramai dengan lampu lampu di sepanjang jalan yang kalau diperhatikan sangat indah, untung jalanan tidak macet.

Sekarang aku sudah berada di tengah kota New York yang tidak seberapa ramai dengan lampu lampu di sepanjang jalan yang kalau diperhatikan sangat indah, untung jalanan tidak macet

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kira kira sudah 45 menit kami di mobil. Sesampainya di bandara, kami berlari masuk ke bandara sambil menggeret koper kami, karena 25 menit lagi pesawat sudah berangkat, di ruang tunggu, kulihat Shawn dan kawan kawannya sudah siap, untung tidak ada fans Magcon yang mengerumuni mereka dikarenakan penyamaran Shawn dkk yang berhasil membuat mereka sulit dikenali.

Kemudian terdengar suara speaker yang menjelaskan kalau pesawat akan segera berangkat, setelah kucermati, ternyata nomor penerbangannya sama dengan nomor penerbangan kami. Akhirnya, aku, Mom, Dad, kak Matt, Johnson, Shawn, Gilinsky, Nash, dan Hayes, segera menuju ke arah pesawat yang akan kami naiki, kami menunjukkan karcis kami dan kemudian menaiki pesawat yang ternyata penumpang nya tidak terlalu banyak itu.

Aku duduk bersama Mom dan Dad, Shawn duduk bersama Cam, Hayes duduk bersama kakaknya Nash, sedangkan Kak Matt duduk bersama Johnson dan Gilinsky.

Rasa kantuk menyerangku tiba tiba, tidak lupa, kebiasaanku adalah tidur sambil mendengarkan musik, aku akhirnya mengeluarkan handphone yang sudah aku airplane mode kan, lalu aku memasang earphone, dan menekan lagu acak, aku kemudian menggunakan earphone ku, melipat tangan kemudian bersiap untuk tidur.

Sebelumnya, aku melihat ke jendela dan melihat kota New York yang penuh dengan gedung pencakar langit dan lampu lampu dari gedung pencakar langit tersebut yang terlihat seperti percikan emas dimana mana. Aku melihat suasana ini sebelum aku melihat Indonesia yang keadaannya seingatku sangat berbeda dengan kota New York. Akhirnya aku tersenyum senyum sendiri, "New York, i'll see you 5 days later." Bisikku pelan.

Aku berdoa kemudian memejamkan mataku, lima detik kemudian aku merasa dunia mimpi mulai menghampiriku.

***

Shawn's POV
Sudah satu jam aku hanya menutup mata, tetapi aku tidak kunjung tidur juga, karena sebelum aku berangkat ke bandara tadi, aku mendapat sms dari 'nomor tidak diketahui' itu lagi, tetapi isinya membuatku takut sekaligus cemas, isinya adalah,

To Shawn : Indonesia, huh?? Tujuan rekreasi mu kali ini kesana? Hahaha, kau pikir aku tidak mengetahuinya? Kau bodoh!! Aku akan selalu memata mataimu

Bagaimana orang itu bisa tau kalau aku akan pergi ke Indonesia?? Ketakutan terbesar ku adalah apabila ia menguntit ku sampai ke Indonesia, kalau hal itu terjadi, bisa bisa rencana untuk terapi Ava bisa berantakan.

Bagaimanapun juga, aku harus bisa menenangkan diri dahulu.

Aku hanya bisa mendengarkan musik untuk menghilangkan rasa cemas ku kali ini, Cam sudah tidur sedari dia duduk di kursi sebelahku, ekspresinya sangat lucu, mulutnya terbuka.

Ide gila terlintas di pikiranku, aku kemudian mengambil permen m&m di saku celana ku yang aku bawa dari New York tadi, dengan tawa kecil yang kutahan, kumasukkan satu biji permen coklat itu ke mulut Cam.

Cam kemudian terbatuk dan aku mencoba menahan tawa ku yang semakin menjadi jadi, sebelum Cam membuka matanya, aku berpura pura untuk tidur, aku melipat tanganku dan menutup mataku.

Aku merasakan jitakan keras di kepalaku, setelah aku membuka mata, aku melihat wajah merah Cam yang lebih terlihat seperti tomat, aku tak kuasa menahan tawaku, akhirnya tawaku pun meledak, membuat penumpang seisi pesawat melihatku dengan tatapan yang mengerikan.

Omong omong, jitakan Cam tadi membuat kepalaku sakit, "Maaf Cam, aku tidak sengaja." Kataku dengan puppy face yang kubentuk di wajahku.

"TIDAK USAH SOK MERASA BERSALAH DEH SHAWN, LIHAT SEMUA ORANG TERGANGGU OLEHMU KAN, KITA MENJADI BAHAN TONTONAN SEKARANG!! KAU PUAS?!?!?" Jawab Cam dengan berteriak, tepat di sebelah telingaku.

"Aduhh Cam!! Telingaku sakit!" Jawab ku dengan memegang telinga yang telah diteriaki oleh Cam.

"Biarr!!" Bentak Cam keras, ia lalu
membenarkan posisi duduknya yang tidak karuan menjadi seperti posisi saat ia tidur tadi, ia kemudian mengahadap ke arah yang berlawanan dariku, terlihat jelas kalau dia akan melanjutkan tidurnya yang terganggu gara gara kejahilanku.

Aku hanya cekikikan melihat tingkah Cam.

Dan sekarang, rasa bosan melandaku lagi.

Aku yang duduk dekat dengan jendela akhirnya memutuskan untuk memandang ke arah jendela yang berada tepat di sebelahku, lama lama kantuk juga mendatangiku.

Lama kelamaan, mataku terpejam dan aku pun tertidur dengan nyenyak.
_______________________________
A/N

Sorry chapter pendek, heheheh, soalnya chapter selanjutnya, Shawn dkk. udah nyampe di Indonesia, stay tuned yaaaa.

PLEASE, Vomment(s) yang banyaaakkkk!!! 😆😄

Sorry kalau kalian nemu typo(s)

Love you all.
Bye.
Peace out.
-thedreamergxrl

Only You - Shawn Mendes (Completed)Where stories live. Discover now