Sepuluh
Anak kelas 2 IPA 2 menikmati surga mereka. Memang sederhana, tapi inilah yang mereka inginkan.
Bagaimana tak senang, kalau disaat 2 jam les terakhir, guru matematika mereka yang notabenenya killer dan jadul dikabarkan tidak masuk oleh guru BK."Pak Ramli tidak masuk hari ini, kalian semua diberi tugas mengerjakan hal.126 di kertas double folio dan dikumpul pulang sekolah, mengerti?" ucap Ibu Betty, selaku guru BK SMA Catholic St.Joseph tersebut.
"WUHUUUUUUUYYYY!!!" seluruh murid 2 IPA 2 berteriak girang.
Suara teriakan mereka melebihi kuatnya suara teriakan di konser Justin Bieber. Bu Betty menutup telinganya dengan kedua telapak tangannya.
"Ketua kelas tolong di catat yang membuat onar!" perintah Bu Betty.
Agung, selaku ketua 2 IPA 2 cuma mengganggukkan kepalanya.
"Bisa saya tinggal?" tanya bu Betty dengan air muka tidak yakin.
"Bisa buuuu!!!!" teriak mereka bersamaan.
30 menit jam matematika telah berlalu, dan alhasil hanya 3 orang dari kelas 2 IPA 2 yang sudah menyelesaikan setengah soal matematika itu. 3 orang itu adalah juara pararel-pararel di sekolah. Pantas saja mereka rajin, ambisius sih.
Kelas masih tetap dengan keadaan yang sama. Aqueena sudah berpindah duduknya ke bangku Natassha. Jordan pindah ke bangku Aqueena. Aqueena pindah karena sebagian cowok di kelasnya memaksanya sampai memohon, mereka menjadikan tempat duduknya sebagai tempat cuci mata.
Ya apalagi kalau bukan untuk tempat menonton film layar lebar. Alex juga ikut-ikutan menonton."Yeee dasar lo otak porno semua!" Aqueena mendengus sebal karena ditarik paksa beranjak dari bangkunya.
"Jangan marah dong kaka.." Jono memajukan mulutnya. "Muach,"
"Apaan sih lo Jono! Bibir lo sok seksi tau!" Aqueena memukul bibir Jono dengan penggaris.
"Kaka, jangan dipukul kaka, nanti bibir Jono tambah dower kaka," Jono memegangi bibirnya.
"Rasain lo!"
"GILAK!! GEDE BANGET BROO!" Yeremia memekik. Orang orang di dalam kelas seketika menoleh ke arahnya.
"Ckckck," Nanda menggelengkan kepalanya. "Gue kestau lo sama BK! Nonton gituan mah gak disini tempatnya!"
"Aa, ayang Nanda mah suka gitu," Yeremia mencolek dagu Nanda, Nanda menepis tangan Yeremia dengan sigap.
"Aqueena sini gabung." tawar Alex dan berhasil membuat Aqueena melotot padanya.
"Lo ngumpul gak?" tanya Natassha yang daritadi asik membaca novel. "Gak usahlah, toh juga gak di masukin ke daftar nilai."
Natassha naik ke atas bangku nya. "Woy woy lo ngapain woy, ntar kolor lo diintep," Aqueena mendongakkan kepalanya ke atas.
"WOY 2 IPA 2 GAUSAH ADA YANG NGERJAIN MTK YA! KATA AQUEENA SIH GA DIMASUKIN KE DAFTAR NILAI!" Teriak Natassha.
Aqueena tampak bingung. Kenapa namanya dibawa-bawa?
"Serius??!" kelas menjadi heboh seketika.
"Ahhhh elahh, percaya sama Aqueena sama aja kalian menduakan Tuhan!" Alex menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Astaga, gue gak ada nyuruh gak ngumpulin gila!" cibir Aqueena.
Aqueena beranjak dari bangkunya. Dia hendak ke toilet merapikan penampilannya. "Nan, Nat mau ikut?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Do it Better [completed]
Teen FictionSiapa sih yang tidak mengenal Aqueena Reicheneder? Ingat namanya baik-baik. Gadis cantik penyuka segala hal tentang Bad Boy yang punya hobby nge-stalk mantan, cuci mata lihat cowok ganteng, menjadi troublemaker di sekolahnya dan satu lagi, tidur! Ke...