III. New Friend

297 39 0
                                    

Shella masih bingung dengan kondisi Mitha.

"Kamu bisa menceritakan sesuatu kepadaku, Mitha. Apa yang sebenarnya terjadi padamu tadi?"

Mitha hanya menggeleng lemah.

Shella menghela nafasnya. Tidak mungkin untuk memaksa Mitha berbicara. Shella tau memang ada sesuatu yang salah di ruang musik tadi. Mereka menenggelamkan diri pada suasana diam. Lama sekali.

"Bagaimana kita menuju ke perpustakaan sekarang? Bukankah sejak malam tadi kamu berkata ingin menuju ke perpustakaan?" tanya Shella menghancurkan suasana diam tadi.

Mitha menatap Shella, "Perpustakaan?"

"Iya. Mungkin saja di sana bisa membuat keadaanmu lebih baik, kamu mau?"

Mitha tampak berpikir. Kemudian mengangguk ragu.

Shella tersenyum dan akhirnya menarik tangan Mitha kembali turun dari kamar asrama mereka dan menuju ke perpustakaan.

Mereka sampai di sebuah gedung yang terpisah dari bangunan sekolah dan membuka pintu kayu berwarna coklat tua yang tinggi. Kemudian pintu terbuka dan menampilkan suasana perpustakaan. Sangat rapi dan luas, Mitha menyukainya meskipun hawanya sedikit menyeramkan.

Perpustakaan di sini sangatlah sepi hanya beberapa murid, tidak sampai lima orang yang datang. Berbanding terbalik dengan keadaan yang ramai di luar. Murid-murid sepertinya alergi dengan buku. Shella beranjak menuju rak bagian sejarah dan mengambil buku dengan asal.

Mitha mengikuti langkah Shella. "Kamu menyukai sejarah?"

"Tentu saja, aku menyukai sejarah apapun." Shella berkata sambil melihat buku di tangannya, "Hei, kupikir aku salah mengambil buku!"

"Buku apa yang kamu ambil?" Mitha bertanya tanpa menoleh ke arah Shella.

"Ini, lihatlah aku mengambil tentang leaves atau daun. Harusnya ini berada di rak biologi." Shella akhirnya mengembalikan buku itu ke tempat yang seharusnya. Lalu Shella kembali menuju rak sejarah.

Mitha akhirnya kembali melihat-lihat buku yang akan ia baca meskipun ia tidak terlalu tertarik dengan buku. Suasana menjadi hening, mungkin sekarang hanya mereka berdua di sini. Tiba-tiba..

"Astaga Mitha, cepatlah ke sini!" kata Shella setengah berteriak.

Mitha segera berlari mencari Shella, sedikit menimbulkan suara gaduh. Terlihat Shella kebingungan di sana.

"Hei, kamu lihat kan? Mengapa buku leaves ini ada di rak sejarah? Ugghh! siapa yang menaruhnya di sini? Aku pikir orang yang menaruh buku ini tidak mengerti sejarah sama sekali!" Shella mendengus sebal. Nampak sekali wajahnya sedikit kesal.

"Ada apa ini?" seorang pria menggunakan baju hitam yang sepertinya penjaga perpustakaan ini dan kira-kira berumur 25 tahun menghampiri mereka berdua.

Shella memicingkan matanya dan menatap pria itu. "Maaf, apa anda kah yang menaruh buku-buku ini di rak sejarah? Aku pikir harusnya ini di rak biologi."

"Maafkan saya nona, perkenalkan nama saya Fredy, saya penjaga perpustakaan ini dan yang mengatur letak buku-bukunya. Sebenarnya saya sudah meletakkan buku-buku itu di rak biologi, akan tetapi buku-buku ini kembali berada di sini. Rak sejarah." terang Mr. Fredy.

Mitha tersentak, "Kembali berada di sini? Jadi sebelumnya sudah pernah seperti ini?"

"Iya dan itu terjadi hampir beberapa kali. Akhirnya saya memutuskan untuk membiarkannya seperti ini."

Mitha menelan ludahnya, ini dilakukan oleh orang yang jahil atau perbuatan hantu? Pikirnya. Tiba-tiba dirinya teringat kembali dengan pemuda berambut merah yang kemungkinan besar adalah hantu tadi. Mitha bergidik ngeri mengingatnya.

The Leaves Prince [COMPLETED]Where stories live. Discover now