Chapter 29

267 22 0
                                    

Sesampai nya di kelas, Clai masih senyum-senyum tidak jelas. Mungkin karena masih senang dengan sikap Kevin yang mendadak baik hari ini.

"Clai, kenapa lo senyum-senyum gitu?" tanya Arnie sesaat Clai duduk di kursinya.

"Eh enggak kok, emang kenapa?"

"Ah boong lo. Gue tau, pasti lo... wah parah temen gue akhirnya suka sama cowok!" teriak Karen heboh.

"Serius Clai? Wah akhirnyaaa. Siapa Clai cowok nya?" sambung Natasya yang sekarang ikut-ikutan mengejek Clai.

"Gila lo semua. Siapa yang suka sama cowok?" jawab Clai.

"Lah lo lah. Kalo lo nggak suka sama cowok, berarti lo suka sama cewek dong? Ih ngeri." ucap Arnie.

"Dih? Au ah."

"Woilah mbak, baper amat." cibir Karen.

"Lagian lo semua godain mulu."

"Ya abis nya lo senyum-senyum nggak jelas gitu."

"Biarin."

"Yaudah, oh ya nanti lo pensi jadi nampil berdua sama Kevin?" tanya Natasya.

"Kayaknya sih jadi, emang nya kenapa?" jawab Clai seadanya.

"Gapapa sih cuma nanya aja." jawab Natasya.

"Udah beneran temenan lo sama dia?" tanya Karen.

"Beneran lah, masa temenan boongan. Emang nya kenapa sih?"

"Gapapa, nanya aja soalnya lo kan dulu sama dia musuhan gitu."

"Semua bisa berubah ya."

"Iya deh tau."

***

Kring...Kring...Kring...

Bel pulang sudah berbunyi, semua anak langsung berlarian keluar dari kelas.

"Clai!" panggil Bagas dari depan pintu kelas Clai.

"Ayo bang balik." ucap Clai yang berjalan mendekati Bagas.

"Sorry Clai, gue ada kerja kelompok dulu di rumah temen gue. Lo bisa balik sendiri kan?" tanya Bagas.

"Oh, bisa kok bang, santai aja."

"Yaudah kalo gitu, gue cabut duluan ya." ucap Bagas dan langsung berlari ke arah parkiran.

"Clai, lo mau bareng kita nggak?" tanya Karen yang ternyata sudah ada di depan pintu.

"Eh, nggak usah deh, gue balik sendiri aja." jawab Clai.

"Beneran?" tanya Natasya.

"Iya, udah sono kalian balik aja, gue bisa pulang sendiri kok." ucap Clai.

"Yaudah kalo lo nggak mau, kita balik duluan ya. Bye Clai." ucap Karen dan langsung pergi diikuti oleh Arnie dan Bagas.

Clai pun berjalan ke halte bus, Clai tidak ingin pulang ke rumah. Tetapi Clai ingin ke toko buku dahulu.

Tidak lama kemudian, mobil besar berwarna oranye pun datang dan berhenti di halte. Clai masuk ke dalam bus. Keadaan bus tidak terlalu ramai, karena sudah sore hari.

Setengah jam kemudian, bus sampai di halte pemberhentian. Clai turun dari bus dan menyebrang jalan agar bisa sampai ke toko buku.

Clai pun segera masuk ke dalam toko buku. Clai ingin bertemu langsung kepada pak manager.

Tok...Tok...Tok...

"Masuk."

Setelah mendapat jawaban dari dalam, Clai membuka pintu ruangan itu. Terlihat bapak paruh baya sedang duduk di belakang meja panjang.

"Maaf pak ganggu." ucap Clai basa-basi.

"Iya, silahkan duduk." ucap Pak Eddy.

"Saya mau izin cuti selama seminggu pak." ucap Clai to the point.

"Seminggu? Emangnya kamu mau kemana?" tanya Pak Eddy.

"Saya di sekolah lagi banyak banget tugas pak, jadi saya nggak bisa kerja dulu selama seminggu ini." jawab Clai.

"Yasudah, kalau begitu lebih baik kamu tidak usah bekerja lagi." ucap Pak Eddy tegas.

"Nggak bisa pak, saya masih butuh uang."

"Tidak bisa, masih banyak orang diluar sana membutuhkan pekerjaan, kalau kamu ingin cuti, sekalian saja keluar."

"Tapi saya masih butuh u-"

"Ini." ucap Pak Eddy memotong ucapan Clai sambil memberikan amplop berwarna coklat.
"Ini gaji kamu bulan ini. Full, tidak dipotong. Jadi, sekarang kamu lebih baik tidak usah kerja." lanjut Pak Eddy final.

Karena Clai tidak bisa menjawab lagi, Clai pun mengambil uang itu lalu berterima kasih dan langsung keluar dari ruangan.

Clai pun pulang kerumah. Di rumah sepi, hanya ada bi Ineb. Di kamar, Clai merebahkan tubuhnya di kasur, ia sedang merenungkan nasib skateboardnya itu.

Tiba-tiba, ponsel Clai berdering. Clai melihat siapa yang menelfonya itu.

08XXXXXXXXXX is calling...

Dahi Clai mengernyit. Siapa kira-kira orang yang menelfonya itu. Dengan malas, Clai mengangkat telfonya itu.

"Halo." sapa orang disebrang sana.

"Halo, ini siapa ya?"

"Ini gue Kevin, lo lagi dimana?"

"Oh Kevin, gue lagi di rumah. Emangnya kenapa?"

"Lo jangan kemana-mana, gue otw rumah lo." ucap Kevin dan langsung mematikan telfon secara sepihak.

"Dasar aneh." ucap Clai dan melanjutkan renungan tentang skateboardnya itu.

Tok...Tok...Tok...

Terdengar pintu rumah di ketok, Clai tidak peduli dengan ketokan pintu itu. Toh, ada bi Ineb yang membukanya. Tidak lama kemudian, terdengar bi Ineb yang memanggil dirinya.

"Non, ada temen non di bawah." ucap bi Ineb yang menyembulkan kepalanya di pintu kamar Clai.

"Oh, iya bi, nanti aku turun ke bawah." ucap Clai dan langsung berdiri dari kasurnya itu.

"Kevin?" ucap Clai saat melihat Kevin sedang duduk si sofa ruang tamu.

"Lo belom ganti baju?" tanya Kevin bingung.

"Belom, gue kira lo cuma bercanda mau ke rumah gue." ucap Clai dan duduk di sebelah Kevin.

"Gue serius, cepetan sono ganti baju."

"Lo nggak kerja?" tanya Clai saat melihat Kevin yang menggunakan seragam pelayannya.

"Nanti gue ceritain, cepetan ganti baju."

***
TBC


HabitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang