Kedua

150 4 0
                                    

Ya , aku sekarang sudah tiba di Jakarta.
Untuk memulai kehidupan baru dengan teman , dan lingkungan yang baru tentu nya. Ini bukan kali pertamanya aku menginjakkan kaki di ibukota yang keras ini . Jadi, gak heran buat aku untuk tidak takut untuk pergi kemana-kemana dengan alasan kebanyakkan orang baru 'takut tersesat' . Ya , Jakarta terbilang sadis . Cuman disini lah takdirku melanjutkan pendidikan . Meski hati berat berkilo-kilo dan seperti diperkosa , mau gak mau , enak gak enak , suka gak suka , ya wajib nurut untuk pindah ke Ibukota ini. *back to topic*

*Sekolah Baruku*
Setibanya disekolah ku yang baru dengan ditemani papa , aku melangkah pasti menuju ruang kepala sekolah . Jelas dan pasti soal pembicaraan dikelas mana aku duduk untuk menempati bangku selama 2 Tahun ke depan. Disertai dengan pembicaraan papa yang sok cool dan panjang lebar dengan kepala sekolah membuat aku muak berlama-lama didalamnya. Seakan-akan papa lah yang menjadi siswa baru disekolah ini. Karena merasa pembicaraan berlanjut begitu lama *sepertinya* aku pun buru-buru keluar mencari suasana di sekolah baruku ini. Dengan santai aku berjalan mencari suasana itu , dan akhirnya aku menemukan taman untuk tempat berleseh-lesehan. Dalam hati aku suka suasana sekolah ini yang luas dan cukup bagus untuk memulai adaptasiku di Jakarta. Tapi, disatu sisi membuatku lupa kalau hari ini aku harus masuk ke kelas untuk belajar dan betapa bodohnya aku gak bisa gerakin kaki untuk melangkah menuju ruang kepala sekolah.

*Tiba-Tiba*
"Hei." (ucap seseorang mengejutkanku)
"Hallo. Kamu siapa?" (seharusnya dia yang nanya sih)
"Haha,kamu anak baru ya disini?."
"Iya , kamu siapa ya?"
"Harusnya kan aku yang nanya kamu siapa. Yauda,kenalin aku Danil Ketua osis di sekolah ini. Aku kelas 3 SMA. Kalau kamu pindahan dari mana dan siapa namamu?"
"Maaf ya , nama ku lia tinesza . Pindahan dari Medan. Salam kenal ya kakak ketua osis. (Sambung ku tertawa kecil)
"Oh , kamu dari Medan. Haha iya salam kenal juga. Kamu kelas berapa ni?"
"Aku kelas 2 kak."
"Btw, kamu kenapa gak masuk kelas barumu? Kamu datang bersama orang tua kan?"
"Iya nih kak , tadi aku bosan dengerin papaku keseruan ngomong sama kepala sekolahnya , yaudah aku tinggal bentar deh karna bosan."
"Jadi kamu blm tau masuk kls brp dan siapa wali kelasnya?"
"(Aku hanya menggelengkan kepala). Kalau kakak kenapa bisa ada disini?"
"Biasa , aku kalau suka lagi ada masalah di osis ataupun yang lain suka ngadem disini. Soalnya tempat ini lumayan adem banget buat mendinginkan pikiran."
"Oh begitu kak. Oh iya kak aku harus temui papa ku ni kak takut diomelin. Bai kak."
"Bai juga."

Bagaimanakah kelanjutan keakraban Lia dan Danil selanjutnya? Penasaran? Makanya dibaca dong :p kasihan ni cerita banyak sarang laba-laba pada kagak dibacain *hehe* tunggu cerita selanjutnya *jgn nungguin sampai karatan juga*

Menanti DirimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang