Ketiga

110 5 0
                                    

Aku kembali menjumpai papa yang masih berada didalam ruangan kantor kepala sekolah. Disana sudah ada wali kelas yang senyum cengar-cengir gak jelas dihadapanku , aku pun membalasnya dengan senyum agak kepaksa , ya "agak kepaksa* dan dengan bete nya aku langsung duduk bersebelahan dengan papa.
Kepala sekolah :"lia , skrg gimana? Sdh siap menjalani hari pertama mu disekolah baru?"
Aku :"iya siap dong pak".
Wali kelas :"baiklah , mari ibu antar ke kelas mu".
Lia:"pa , lia pamit sekolah dulu ya pa. *menyalam papa*
Papa :"yasudah , saya titip anak saya sama bapak dan ibu . apabila ada kendala tentang anak saya , bapak dan ibu boleh menghubungi saya".
Kepala sekolah :"baik pak".

Akhirnya aku pun berjalan melewati tiap-tiap lorong kelas disekolah ini. Tampak kegiatan mengajar yang tentram yang kudapati didalamnya. Rasaku sekolah ini cocok. Semoga saja hari ini bisa dapat teman yang sama seperti halnya di Medan.

*sesampainya dikelas*
Suasana kelas berubah menjadi keributan , dan perasaanku sangat deg-deggan . gimana tidak secara anak baru kayak aku siapa yang gak heran dan bertanya-tanya.

Wali kelas :"tenang anak-anak , hari ini ibu akan memperkenalkan murid baru kepada kalian . coba berikan waktu sedikit untuk lebih tenang dan menghargai teman baru kalian. Baik nak perkenalkan namamu."
Aku :"Hai teman-teman perkenalkan namaku Lia Tinesza , pindahan dari Medan . Sekian perkenalan yang bisa saya sampaikan. Semoga teman-teman mau menerima saya dikelas ini sebagai teman. Terima kasih .
Wali Kelas : "baiklah nak , kamu boleh duduk di tempat yang kosong".

Aku pun berjalan kearah bangku dan meja yang kosong , sesegera mungkin aku duduk untuk memulai pelajaran di hari pertama aku sekolah. Dan yang menjadi teman satu bangku ku adalah wanita , orang nya ramah . kenapa dibilang ramah ? Karna sebelum duduk aja udah disapa sama senyumannya. Tentunya ku balas kembali senyuman itu. Dan langsung terfokus mengambil buku ku dari dalam tas.
"Hai ". Sahutnya
"Oh ya , hai". Kataku singkat
"Kamu ini cuek sekali sih".
"Maaf ya bukan cuek , cuman pelajaran kan sudah mau dimulai , nanti saja kita berkenalan lebih dalam , bagaimana?".
"Ide bagus".

Pelajaran telah dimulai awalnya tampak tenang dan hening . Namun , tiba-tiba di keheningan itu kudengar sayup suara yang membicarakanku. Dan aku menyadari itu dan sangat maklum. Wajar karna anak baru. Tetapi ini berbeda dari yang kuduga. Ini tentang kakak Ketua osis itu.

Tunggu ya kelanjutan cerita selanjutnya , maklum sudah kelas 3 SMA jadi sibuk Ujian terus. See You!

Menanti DirimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang