Kelima

115 3 0
                                    

Ini hari ke-2 aku dijakarta dan disekolah baruku. Seperti biasa siswi pada umumnya , bangun pagi-pagi , membersihkan tubuh dan sarapan pagi di meja makan bersama papa. Ya sama papa. Kerinduan terhadap keluarga yang utuh telah membuatku menjadi wanita yang kuat dan tidak manja. Bagaimana tidak , sejak SMP aku harus ditinggalkan mama disini bersama papa . sedangkan mama pindah tugas karna abang mengambil kuliahnya di USA ,abang lebih memilih kuliah diluar dengan alasan tempat kuliah lebih bagus daripada Indonesia. Aku bisa apa. Hanya bisa mendengar suara mereka saja itu sudah cukup. Sekarang aku memiliki HP canggih. Tapi itu pun tidak membuatku bahagia dengan kehadirannya. Padahal HP ini menyediakan aplikasi video call. Jujur aku ingin sekali video call. Terakhir kali aku menggunakan aplikasi ini sekitar 3 tahun yang lalu. Hingga sekarang aku merindukan wajah mereka. Tapi apa yang bisa kulakukan kembali. Mereka selalu mengelak karna alasan sibuk berkerja dan kuliah. Aku hanya ingin mereka kembali , membentuk keluarga yang utuh , yang didalamnya terdapat Papa,Mama,Abang dan Aku. Karna harta yang paling berharga bukanlah uang dan kekayaan tapi kasih sayang yang tulus dari keluarga. Aku rindu kalian mama, abang.

**
Lagi-lagi khayalanku buyar , siapa lagi kalau bukan papa ku yang kepo dengan anak perempuannya , yang saat ini sedang duduk berhadapan dengannya, pagi ini.
"Apaan sih pa , ganggu aja deh".
"Adik kok aneh begitu , pagi-pagi ngelamun terus. Kesambet baru tau rasa kamu". *canda papa*
"Habis papa suka gitu. Siapa yang ngga kesal begitu".
"Kamu itu jelek kalau marah-marah sama papa begitu , papa kan cuman mau lihat anaknya pagi-pagi itu ceria bukan ngelamun-ngelamun gitu. Emang ngelamunin apa?"
"Lia kangen mama sama abang , pa".
"Papa juga kangen. Papa tau sekali anak papa ini kangen , tapi papa juga tidak bisa berbuat apa-apa. Paling memaksa mereka menghubungimu meski seminggu sekali. Kamu yang sabar saja sayang , papa ada disini. Kalau kamu memang ingin melupakan rasa kangen mu itu , papa bisa ada waktu buat lia. Jadi kamu jangan sedih lagi ya sayang". *kecup papa dikeningku*
"Lia sayang papa , lia gak mau papa pergi jauh ninggalin lia. Cuman papa yang lia punya sekarang".
"Papa janji selalu jaga lia". *peluk papa erat*

***
Papa memang sibuk. Aku sadar mengapa dia selalu pulang larut malam , bahkan sangat jarang menghabiskan waktu bersamanya. Walaupun itu terkadang membuatku kesal , papa selalu saja tidak telat untuk membangunkanku pergi kesekolah , kalau aku malas bangkit dari tempat tidur , papa juga yang menggendongku ke lantai bawah untuk bisa sarapan berdua dengannya. Tiap pagi selalu begitu. Meskipun cuman di pagi hari bisa menghabiskan waktu bersama papa , itu sudah membuatku senang.

Hari ini papa mengantarku kesekolah seperti biasanya. Papa selalu ngotot ingin mengantarku. Dia tak ingin supir yang mengantarku. Bagi papa mengantarku kesekolah adalah suatu kewajibannya. Dia takut , jika orang lain yang mengantarku. Mungkin karna aku anak perempuan , jadi dia lebih khawatir.

Sesampainya disekolah , aku pun menyalam tangannya dan berpamitan padanya. Lalu pergi memasuki gerbang sekolah. Tak lupa aku menunggunya pergi. Setelah kupastikan papa pergi , baru aku berlari ke kelas dengan penuh semangat.

Sesampainya dikelas , aku langsung duduk dibangku ku. Mengambil novel kesayanganku dari dalam tas , lalu membacanya. Ini kulakukan sambil menunggu kaena yang belum sampai kesekolah.
"Hai lia, suka baca novel ya?"
"Hai juga , iya suka".
"Kenalin nama gua Raja. Gua duduk di baris kedua dari bagian kanan. Boleh kan kita berteman?"
"Boleh kok Raja. Dengan senang hati".
"Bagus deh kalau gitu. Oh ya , kamu tau tidak. Hari ini ada pemilihan OSIS dan struktur di kelas kita. Ada minat bergabung?"
"Belum tau Raja. Lagian kan aku siswi baru ditempat ini. Terus belum banyak teman juga dikelas".
"Sudah jangan takut , ntar gua yang usulin sama wali kelas dan teman-teman. Btw , kamu pernah masuk struktur di kelas mu yang dulu sama OSIS , tidak?"
"Pernah sih , jadi ketua kelas. Sama sekretaris OSIS".
"Bagus dong. Ntar gua usulin. Soalnya bosan juga ketua kelas cowok mulu. Sekali-kali cewek kan tidak apa-apa".
Sangking seriusnya ngobrol tiba-tiba kaena datang , lalu mencolek pipiku.
"Apaan sih kaena. Genit banget".
"Udah punya teman baru aja ni. Raja lagi teman barunya. Anak terfamous dari kelas satu". *ejek kaena*
"Gua gak famous kaena. Kamu suka melebih-lebihkan".
"Kamu kan sebelas , duabelas sama kak Danil".
"Terserah kamu lah kaena".
"Sudah gih sana , jangan genitin lia nya. Ntar salah fokus lagi". *usir kaena*
"Yauda-yauda gua pergi. Bai lia".
"Sama aku gak diucapin?"
"Ogah". *balas Raja*

Aku tersenyum melihat tingkah kaena yang ngoceh-ngoceh tidak jelas. Tapi aku tetap saja fokus membaca novelku. Dan mulai menutup telinga karna ocehannya. Setelah bel masuk berbunyi aku langsung menyimpan novelku kedalam tas. Lalu mencoba membujuk kaena agar tidak ngambek karna kejadian tadi.
"Cemberut aja ni pagi-pagi. Jangan ngambek dong. Habis kamu bawel amat".
"Haha aku cuman ngetes kok lia, jangan serius gitu".
"Ih , dasar kaena. Awas ya". *erangku*
"Maaf ya lia , becanda doang kok".
"Ya". *kataku cuek*

Wali kelas pun masuk , pertama memberikan arahan kepada kami. Lalu mempertanyakan soal struktur kelas dan pencalonan untuk anggota OSIS dari kelas kami. Raja sangat aktif dalam memberikan masukan. Juga teman kelas lainnya. Apalagi kaena. Mereka berlomba-lomba mencalonkan aku distruktur kelas dan OSIS. Sontak aku menolak. Tapi karna paksaan dari mereka berdua ditambah wali kelas yang menyakinkan aku. Akhirnya aku memilih menjawab Ya. Dari 4 pencalonan struktur kelas. Diantaranya aku , Raja , Adderena dan Giovanni. Suara yang dihasilkan dari voting kami berempat , aku masuk dalam urutan 2 voting terbanyak. Salah satu nya ada Raja. Jadi Adderena dan Giovanni dinyatakan gagal dalam pencalonan Ketua kelas , tetapi mereka diahlikan menjadi sekretaris dan bendahara kelas. Sesuai dengan hasil voting awal. Giovanni menjadi Sekretaris dan Adderena menjadi bendahara. Hasil dari pemilihan ini Raja mengambil ahli jawabannya. Dia langsung memberikan pernyataan kepada wali kelas dan teman sekelas , bahwa aku lah yang pantas menjadi Ketua kelas. Lagi-lagi ini membuatku harus menjawab Ya. Raja berhasil membujukku , wali kelas serta teman sekelasku. Akhirnya aku lah yang menjadi ketua kelas. Soal pencalonan anggota OSIS aku serahkan kepada wali kelas dan teman-teman yang ingin masuk kedalamnya. Dan lagi-lagi nama ku yang menjadi salah satu pencalonan ditambah sepuluh teman kelas yang lainnya. Dalam pemilihan OSIS disekolah ini , ada beberapa aturan yang harus dilewati dari tiap-tiap pencalonan kelas. Salah satunya tes tertulis , alias ujian. Kebayangkan betapa pintar-pintarnya anak OSIS disekolah ini. Aku pun semakin bersemangat mengikuti tes ini. Meskipun agak ragu . karna baru kali ini kujumpai yang seperti ini. Berarti OSIS disini memang dibutuhkan orang yang benar-benar profesional dan mempertanggung jawabkan tugasnya sebagai OSIS.

Maaf buat yang sudah menunggu lama untuk post wattpad . Akhir-akhir ini sibuk mempersiapkan ujian. Karna sudah kelas 3 SMA . semoga teman-teman menyukai postinganku yang lebih panjang dr yang sebelumnya. Jangan lupa vote ya! Thank You. See you next time.











Menanti DirimuWhere stories live. Discover now