Chapter 8: Hanya Ingin Disisimu

10.9K 1K 43
                                    


Biasakan VOTE sebelum dibaca ya.

-----------------------------------------------

Yeho POV

-Kita ditakdirkan untuk memiliki satu sama lain-

.

Aku sangat gugup, dan aku  menggenggam tanganku erat. Aku dan Soa sangat shock ketika mendengar jika Yang Mulia Ratu memanggilku secara khusus ke istananya. Aku hampir tidak bisa memakai pakaian dengan benar, dan Soa juga memakaikan make-up dengan tangan gemetar. 

.

Aku duduk di dalam istana Yang Mulia Ratu dengan diam dan tenang.

.

"Yang Mulia Ratu memasuki ruangan."

.

Aku berdiri saat mendengar pengumuman dari luar dan pintu akhirnya terbuka. Yang Mulia Ratu masuk memasuki ruangan dengan dagu yang terangkat. Rambutnya tertata dengan cantik dihiasi Yongjam emas (hairpin berbentuk kepala naga), dan dia mengenakan hanbok berwarna ungu menyala.
.

Wajahnya berhias lipstik merah yang menakutkan. Dia berjalan perlahan dan duduk seraya mengusir semua pelayan. Kemudian menatapku dengan mata yang dingin dan menuju kursi kebesarannya.

.

"Duduk."

.

"Saya... saya merasa terhormat, Yang Mulia." aku nyaris tidak dapat menjawab dan duduk perlahan. Aku merebahkan kepala dengan gugup.

.

"Jadi, apa begitu nyaman tinggal di Kerajaan Heavenly (Kerajaan Pribadi Kaisar)?"

.

"Ya, Yang Mulia."

.

"Itu bagus." dia mengatakan seperti itu dan minum seteguk teh yang sudah disiapkan.

.

"Aku sangat suka teh yang dingin, jadi aku selalu mempersiapkannya terlebih dahulu. Apakah kau menikmati tehnya?" nadanya membuatku menjadi lebih gugup.

.

"Saya tidak terlalu menyukainya Yang Mulia."

.

"Itu buruk. Aku hendak memintamu untuk mencoba teh berkualitas baik yang baru saja datang. Memberikan hadiah seperti ini pada seseorang yang tidak menyukai teh merupakan suatu masalah." nadanya membingungkan bagiku. Aku tidak tahu apakah dia tersinggung atau tidak. Tapi dia tetap meminum tehnya dan memandang lurus padaku.

.

"Sebenarnya kau dan aku tidak bisa berada dalam situasi di mana kita dapat menikmati sebuah obrolan dengan santai. Karena kau adalah Madame, dan aku adalah Ratu." aku tidak tahu kata apa yang bagus untuk membalas ucapannya, tapi dia kemudian melanjutkan.

.

"Apakah kau tahu bahwa dulu pernah ada Madame yang tinggal di Kediaman Baginda Kaisar dan menyebabkan negeri ini menjadi negeri tiran?" aku merasa semua darahku mengering setelah mendengar ucapannya.

.

"Saya... saya tidak tau Yang Mulia."

.

"Ini fakta. Itu sebabnya aku adalah orang pertama yang menentang keinginan Yang Mulia ketika ia mengumumkan untuk mengajakmu tinggal di istana Pribadi Kaisar."

.

"Saya tahu."

.

"Apa kau tahu alasannya?"

[Complete] King Lovers "YEHO" Indonesia Vers.Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin