Chapter 9: Yeho&JooHee

11.9K 1.1K 30
                                    

Biasakan VOTE sebelum dibaca ya.

...

.

Kata dari hatiku

.

Aku berdiri didekat jendela dan melihat bintang yang berkelap kelip. Diantara milyaran bintang, sosok bulan purnama muncul dengan sangat indah dilangit malam.

.

Pikiranku terbang kemana-mana ketika pintu terbuka dengan pelan.

.

Yang Mulia masuk masih dengan baju kebesarannya.

.

"Seperti yang kau katakan, Aku telah menyelesaikan pekerjaan negaraku."

.

Yang Mulia berjalan pelan dan berhenti ditengah-tengah kamar.
.

Aku mendesah pelan "Itu pasti sangat melelahkan. Anda harus segera tidur dan beristirahat."

.

"Aku tidak merasa lelah. Aku ingin mendengar sesuatu yang telah lama kau sembunyikan hingga sekarang."

.

"Saya tidak menyembunyikan apapun."

.

"Tidak, kau Ya." Yang Mulia kemudian berjalan mendekat kearahku. Dan memegang lenganku dengan kuat namun tidak menyakitkan sama sekali.

.

"Aku tidak ingin mendengar hal itu dari orang lain. Khususnya, dari Ratu. Jadi, ayo kita anggap bahwa dia tidak pernah mengatakan apapun padaku. Beritahu aku..."

.

"A...apa?"

.

"Aku pikir Madame tahu lebih pasti."

.

Aku hanya bisa menatap lantai dengan lengannya yang terus memegangku.

.

Aku membuka mulutku pelan "Beritahu apa Yang Mulia? Memberitahu Anda jika saya sangat takut, jika pada akhirnya saya akan tertangkap karena saya adalah seorang pria? Memberitahu Anda jika saya menyimpan hati saya hanya untuk Anda? Memberitahu Anda bahwa saya adalah hujan yang akan mengotori reputasi Anda? Jadi, saya selalu berusaha ingin kabur karena saya tidak ingin menjadi orang yang serakah. Tapi, saya bahkan tidak bisa pergi dari sisi Anda. Saya serakah, karena tidak memiliki satupun rencana untuk pergi dari sisi Anda. Haruskah saya beritahu Anda jika perasaan saya semakin dalam setiap harinya?"

.

"Yeho..."

.

"Memberitahu Anda jika saya barusaja membuat kesepakatan dengan Yang Mulia Ratu? Saya menerima keinginan Yang Mulia Ratu karena saya tidak ingin pergi dari sisi Anda. Dia memberitahu saya jika dia akan menjaga dan berada dibelakang saya. Dia mengatakan, jika saya yang menjadi Madame, dia bisa memblock selir lainnya. Dia mengatakan kalau dia yakin padaku karena saya bukanlah orang yang serakah atau ambisisus. Dia mengatakan dia akan membiarkanku tinggal jika saya tidak mengganggu posisi Putra Mahkota. Tidak akan pernah ada jalan dimana saya bisa memblock Putra Mahkota. Saya memberitahunya kalau saya tidak akan melakukannya. Jadi sekarang, Anda tidak bisa membuangku meskipun Anda tidak menginginkanku."

.

"Siapa yang memberitahumu kalau aku akan membuangmu?!" Yang Mulia Raja berteriak marah padaku.

.

"Kenapa jika kau adalah hujan?! Baiklah, katakanlah kau adalah hujan. Apa kau pikir aku akan basah dengan mudah?! Atau takut akan hujan?! Seperti yang kau katakan, aku pemegang kekuasaan tertinggi. Pemilik negeri ini!" aku menutup mataku mendengar dia berteriak marah. Dibawah mata tertutupku, air mata jatuh tanpa kusadari.

.

Yang Mulia meraih pipiku dan mengusap air mataku dengan ibu jarinya.

.

"Katakanlah kau adalah hujan. Jadi kenapa? Kau menurunkan hujan saat festival. Hujan yang membawa kebaikan. Bagaimana negeri ini akan tumbuh tanpa hujan? Jika kau tidak disini maka...."

.

Yang Mulia Kaisar menghentikan ucapannya dan menjatuhkan kepalanya dibahuku dan berbisik pelan "Sebelum kesini aku pergi kekediaman Ratu dan bertemu dengannya. Aku tidak tahu apa yang dipikirkan Ratu. Dia dengan mudah membiarkanmu berada disisiku. Jadi, aku ingin berterima kasih padanya. Kemudian, dia mengatakan jika laki-laki paling beruntung di dunia ini adalah Kaisar Empire Utara."

.

Aku ingat perkataan Yang Mulia Ratu. Perempuan yang hanya akan melihat kearah Yang Mulia Raja. Tidak, yang benar adalah laki-laki, bukan perempuan. Dia mengatakan jika Yang Mulia Kaisar sangat beruntung karena mendapat kami berdua.

.

"Pemilik negeri ini mendapatkan semuanya. Seorang istri yang melengkapi istananya. Dia mengatakan kenapa surga membawa seseorang yang mencintainya dengan sepenuh hati pada orang sepertiku? Dia berbicara sangat keras dan seolah-olah tidak melihatku. Ya, itu benar, dia sangat benar. Tapi, itu bukan karena aku pemilik negeri ini atau aku memiliki Ratu disisiku. Ini semua karena kau. Jangan tanya aku kenapa, kalau kau bahkan tidak bisa menjawab bagaimana cinta bisa datang. Rasa ini hanya untukmu. Aku akan melakukan apa yang kau katakan. Semuanya. Hanya untukmu."

.

Aku sangat malu, tapi aku tetap saja melingkarkan lenganku pada bahunya. Dan berbicara dengan pelan "Jangan marah pada saya karena menjadi sangat takut."

.

"Ya"

.

"Selanjutnya saya mungkin masih akan merasa takut. Dan masih sangat peduli tentang apa yang orang pikirkan."

.

"Aku tahu."

.

"Saya bahkan tidak pernah berpikir untuk lari. Saya pikir, saya akan mati jika tidak melihat Anda. Jadi, jangan pernah berpikir jika saya akan lari."

.

"Okay."

.

"Dan, jangan pernah membawa saya ke tempat tidur dengan kasar lagi." Aku berbisik dengan suarah basahku. Dan aku melihat telinganya memerah.

.

"Jika kau tidak menangis, maka aku tidak akan melakukan hal yang seperti itu lagi."

.

END

----------------------------------------------------

Jangan lupa VOTE dan COMMENT ya.

ADA EPILOG!!! TAPI AKU KUNCI. KALAU INGIN MEMBACANYA JANGAN LUPA FOLLOW + ADD STORYKU!

[Complete] King Lovers "YEHO" Indonesia Vers.Where stories live. Discover now