Takbir Cinta Prilly

10.4K 343 8
                                    

Bismillah...

Ini adalah one short story, cerita ini aku buat spesial untuk @dewik_014 , semoga suka yaa :)

Cerita ini terinspirasi dari beberapa novel yang pernah aku baca. Jadi mohon maaf jika ada kesamaan alur, setting dan lainnya dalam cerita ini.

Prilly Azzahra, gadis cantik yang menjadi seorang Dosen di sebuah Fakultas Kedokteran di Surabaya. Selain cantik, Prilly juga sangat cerdas dan juga sangat taat pada ajaran Agama Islam.

Di usia Prilly yang sudah menginjak kepala dua, tepatnya 27 tahun, seharusnya Prilly sudah menikah. Namun, sampai detik ini Prilly belum dipertemukan dengan laki-laki yang sudah ditakdirkan untuknya. Hingga akhirnya suatu hari, Prilly dipersatukan dengan Ali Syarief, laki-laki tampan yang selama ini sudah tidak asing lagi di dalam hidup Prilly.

Sebelum akhirnya disatukan dengan Prilly, Ali sudah memiliki tambatan hati bernama Dewi Assyifa, yang merupakan adik dari Prilly. Namun karna takdir berkata lain, akhirnya Ali malah jatuh ke pelukan Prilly dan mereka bersatu dalam cinta yang halal dan haqiqi. Banyak rintangan yang Prilly hadapi, sebelum Prilly mengumandangkan takbir cinta nya, termasuk gagalnya pernikahan Prilly karena berbagai macam rintangan. Bagaimanakah perjalanan kisah cinta Prilly?

Cekidot...  :p

••••••••••••••••••°°°°°•••••••••••••••••••

Pagi ini seperti biasanya Prilly berangkat ke kampus untuk mengajar. Prilly berpamitan pada Ayah dan Ibu nya. Husein dan Fatimah.

"Ayah, Ibu.. Prilly berangkat dulu ya.. Assalamu'alaikum.." Ucap Prilly sambil tersenyum, lalu mencium punggung tangan Husein dan Fatimah secara bergantian.

"Wa'alaikumsalam.. Hati-hati Prill" Jawab Fatimah tersenyum. Sementara Husein yang duduk di kursi roda menahan kepergian Prilly.

"Tunggu nak" Ucap Husein dengan suara lemah. Prilly yang mendengar panggilan Husein pun kembali menghampiri orang tua nya.

"Iyaa yah. Ada apa?" Jawab Prilly ramah sambil berjongkok di hadapan Husein.

"Nanti sore Ayah ingin mengenalkan kamu dengan Arbani, putra dari sahabat Ayah, Om Rizal" Ucap Husein sambil mengelus pucuk kepala Prilly dengan tangan bergetar.

Prilly hanya mengangguk pasrah, sambil berusaha tersenyum. Ya, hanya itu yang bisa Prilly lakukan. Husein sangat ingin melihat Prilly memiliki pendamping hidup. Dua bulan lalu Prilly sempat akan menikah dengan sahabat nya sendiri, Risky. Namun pada saat hari akad nikah, Risky mengalami kecelakaan saat dalam perjalanan menuju rumah Prilly, hingga akhirnya Risky meninggal dunia.

Tidak hanya itu saat Prilly masih berusia 25 tahun, Prilly sempat akan menikah dengan seorang Ustadz muda bernama Lutfi, tapi sayang hubungan mereka tidak direstui oleh orang tua Ustadz Lutfi karena Ustadz Lutfi telah dijodohkan dengan gadis yang lebih cantik dan kaya dari Prilly. Prilly tak pernah menyalahkan takdir. Mungkin Allah belum mempertemukannya dengan laki-laki yang memang jodohnya.

Setelah kejadian itu, Prilly sangat terpukul. Dan enggan mencoba mengenal pria lain. Karena Prilly takut, ia hanya akan membawa sial.

"Ayah ingin sekali melihatmu bahagia bersama suami mu nak, mungkin setelah kamu menikah, Ayah akan ikhlas jika Allah memanggil Ayah agar kembali pada-Nya" Ucap Husein lirih, yang membuat Fatimah tak kuasa meneteskan air matanya.

Prilly pun menangis dan memeluk Husein.

"Ayah.. Maafkan aku yang belum bisa mewujudkan keinginanmu. Aku akan menikah dengan siapapun asalkan dia mampu menjadi imam untukku, bisa membimbing aku agar selalu di jalan Allah dan bisa menerima aku apa adanya, serta menyayangi Ayah dan Ibu. Aku tak memikirkan wajah, harta dan tahta dari calon suamiku" Ucap Prilly sambil terisak.

Cinta Di Sanggar TariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang