More and More : Misteri Sekolah Kubus (3)

2.1K 111 17
                                    

Gila sampe 3 part hanya demi sekolah kubusku tersayang.

Hm. Ini emang sekolah angker, atau terlalu banyak mitos disini ? Yap, lama kelamaan gue mulai sedikit demi sedikit ragu akan cerita-cerita di Spensix.

But I will tell it to you guys. Just, for information.

***

Di lantai dua SMP Negeri 6 Surabaya, kalo di jaman gue ini di samping kelas 9I, ada sebuah lab komputer dan tangga. Tangga ini sudah pernah gue ceritain di Misteri Sekolah Kubus (2) yaitu tangga yang masih berupa semen.

Ada sebuah cerita, tentang tangga ini. Dimana suatu malam, ada anak yang datang untuk mengambil barang ketinggalan. Kelasnya ada di lantai 2, kalau dia ke kelas harus melewati tangga bagian ini kecuali dia mau muter lewat gedung Selatan yang aduhai.

Ketika dia lewat, sekilas dia ngeliat sesuatu gerak-gerak di atas tangga...

Gluduk gluduk.

Sebuah kepala jatuh menggelinding.

***

Gue, jujur, masih sangat penasaran terhadap tangga besi berputar di Spensix. Ada banyak sekali cerita dan praduga seputar ditutupnya tangga ini.

Kalo menurut gue, jika emang ruang pertemuan sudah ditutup, kenapa tangganya nggak dihancurin juga ?

Tapi logika (dan ingatan mabok gue) mengatakan sesuatu : Kalo hancurin tangga itu, sama aja hancurin tempat tinggal "mereka".

Dan voila ! Gue mendapat cerita baru.

Pada zaman dahulu, ketika Spensix masih berupa RSBI, ruangan itu adalah ruang PMR. Dulu, ekskul PMR adalah ekskul yang sangat dibanggakan.

Namun, ruang PMR yang berjaya itu disalahgunakan. Tempat itu sering kali menjadi lokasi bullying dan semacamnya.

Suatu ketika, ada seorang murid yang dibully, dikunci sendirian di ruang PMR.

Keesokan harinya,

Anak itu ditemukan meninggal dunia.

Ketakutan, di dekat tangga besi itu. Gantung diri.

Dan tangga itu pun ditutup.

***

Cerita lain yang beredar, adalah keberadaan jendela-jendela.

Memang, kata emak gue "mereka" suka cari perhatian. Jendela yang gue maksud adalah jendela yang mengarah ke luar, ke arah Jalan Jawa.

Jendela-jendela itu, kata satpam, kadang banyak yang ngusilin. Misalnya, suka ada yang dadah-dadah dari balik jendela, bayangan seliweran, jendela tiba-tiba terbuka/tertutup.

Dan hei, jendela ruang guru.

Kalo gue jadi guru, itu jendela gue kasih gorden. Biar yang dalem nggak usah usil ke yang luar, dan yang luar nggak akan salah fokus ke dalem.

Buat anak Spensix, mungkin itu adalah salah satu alasan kenapa gerbang yang di Barat ditutup duluan dari yang Timur, dan pos satpam diletakkan di Timur.

***

Udahan ya gaez, udah lelah dengan takut-sendiri-dengan-sekolah-sendiri :v

Kalo mau lebih, kenapa gak cari aja sendiri malem-malem disana ? :))

/minta ditabok/

Cerita Hantu Seorang AuthorDove le storie prendono vita. Scoprilo ora