Chapter 2

12.2K 1.1K 62
                                    


:-*:-*:-*

Sakura sehabis pulang sekolah langsung berjalan di trotoar jalan. Dengan sosok yang masih sama yaitu wanita berambut panjang yang sekarang terbang dibelakangannya.

"Jadi kau mau aku meneror suamimu ?"

"Iya ..."

Dan diapun berhenti didepan rumah seseorang. Yang diketahui rumah sang suami Hantu.

"Apa kau yakin ini akan berhasil ?" Emeraldnya menatap rumah yang sudah kelihatan tua itu.

"Oh ya .. Siapa namamu ?"

"Kiren .."

"Baiklah Kiren .. Aku akan mulai misinya .. Semoga ini berhasil."

Sakura tersenyum dan mengambil buku dari tasnya lalu merobek kertas asal.

Menulis memakai spidol merah dengan tulisan ala-ala darah.

"Semoga dia merasa takut dengan adanya tanda peringatan ini."

Gadis merah muda itu pun meletakkan kertasnya di depan pintu rumah tersebut. Dan menekan belnya lalu segera berlari dan mengumpat dibelakang pohon besar yang rindang.

Pintu rumah itu terbuka dan keluarlah sosok lelaki tua yang kelihatan lusuh itu.

Dia pun melihat kearah bawah dan mendapati kertas yang Sakura letakkan tadi.

Ia mengambilnya dan itu membuat Sakura menyeringai karena menangkap basah wajah suami Kiren langsung pucat dan dipenuhi rasa takut.

Lelaki tua itu membuang kertasnya dan segera masuk membanting pintu rumah.

"Aku tidak sabar kapan dia berakhir .."

"Dia pantas mendapatkannya. Baiklah besok kau temui aku lagi. Sampai jumpa .."

Kiren pun mengangguk lalu ia hilang terbawa angin.

Sakura pun tersenyum tipis dan melanjutkan jalan pulangnya hingga sampai pada halte untuk menunggu bis.

Grep

Sakura menolehkan kepalanya kearah bawah dan mendapati sosok anak kecil dengan sekujur badan berdarah-darah yang tengah memegang kakinya.

Sakura melihat ke sekeliling yang ternyata sedang sepi.

"Kau sedang menakutiku ?"

Anak lelaki itu terkejut.

"Kau bisa melihatku ?"

Sakura hanya tersenyum tipis dan mengacak rambut anak kecil ini dan dengan sekejap sosoknya berubah menjadi pucat tanpa darah ditubuhnya.

"Kau bisa menyentuh juga ? Kau mempunyai indra ke- enam atau mungkin tujuh ?"

Sakura terekeh kecil.
"Aku juga tidak tahu .. Mungkin aku spesial .."

Sosok anak lelaki itu menekuk wajahnya. Membuat Sakura kembali tertawa.

"Apa yang terjadi denganmu ?" tanya Sakura dan menatap sedih sosok bocah kecil ini. Emeraldnya berkaca-kaca saat memandang wajah polos yang ternyata hanya sosok arwah.

"Aku sedang menyelamatkan kucingku yang menyebrang jalan lalu mobil lain lewat dan menabrakku .."

Sakura langsung merasa iba dan menitikkan air matanya mendengar bagaimana kisah tragis sosok anak ini.

Sakura pun tak kuasa langsung memeluknya. Tidak perduli bila orang yang lewat menganggapnya telah gila karena ia memeluk angin.

"Maafkan aku .."

H e l p [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang