Hal 21

321 21 0
                                    

Dimas memberhentikan mobilnya dan mulai bertanya pada orang-orang sambil menunjukkan fotoku. dia berlari kesana-sini menanyai pada orang-orang sampai akhirnya di masuk ke wilayah prostitusi dan menanyayi pada orang-orang yang ada disana namun mereka semua tidak tahu dan tidak pernah melihat ku. Dengan frustasi dimas terduduk disebuah warung tepat dibawah ruangan dimana aku ditahan.

" aliya kau dimana sebenarnya " gumamnya frustasi sambil menatap fotoku .

Aku terbangun dan merasakan seperti ada yang memanggilku. aku melihat sekeliling ruangan itu namun tidak ada siapa-siapa disana

" ini hanya khayalan ku saja dimas tidak mungkin mencariku" gumamku.

Tak lama arjun datang menghampiri dimas

'' dimas apa kau sudah menemukan aliya?" tanya arjun

" arjun sedang apa kau disini?? " desah dimas

" tadi kakek telvon katanya aliya pergi dari rumah dan kau sedang mencarinya..aku kesini untuk membantumu mencari aliya" ujar arjun

" aku tidak butuh bantuan mu aku bisa mencari aliya sendiri...lebih baik kau pulang saja" ujar dimas sinis

"  kau kenapa dimas ? aliya adalah teman masa kecilku...aku juga akan mencarinya aku tidak mau dia kenapa-napa" balas arjun dan mereka terus berdebat

" terserah kau saja...kalau begitu kau cari disana dan aku akan mencari disana " ucap dimas

Kemudian dimas dan arjun pergi dari sana dan melanjutkan untuk mencariku namun tiba-tiba langkah dimas terhenti saat dia menginjak sesuatu, lalu dia mengambil benda yang ada dibawah sepatunya.

" inikan anting milik aliya" gumamnya lalu teringat saat ia memakaikan anting itu padaku saat perayaan pesta dirumahnya, lalu ia kembali ketempat itu dan memanggil-manggil namaku. Mendengar itu aku mengintip dari celah-celah jendela yang menuju keluar dan  melihat dimas ada disana.
" dimas " ucapku tersenyum melihat dimas ada disana tengah mencariku.

" dimas tolong aku...dimasss" teriakku sambil memukul-mukul jendela itu namun terhenti saat bobi dan yang lainnya menghentikanku dan mereka mengikat tanganku lalu menutup mulutku dengan kain.

"Aliya...aliya dimana kau...aliya" teriak dimas sepertinya dimas mendengar teriakkan ku tadi

Disatu sisi aku berusaha melepaskan ikatan pada tanganku

" dimas aku disini... tolong aku" gumamku dalam hati

" heh jangan berteriak-teriak, pergi kamu dari sini" usir bobi kepada dimas

" maaf jika aku mengganggu... apakah kau melihat gadis ini" ujar dimas sambil menunjukkan fotoku pada bobi

" ti....tidak!! aku tidak pernah melihatnya" ucap bobi gugup lalu pergi, dimas menatap kepergian bobi dengan curiga

" sepertinya ada yang disembunyikan oleh pria itu..jangan-jangan aliya ada ditempat ini..dan mereka menculiknya" gumam dimas lalu ia pergi dari sana dan masuk kedalam mobilnya tak lama kemudian kakek menelvonnya

''Dimas apakah kau sudah menemukan aliya" tanya kakek dalam telvon

''Aku sudah menemukan aliya... kakek dan yang lainnya tidak perlu khawatir aku akan secepatnya membawa aliya pulang kerumah" ucap dimas lalu menutup telvonnya

Beberapa jam kemudian polisi tiba ditempat itu mereka mulai menuju tempat dimana aliya berada. Semua orang yang melihatnya terkejut dan melarikan diri

" jangan bergerak " teriak polisi pada bobi dan madubala dan juga yang lainnya sementara itu dimas sedang mencari aliya di semua ruangan disusul dengan arjun. sampai akhirnya dimas menuju ruangan dimana aliya ditahan dan ia melihat aliya terikat disana

Dimas langsung menghampiri aliya, dia membuka tali yang mengikat aliya, dan merekapun berpelukkan, arjun hanya melihat mereka dari pintu lalu pergi kebawah sepertinya dia belum bisa melupakan aliya.

" aliya kau tidak apa-apa kan" ucapnya sembari membelai wajahku aku hanya menganggukkan kepala.

Beberapa jam kemudian kami tiba dirumah dan semua orang langsung menghampiriku

''Aliya kau tidak kenapa-napakan sayang" kata kakek sambil memelukku

'' nimisa bawa kakakmu ke kamar  ya" titah dimas kepada adiknya

Lalu nimisapun mengantarkan ku ke kamar

"Kak aliya... kakak kok pergi dari rumah.... kakak lagi berantem ya sama kak dimas??" tanya nimisa namun aku tidak menjawabnya karna masih trauma dengan kejadian tadi, melihat hal itu nimisa mengerti jika kakak iparnya sedang trauma

" ya sudah lebih baik kakak istirahat...aku tinggal dulu ya" lanjut nimisa lalu pergi meninggalkan ku.

Tak lama dimas masuk kedalam kamar dan menghampiriku yang tengah duduk di sofa dengan wajah yang masih trauma.

" jangan sentuh aku" bentakku saat dimas hendak memegang bahuku
'' kau senangkan jika aku pergi dari sini...kau akan terbebas dari pernikahan bodoh ini !! Iya kan " lanjut ku

" apa yang kau bicarakan aliya...jika aku senang kau pergi dari sini untuk apa aku mencarimu dan menolongmu" ujar dimas kesal sambil menatapku

" kau memang sangat bodoh... apa dengan kau pergi dari rumah ini semuanya akan seperti semula....apa kau tidak memikirkan apa yang akan terjadi padamu jika saja aku tidak menolongmu …setidaknya pikirkan dirimu sebelum memikirkan orang lain" sambungnya.

" aku pergi karna kau sendiri yang bilang padaku malam itu bahwa kau sangat membenciku dan pernikahan ini...apa kau tidak ingat"teriak ku

"Kalau begitu maafkan aku aku tidak bermaksud bicara seperti itu padamu....aku bicara seperti itu karna aku cemburu melihatmu dengan arjun" bentaknya yang membuatku terkejut
lalu pergi dari sana dengan wajah kesal padaku.

Bersatunya Dua Hati √ endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang