1 bulan kemudian,
Setelah mengantarkan dimas kedepan dan setelah dimas pergi ke kantor nya, aku merasa tidak enak badan dan sedikit pusing lalu aku memutuskan untuk beristirahat dikamar.
Saat hendak menuju tempat tidur tiba-tiba aku merasa mual dan akupun berlari ke kamar mandi
" kenapa akhir-akhir ini perutku terasa mual dan kenapa kepalaku merasa pusing ..apakah aku sakit" gumamku lalu kembali ketempat tidur dan membaringkan tubuhku disana.
lalu aku menelpon kakakku
" hallo kak... maaf ya kak sepertinya lebaran tahun ini aku tidak bisa merayakannya dengan kalian" gumamku sedih tidak bisa pulang ke indonesia karna dimas sangat sibuk jadi tidak mungkin aku pulang seorang diri ke indonesia.
" ya tidak apa-apa dek...kau kan bisa kapan-kapan ke indonesia" timbal kak amara lalu kami pun mengobrol dengan puas menghilangkan rasa kangen. Saat sedang asik mengobrol dengan kak amara tiba-tiba perutku mual kembali dan aku langsung berlari ke kamar mandi.
" aliya kau tidak apa-apa" tanya kak amara diseberang sana
" tidak kak...aku tidak apa-apa!! Aku hanya sedikit mual saja" ucapku
''Mual!! Kau sakit??" Tanya kakak amara
" entahlah tapi perutku sedikit mual dan kepalaku sedikit sakit" gumamku
" jangan-jangan kau hamil" ujar kak amara yang membuatku terkejut
" apa hamil" gumamku dalam hati
" aliya...apa kau tidak apa-apa??" Tanya kak amara diseberang sana
" ti...tidak aku tidak apa-apa " gumamku
" ya sudah aku tutup dulu ya kak telponnya ''lanjut ku lalu mematikan telponnya
" apa benar yang dikatakan kak amara" gumamku
" aku harus pergi ke dokter untuk memeriksanya" sambungku lalu pergi kebawah dan menemui ibu yang sedang duduk diruang tamu bersama bibi nandini." bu.....aku ijin untuk keluar sebentar aku ingin membeli obat di apotik soalnya perutku sedikit sakit" ujarku meminta ijin pada ibu, bibi nandini menatapku dengan sinis.
" kau sakit...kalau begitu biar locan saja yang membeli obatnya " ujar ibu khawatir.
" tidak bu..biar aku saja yang membelinya lagi pula pak locankan sedang sibuk" ucapku lalu ibu pun mengijinkannya.
Dirumah sakit,
" bagaimana dok hasilnya?"tanyaku
'' ini hasilnya...nyonya bisa buka sendiri hasilnya" ujar sang dokter sambil memberikan sebuah amplop. Lalu aku membuka amplop itu dan membacanya"Selamat nyonya.... sebentar lagi anda akan menjadi seorang ibu" ujar sang dokter memberi selamat pada ku
" makasih dok!!! Kalau begitu saya permisi" ucapku lalu pergi. Aku langsung naik kedalam taksi dan aku masih menatap hasil tes tadi dengan bahagia.
" ibu janji akan menjagamu dengan cinta ibu sayang" gumamku sambil mengelus perutku yang masih kecil dan tersenyum
Beberapa menit kemudian aku tiba dirumah dan semoga ibu tidak marah karna aku terlalu lama pergi keluar.
Saat hendak masuk langkahku terhenti
" aku akan memberi mereka surprise tentang kabar ini...tapi bukan sekarang aku akan memberi tahu dimas terlebih dahulu " gumamku lalu menyembunyikan surat itu di balik sareeku
''Aliya apa kau sudah membeli obatnya" ujar ibu yang tiba-tiba menghampiriku yang membuatku terkejut saat menyembunyikan surat itu
" su...sudah ini obatnya ''ucapku menunjukkan obat yang telah kubeli
''Kalau begitu kau harus istirahat"titah ibu padaku aku hanya menganggukkan kepala lalu pergi ke kamar
" aku beritahu dimas tidak ya!! Bagaimana jika dia tidak suka dengan kabar ini" gumamku
" tapi bagaimana pun juga dia adalah ayahnya....dia harus tahu kabar ini walaupun dia tidak menyukainya" sambungku lalu entah kenapa tiba-tiba aku kangen kepada dimas dan akupun mengambil foto dimas dan menatapnya
" kenapa aku kangen sekali padanya apa mungkin karena bawaan bayi yang ada di perutku" gumamku yang terus menatap foto dimas.
Sore hari
" sepertinya ada seseorang yang datang" gumamku lalu keluar dari kamar dan melihat dari atas.
" sonya ......kau" ujar ibu terkejut melihat kedatangan sonya lalu bibi nandini pun menghampiri mereka
" sonya....Apakah itu kau akhirnya kau kembali " kata bibi nandini
" bibi nandini... senang bisa bertemu kembali dengan bibi" ujar sonya lalu merekapun berpelukanAku terkejut melihat kedatangan sonya dari atas
" sonya...dia.." gumamku terkejut lalu aku turun menghampiri mereka diikuti dengan nimisa
" mau apa kau kembali kerumah ini lagi"sahut kakek yang tiba-tiba datang
"Apa maksud kakek... ya aku kembali untuk dimas kekasihku" ucapnya lalu dia melihat kearahku
''siapa dia...apakah dia anggota baru keluarga ini "tanyanya menatapku sinis. Saat aku ingin memperkenalkan diri tiba-tiba dimas datang bersama ayah
" sonya" gumam dimas yang membuat sonya berbalik dan melihat kearahnya
''Dimas ...aku kembali untukmu sayang" ujar sonya menghampiri dimas dan memeluknya dihadapan ku. Aku hanya bisa menatap mereka berpelukan dengan perasaan sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersatunya Dua Hati √ end
Romancekisah cinta dua negara yang bermula dari kebencian yang akan terangkum dalam cerita ini Follow @kitkit1ove