WHAT IF "MEREKA TIDUR DENGAN MU" MIDORIMA SHINTAROU

6.1K 520 18
                                    

"Sampai kapan kau akan menggenggam tanganku nanodayo?"

Si surai lumut itu sedikit menarik tangannya yang sedari tadi digenggam oleh mu namun kau menahannya dan tetap menggenggamnya.

"Urusai midorin! Aku akan melepaskannya kalau listriknya sudah menyala!" Kau pun mempererat genggamanmu. Si megane tampaknya tidak nyaman dengan posisi duduknya sekarang #kau dibawah sedangkan midorima diatas kursi# ia merasa sedikit, ingat, sedikit kasihan padamu dan diapun turun dan duduk disampingmu.

"Mido-"

"Aku duduk disini bukan berarti aku kasihan padamu nanodayo" Ucapnya memotong omonganmu.

"Tsundere mu kumat lagi" ucapmu sambil menunjukan wajah malasmu, oke itu takkan terlihat oleh midorima karena ruangan ini, rumah midorima, gelap.

Ya benar kau sekarang ada di rumah si megane, kau mengunjunginya karena dia sedang tak enak badan, takao bilang padamu kalau midorima sakit meriang merindukan kasih sayang #ngahaha bohong - bohong# dan terus memanggil - manggil namamu, sebagai gadis yang baik(?) Kau pun berkunjung ke rumah gebetanmu itu, oke gebetanmu? Ya kau punya rasa pada si megane. Betapa senangnya saat kau melihat Midorima dalam keadaan baik - baik saja. Baru saja kau berkunjung beberapa menit, listrik pun padam, dan kau yang notabene takut atau lebih tepatnya trauma akan kegelapan langsung saja berhamburan kearah midorima dan memeluknya. Namun kau bisa mengendalikan diri, dan sekarang kau hanya menggenggam tangan si megane bersurai hijau itu.

"Ano ... midorin, sekarang jam berapa?"

Midorima pun beranjak, dan tentu saja kau masih bergelantungan(?) Dilengannya. Midorima mengambil jam dan mengarahkannya kearah kaca besar yang ada di kamar ini, cahaya bulan cukup terang untuk mengisi cahaya ruangan ini, walaupun kenyataannya gelap masih mendominasi.

"Jam 1 malam nanodayo, EEH?! JAM SATU MALAM? SUDAH BERAPA LAMA KAU DISINI NANODAYO?" Teriakan si megane membuatmu kaget, kau pun menggaruk tengkukmu berusaha mengingat sudah berapa lama kau ada di rumah ini. Kau datang jam 11 malam lalu kau main psp yang kau bawa dan mati listrik.

"Tak mungkin kau pulang larut malam begini nanodayo, lagipula diluar gelap nanodayo. Itu bu...bukan berarti aku menyuruhmu me...menginap disini nanodayo" si megane membenarkan kacamatanya, sebenaenya tidak bergeser sih, semburat merah terlihat di pipinya, cahaya bulan membantumu melihat semburat itu walaupun samar - samar.

"a...aku...aku harus menginap disini?!" Mukamu memanas, jantungmu berdebar entah kenapa. Ini pertama kalinya kau menginap dirumah laki - laki.

"Berjanjilah untuk tak melakukan apapun padaku midorin" kau pun melepaskan genggamanmu.

"Kau pikir aku ini mesum seperti Aomine? Aku tak akan melakukan apapun nanodayo. Kau tidurlah di sini, aku akan tidur diluar"

Si megane itu berjalan kearah pintu, kau mengejarnya, kau menahan tangannya, kau takut kegelapan ini adalah mimpi buruk bila kau harus tidur sendiri di kamar ini dalam keadaan gelap.

Kau menatap midorima, eh kenapa tangannya berkeringat? Apa dia gugup?

"Aku takut ... aku ikut kau tidur diluar ya midorin" kau menatap nanar si hijau itu. Ia menatap kearahmu lalu membenarkan kaca matanya.

"Tidurlah disini, akan ku temani kau di sini nanodayo. Aku menemanimu bukan berarti aku peduli padamu nanodayo"

'Kau peduli midorin, aku tau itu' batinmu. Kau pun tersenyum.

Kau pun berjalan kearah sebuah kasur berukuran sedang yang ada di depanmu, midorima mengikuti mu dari belakang lalu ia duduk si kursi yang berjarak tak jauh dari kasur dimana kau tidur.

"Kau tak tidur midorin?" Tanyamu sambil membaringkan tubuhmu.

"Aku tidak mengantuk nanodayo, kau duluan saja" Diputarnya kursi yang sedang ia duduki dan diapun membelakangimu, ia pun mengambil sebuah buku di rak yang ada di sampingnya.

"Berjanjilah untuk tetap disana sampai aku tidur midorin, oyasuminasai" kau pun memeluk guling yang biasa dipakai midorima saat tidur, lalu kau pun tertidur.

Midorima membalikan kursinya lalu menatapmu sambil tersenyum, ulangi, dia tersenyum padamu. Ia pu berjalan kearahmu lalu duduk disamping tempat tidur yang sedang kau tiduri. Ia mengelus surai (hair colour) mu perlahan sambil tersenyum, jujur saja ia mengagumi wajah cantikmu, ia pun menyandarkan kepalanya dan kini wajahmu dengan midorima sejajar, midorima tersenyum lagi, ia pun tertidur.

Esok Paginya

"Hmmmph" Kau membuka matamu, mengerjapkannya beberapa kali, lalu kau melihat ada laki - laki bersurai hijau tertidur di sampingmu, namun hanya kepalanya saja, tubuhnya terduduk dibawah #bukan berarti kepalanya terpisah dari tubuhnya :'v# kau pun tersenyum sambil menatap inci demi inci wajah yang sedang tertidur tenang itu.

Beberapa menit kemudian laki - laki beriris hijau itu membuka matanya dan betapa kagetnya dia melihat wajahmu dan wajahnya hanya berjarak beberapa senti, matanya membulat sempurna namun ia tak beranjak dari tempatnya kini.

"Ohayou midorin ...." ucapmu lembut sambil tersenyum.

"Ohayou ..." Jawab midorima sambil memalingkan pandangannya kearah lain.

#cup

Kau mencium pipi midorima membuat si surai hijau itu membelalakan matanya kaget.
Kau bangkit dari tempat tidur itu.

"Aku buatkan sarapan ya ...." Tawarmu pada midorima. Ia tak menjawab dan hanya mengangguk.

"Aku meng-iyakan bukan berarti aku ingin mencicipi masakanmu nanodayo"

"Tsun-de-re"

Kau keluar dari kamar itu disusul midorima, tangannya tak berhenti mengelus pipinya yang baru saja kau cium tadi. Midorima pun tersenyum (lagi).

--------------------------------------------------

Part midorima sudah .... hmmm gomen gak dapet feelnya .. soalnya chanta otak fictionnya lagi gak jalan tapi pengen cepet2 update :v
Ditunggu yaaa part selanjutnya. ^_^

KUROKO NO BASUKE "WHAT IF"Where stories live. Discover now