WHAT IF "Tsunyandere Midorima"

4K 351 43
                                    

"Dia dari Fakultas Teknik"

"Dia si atlet itu?"

"Mendadak ya .. padahal aku baru ingin mengungkapkan perasaanku padanya"

"Eh eh lihat .... dia si genit itu"

"Oh jadi dia yang selalu dekat - dekat dengan Aomine-san?"

"Tidak cocok, padahal dia sudah punya pacar si megane dari Fakultas Kedokteran, tapi dia dekat-dekat Aomine-san terus"

Langkah demi langkah kau susuri dengan bisikan - bisikan dari para mahasiswi di sepanjang koridor, kau berusaha tidak peduli namun kata-kata itu tetap saja terdengar oleh telingamu.

Setelah kejadian Aomine memelukmu 3 hari lalu di lapangan Kampus, semua mahasiswi jadi iri dan kesal padamu bahkan sebelum kejadian itu kau pun sudah jadi sasaran gosip mahasiswi, Aomine memelukmu karena dia iseng dan memang suka menggoda mu, namun dimata para mahasiswi, itu membuat mereka marah. Kau memang dekat dengan Aomine sebagai teman, namun Aomine sang idola itu selalu menggoda mu dan selalu membela mu saat ada yang membicarakanmu. Namun ..... kini Aomine sudah tidak ada. Dan para mahasiswi bisa bebas mencaci mu.

Kematian Aomine bisa dibilang sangat mendadak. Waktu itu kau pamit pulang dengan Aomine dan langsung menemui kekasihmu Midorima di sebuah Cafe di dekat kampusmu. Beberapa menit kemudian Midorima meminta izin untuk pulang duluan karena urusan mendadak. Jadi kau pun memutuskan untuk pulang. Lalu sesampainya dirumah, kau menemukan sepucuk surat dengan sedikit bercak darah berisikan sebuah foto yang membuatmu shock.

Itu foto Aomine dengan bercak darah di bagian dada dan perutnya.

Kau pun membalikan surat itu dan membaca sebuah kalimat yang tertulis disana.

"Jangan hiraukan orang yang mencacimu karena sekarang alasan mengapa kau di caci sudah lenyap" -mgngrn

Kau yang mulai panik pun langsung menelpon Aomine, dan rasa panikmu semakin menjadi - jadi saat Aomine tak mengangkat telponmu.

Kau pun berlari menuju kampusmu dan menyusuri jalan yang selalu di lalui Aomine ketika pulang dari kampus, betapa terkejutnya kau melihat ada polisi dan ambulan dan juga kerumunan orang di dekat sebuah mesin minuman yang biasa Aomine gunakan. Kau pun berlari dan menerobos kerumunan itu.

1 detik

2 detik

Air matamu mulai membasahi pipimu, kau menatap seorang lelaki berkulit tan sedang berbaring bersimbah darah disana, kau melangkah pelan menuju lelaki itu.

"Ao-mine ....."

Polisi pun menghampirimu dan menanyakan apakah kau kenal dengan lelaki itu.

"Ao.....mine"

Semua orang disana melihatmu iba.

"AOMINEEEEE!!!!!!!"

********************

Kau menghadiri pemakaman Aomine ditemani oleh kekasihmu midorima, midorima sesekali menenangkanmu dengan memelukmu.

"Sudah jangan sedih, nanodayo" ucap midorima sambil mengelus kepalamu lembut.

"Aomine ... kenapa dia dibunuh? Kenapa? Hiks hiks" kau tak bisa berhenti menangis saat Peti jenazah Aomine sudah masuk ke liang lahat.

"Mungkin dia dibunuh karena kesalahannya, nodayo"

"Apa kesalahan yang ia buat sampai ia dibunuh seperti itu?! Apa?!"

"Mungkin dia telah membuat seseorang marah, nanodayo" midorima membetulkan letak kacamatanya.

"Tapi kenapa harus dengan membunuhnya? Hiks hiks"

"Mungkin karena dia memang pantas mendapatkan itu, nanodayo" ucap midorima sambil menyunggingkan senyum aneh.

Kau pun menatap midorima kesal, ucapannya itu membuatmu kesal, kau pun melepaskan pelukan midorima dengan kasar.

"Kau ini kenapa?! Kau tidak terlihat sedih sedikitpun saat Aomine teman satu team mu meninggal?! Kenapa kau malah tersenyum?! Asal kau tau! Aku tak merasa terhibur dengan senyumanmu itu! Kau ini kenapa shin?!" Kau berteriak karena sudah tidak tahan dengan sikap Midorima, sejak awal midorima tidak terlihat sedih sedikitpun dan dia selalu menyunggingkan senyum yang aneh dan membuatmu kesal, ia juga bersalaman dengan para tamu sambil menyunggingkan senyum, midorima yang notabene jarang tersenyum dan sekarang malah tersenyum ke semua orang itu membuatmu jengkel.

"Aku hanya ingin melindungi mu! Ta-tapi bukan berarti aku peduli padamu, nanodayo"

Kau terdiam saat midorima berkata begitu, dia menggenggam tanganmu erat sampai kau bisa merasakan sakit disana.

.... ini bukan midorima.

"Ikut aku, nodayo"

Kini kau ada di belakang gudang rumah Aomine, disini sepi dan tak ada seorang pun yang lewat. Hembusan angin dan tatapan tajam midorima membuat bulu kudukmu merinding.

"Ada apa shin?" Tanyamu, kau tak berani menatap midorima yang ada di depanmu.

"Dengarkan aku, nanodayo"

Suara midorima terdengar sangat menakutkan membuat mu semakin tidak berani menatap matanya.

"Lihat aku, (your name)"

Kau menenggakan wajahmu dan menatap midorima.

Deg

Auranya sangat menyeramkan kau seperti membeku dibuatnya, midorima pun melepaskan kacamatanya perlahan, angin berhembus sedikit kencang membuat rambut hijaunya menutupi sebelah matanya.

Tanpa aba-aba midorima pun melumat bibirmu dengan kasar, kau mencoba melawan namun genggaman midorima lebih kuat daripada tenagamu. Midorima tak pernah menciumu sebelumnya, bahkan untuk menggenggam tangan saja dia masih malu, tapi sekarang ....

'Shin .....'

'Kau kenapa?'

'Kenapa kau begini?'

Midorima melepaskan ciumannya karena kalian sudah benar-benar membutuhkan oxigen.

Midorima tersenyum, lebih tepatnya menyeringai padamu.

"Jangan membuatku melakukan hal yang sama pada orang lain ya, sayang" ucap midorima tepat didepan wajahmu.

Kau terdiam membeku tak bisa berkata apa-apa, kau menatap midorima dengan mata yang berkaca-kaca. Kau bukan orang bodoh yang tak mengerti apa yang dikatakan midorima.

Dialah yang membunuh Aomine.

"Ke-kenap ka-kau membu-bunuh A-aomine?!" Kau mengepalkan tanganmu tak kuat menahan amarah dan rasa takut yang bercampur jadi satu.

"Kenapa ya? Salahnya sendiri yang membuatku cemburu karena memelukmu di depanku nanodayo" ucap midorima sambil memainkan kacamatnya.

"Kenapa kau jadi begini, shin?!"

Midorima pun mematahkan kacamata yang ada ditangannya lalu ia menatapmu tajam.

"Hmmm ... aku begini karena ingin melindungimu, nanodayo"

Kakimu bergetar, kau jatuh didepan midorima, midorima pun berjongkok dan mensejajarkan wajahnya dengan wajahmu.

*cup*

"Ja"

*******************************

Note : Ini ooc :'v
Tapi midorima keren ya kalo yandere :v

Aomine : gua baru main udah mati anjir, jahat lu chan.

Chanta : Wew ah nasib lu jelek :v

Aomine : Anjay lu

KUROKO NO BASUKE "WHAT IF"Where stories live. Discover now