WHAT IF "MEREKA TIDUR DENGANMU" AOMINE DAIKI

6.2K 487 44
                                    

Kau membuka matamu perlahan dan berusaha mengumpulkan nyawamu. Kau menyingkirkan lengan kekar yang tadi ada dilehermu. Kau pun terduduk disofa itu. Tunggu ... Lengan kekar?! Dileher?! Sofa?!

"Huaaa!! Kenapa kau ikut - ikutan tidur disini?!!" Teriakan mu membuat laki - laki berkulit tan itu terbangun. Ia mengucek - ngucek matanya lalu menatapmu.

"Urusai! Berisik sekali! Kau tak lihat ini jam berapa?" Laki - laki tan itu membenarkan posisi tidurnya lalu menutup matanya lagi.

Kau melirik jam dan betapa terkejutnya saat kau melihat jarum pendek jam itu menunjuk ke angka 2, sial! 'Kenapa aku bisa ketiduran sampai larut malam begini! Dan mengapa harus dirumah si mesum ini?!' Umpatmu. Kau pun membangunkannya dan meminta penjelasan mengapa tadi dia ikut - ikutan tidur di sampingmu.

"Ya .... aku hanya ingin tidur di dekatmu. Itu saja" Aomine menguap "lagipula tadi hujan lebat, tak ada salahnya untuk menghangatkan diri" lanjutnya. Sial! Menghangatkan diri macam apa itu! Mesum! Kau mengumpat namun kau tak bisa menyembunyikan sedikit rasa senangmu karena kau tadi berada dekat sekali dengan Aomine, kau menyukainya, namun karena sifat mesumnya itu, kau berfikir dua kali untuk jadi jadi kekasihnya, eh lagipula memangnya Aomine mau denganmu yang 'datar' ini? Secara tipenya kan yang berdada besar. 'Ah cukuplah aku mengaguminya karena permainan basketnya, tak lebih' itulah prinsipmu.

"Aku mau pulang" Kau beranjak dari sofa itu dan mengambil ponselmu.

"Kau lupa kalau orang tuamu tak ada dirumah?" Tanya Aomine, oh shit, kau lupa kalau mereka keluar negeri dan mereka menyuruhmu menginap di rumah temanmu, kau tadinya mau ke rumah Momoi, namun kau mampir dulu ke apartemen Aomine untuk mengembalikan jaketnya yang kemarin sempat kau pinjam. Namun si Aho ini malah mengajakmu bermain ps dan kau akhirnya ketiduran sampai larut begini.

"Aku akan ke rumah Momoi" kau pun berjalan ke arah pintu apartement Aomine.

"Oi Baka! Ini jam 2 malam, kalau kau ada yang mengganggu dijalan bagaimana?" Aomine melemparkan bantal ke arahmu, kau pun terdiam, Tumben Aomine pintar pikirmu.

"Lalu bagaimana?! Masa iya aku harus menginap disini?!"

"Ya menginap sa-"

"Dengan orang mesum berkulit hitam sepertimu?!" Kau memotong ucapan Aomine.

"Oi apa salahnya dengan kulit hitam dan juga mesum?! Lagipula aku takkan melakukan apapun padamu! Dadamu rata begitu"

#brak

"Kenapa membahas dada?! Teme!" Kau melemparkan bantal tadi ke Aomine namun dia berhasil menghindar.

"Uruse! Tidur lah di kamarku! Aku tidur disini!" Titah Aomine, kau pun berjalan angkuh(?) Menuju kamar Aomine dan ..... shit! Berantakan sekali 'Argh! Mana bisa aku tidur dengan keadaan seperti ini?!' Batinmu. Entah ada keinginan darimana namun sekarang tanganmu sudah bergerak menbersihkan kamar yang rupanya sudah seperti TPS (tempat pembuangan sampah) terakhir #plak. Majalah Porno dimana-mana, baju berantakan, kaos kaki dimeja belajar, dan yang paling membuatmu ilfeel adalah semvak aomine yang ada diatas bantal. Dasar Arang(?) Jorok!

"Fyuh ~ selesai" Kau berkacak pinggang, puas dengan hasil pekerjaanmu, kamar yang berantakan itu kau sulap menjadi kamar yang nyaman aman dan tentram(?). Kau pun membaringkan tubuhmu diatas kasur yang berukuran sedang itu, namun matamu tertuju pada sebuah album foto yang ada disampingmu, kau lupa membereskannya. Kau pun mengambil album itu dan meletakannya diatas meja belajar Aomine, namun kau penasaran dengan isinya, dan kau pun mengambil posisi duduk di meja belajar itu dan membuka lembaran - lembaran album itu, kau tertawa saat melihat Aomine kecil yang sedang memegang bola basket dan tepat dibawah foto itu ada foto Aomine kecil sedang memegang cacing, rasa kantukmu mulai menyerang lagi, dan kau pun tertidur.

Keesokan paginya

Kau mengerjapkan matamu karena kau merasa sebuah cahaya menusuk - nusuk matamu, eh tenyata sudah pagi. Kau pun menguap lalu menyingkirkan tangan kekar yang tertaut diatas perutmu. Kau terdiam.
Are?! Ini dikasur?! Tangan kekar?! Ja ... jangan bilang kalau .....
Kau membalikan badanmu perlahan dan kau mendapati seorang laki - laki bersurai navy blue sedang tertidur pulas dalam keadaan top-less.

"HUAAAAAAAAAAA!!"
#BRAK!

Kau memukul Aomine dengan bantal dengan kekuatan Maksimal. Orang yang dipukul pun langsung terbangun, dia tidak marah sekalipun dan malah tersenyum.

"Ohayou ...." ucapnya lembut.

"Hee?" Kau mengernyit.

"Terimakasih ya untuk semalam" lanjutnya.

"HEEEEEE?!" Kau pun memundurkan tubuhmu dan kau tak sadar kalau kau ada diujung tempat tidur dan akhirnya kau terjungkal keatas #plak kebawah maksudnya.

"Ap.....apa... apa yang kau....la...lakukan tadi ...malam padaku?!" Kau sudah siap - siap menghujam Aomine kalau sampai ia menjawab kalau dia melakukan hal yang mesum padamu.

"Ya arigatou lah pokoknya, ternyata kau tak seperti yang aku fikir. Kau hebat ternyata" jawabnya sambil menguap. Shit! Dia membuatmu benar - benar gelisah sekarang. Kini kau berpikir bahwa Aomine telah melakukan hal yang 'menakutkan' itu padamu.

"Me....memangnya a..aku melakukan apa??!" Suaramu terdengar gemetar, Aomine menatapmu heran.

"Kau kenapa gugup begitu?" Tanya Aomine, mukanya menunjukan wajah bingung sekaligus mengantuk.

"Ah itu kalau kau mau pulang silahkan saja, kau tau jalan kan?" Aomine memeluk gulingnya lalu membelakangimu.

"Setelah apa yang kau lakukan padaku?! Kau malah menyuruhku pulang?! Bahkan kau tak meminta maaf?!"

Aomine pun terbangun, ia mengerutkan dahinya, dia tak mengerti apa yang kau katakan.

"Kau ini kenapa sih?" Tanya Aomine, kau pun menjelaskan semua ilusi yang ada di otakmu tentang Aomine yang mengapa-apakanmu tadi malam.

"HAHAHAHAHAH!!! JADI KAU PIKIR AKU 'BERMAIN' DENGANMU TADI MALAM?! HAHAHAHA KAU LUCU SEKALI (your name)" Tawa Aomine menggelegar ke seluruh penjuru ruangan. Kau mengenbungkan pipi mu. "Jelaskan Ahomine!"

"Hahaha iya iya aku jelaskan ... jadi ....."

Flashback

Aomine terbangun dari tidurnya, ia menatap kearah kamarnya, ia pun berniat untuk memastikan kalau dirimu tak apa - apa tidur di kamar Aomine yang berantakan itu. Ia pun masuk kedalam kamar dan mendapati dirimu sedang tidur.
Aomine menatap ke sekeliling kamarnya, ia tak menyangka orang sepertimu yang mandinya hanya 1 kali sehari atau kadang tak mandi bisa menbersihkan kamar Aomine yang berantakannya minta ampun menjadi bersih seperti ini, oke Aomine tau kau mandi atau tidak karena kau suka bilang padanya, lagipula kalian sahabat dekat di SMA.
Kau pun melihat raut kelelahan di wajahmu dan ia pun memindahkanmu ke tempat tidur, karena di luar banyak nyamuk #plak# ia pun akhirnya memilih tidur di kamarnya bersamamu. Dia hanya tidur, tak melakukan apapun. Tentang tangan yang memeluk itu, itu terjadi secara tidak sadar tapi Aomine sempat terbangun dengan keadaan sedang memelukmu, namun ia tak melepaskan tangannya dari tubuhmu, dia merasa nyaman.

"Jadi begitu ceritanya, memang kau berpikir apa?!" Kini Aomine yang balik mengintrupsi mu.

"Aku .... itu ... tidak .... jadi kau yang memindahkanku ke sini?" Kau kini mulai salah tingkah.

"Iya ..."

"Hmmm ..." Kau pun memalingkan pandanganmu, kau tak berani menatap Aomine.

"Tentang tanganku yang memelukmu ... aku sengaja tapi kalau aku memegang dadamu saat tidur itu tak sengaja hehehe"

"Huaaa!! Mesum!! Kalau kau tak sengaja kenapa kau tau kalau kau memegang dadaku kau kam swdang tidur!!! Mesum!!"

"Hahahahahaha"

-----------------------------------------------------------

Part Aomine selesai ... dan ini story terakhir buat part "Mereka Tidur Denganmu" Arigatoune udah baca cerita ngawur ini :v
Ditunggu part selanjutnya yaaaaaaaaa ^.^)/

KUROKO NO BASUKE "WHAT IF"Where stories live. Discover now