Part 1: Pertemuan

99.9K 2.6K 23
                                    

Aku kira pertemuan ku dengan mu berawal manis tapi sikap mu yang perhatian membuatku kembali terjatuh.

Dio


"O M G, gue telat," Kirana berlari memasuki taksi dan menyuruh supir itu ngebut.

"Pak cepet, pak saya udah telat nih," ujar Kiarana dan membuat supir mengebut dengan kecepatan tinggi.

"Pak Awas!" teriak Kirana taksi yang di tumpanginya hampir menabrak motor spot yang melaju kencang sehingga membuat sang motor mengerem mendadak. Kirana keluar bersama sang supir menghampiri korban.

"Wah cogan, pak." ujar Kirana sambil menyikut supir taksi tersebut.

"Maaf ya dek, bapak nyetirnya buru-buru." ujar pak supir sambil membantu membentulkan posisi motornya. Sedangkan Kirana diam sambil melihat cowok tersebut ia mengenali seragam yang di pakai oleh cowok tersebut sama dengan yang ia pakai hanya saja bila cowok celana dan cewek rok pendek.

"Tangan adek luka apa masih bisa mengendarai motor adek." tanya sang supir.

Si cowok hanya diam sambil mengiris kesakitan celana nya juga robek dan ada bekas luka juga di bagian lutut. Kirana yang melihat itu mulai jengah karna ia akan terlambat sekolah, Kirana mendekati si cowok dan menedang tulang kering cowok teresebut, membuat sang empuh mengaduh kesakitan.

"Pak, dia sakit! jadi nggak bisa bawa motor itu, mending ikut kita ajah biar saya yang bayar. Dan lo, lo harus ikut gue kita pake seragam yang sama jadi lo satu sekolah sama gue biar motor loh tinggal aja, di kunci dulu biar nanti ada yang bawa tuh motor ke bengkel." ucap Kirana panjang lebar tambah tinggi. Kirana menarik tangan si cowok yang sudah mengunci motornya.

"Pak, yuk jalan ngebut saja pak saya udah telat nih," ujar Kirana cemas karna takut di hukum Eyangnya yang mempunyai sekolah tersebut, semua siswa di sana tidak tahu kalau Eyangnya kirana yang mempunyai sekolah karna kirana tebiasa tampil sederhana.

Di dalam mobil hening tak ada yg bicara sama sekali. Kirana melirik cowok yang diam sambil melihat ke arah jendela.

"Sudah sampai dek," ucap pak supir taksi tersebut. Kirana mengeluarkan uang ratusan ribu sesuai argonya.

"Dek. Kembalian nya,"

"Buat bapak aja."

Kirana keluar taksi masuk ke gedung sekolah dan menarik tangan cowok tersebut. Cowok tersebut menjadi tonton gratis para siswi dengan tatapan memuja, kagum dan sebagainya.Mereka sampai di depan Uks dan Kirana menyuruh cowok tersebut untuk duduk agar Kirana bisa mengobati lukanya.

Si cowok hanya diam sambil memperhatikan betapa telatennya kirana saat mengobatinya.

"Selesai," ucap Kirana

"Terima kasih." balas cowok tersebut sangat datar.

"Btw, lu anak baru'kan, kenalin gue Kirana panggil aja kiran atau Kirana," Kirana menyodorkan tangannya Cowok itu pun membalas sambutan tangan kirana.

"Gue, Aldio panggil ajah Aldi atau Dio."

"Tapi muka lo kok? Kaya mirip siapa ya.. ?" kirana mengetuk telunjuknya di dagunya seolah sedang berpikir.

"Gue mau ke ruang kepsek "

"Oh, dari sini belok terus aja sampe ketemu musolah kekanan terus.. belok lagi ke kekiri ruang Kepsek ada samping perpus. ngerti? "

" Thanks "

Kirana melongo mendengar jawab dari Dio yg super singkat dengan muka datar.

🌻

Kirana pov

Di kelas XI IPA 1
Gue emang pinter makanya gue anak Ipa 1 dan hari ini adalah hari tersial gue gara-gara cowok pelit ngomong dan cuek itu buat gue masuk pelajaran madam Eli terlambat gue harus berseiin ruangan dia. Ck semua ini gara-gara dia. Siapa tadi namanya ah iya Dio, tapi ganteng juga dia tapi dia kaya mirip eng... siapa ya..

"Hi, ngelamun ajah," ucap seseorang kepada ku ah .. Dito pacar ku yang tersayang.

"Kak, tumben kesini," Tanyaku datar karna dia kemarin ingkar janji untuk menonton film AADC padahal seru banget antara rangga dan cinta yg bertemu kembali.

"Maafin kakak ya.. kemarin adek kakak datang dari Aus baru pindah sekolah hari ini." Jelasnya pada ku tapi tetap ajah aku sebel. Aku tetap diam mogok bicara biar tau rasa kalau aku udah sangat sebel sama dia  yang tiba-tiba ngebatalin aja acara nontonnya.

"Jangan diamin kakak kaya gini dong, Kiran kakak. Minta maaf ya.. maafin ya.. " kak Dito udah make muka paling melas banget buat minta maaf sama aku tapi tetep ajah ah... gak tega aku emang orangnya nggak tegaan.

"Iya." balasku datar tapi dalam hati si ketawa hahaha .

"Makasih, princes ku," kak Dito memeluk ku erat banget sampai gk bisa nafas.

"Kak aku gak bisa nafas."

"Maaf,"

"Ngak papa udah mending kakak ke kelas jam ke dua ku nanti ada Buk Erna yang super galak loh,"

"Iya, kakak ke kelas dulu ya.. bye princes,"

"Bye, kodok."

"Kok kodok?"

"Kan kakak pangeran kodok aku jadi aku putri nya .." ucap ku sambil tekikik pelan.

"Iya ya.. yaudah kakak kekelas bye,"

Bell pun berbunyi tanda bahwa sudah pulang. Semua siswa dan siswa bersorak ria ada satu siswa yang masih di kelas sambil menyenderkan kepalanya di atas meja mengeluh karna hukumannya.

"Eyang tega," gumanya pelan dan meninggalkan kelas dengan langkah malas menuju ke ruangan Madam Eli.

Berjalan melewati lorong bersebrangan dengan lapangan basket Kirana melihat banyak siswi yang berkumpul di pinggir lapangan sambil berteriak heboh.

'Lebay' satu kata untuk mereka.

Kirana berjalan dan melihat sosok cowok tadi pagi ia bermain basket bersama kekasihnya kak Dito .

'Mereka mirip' ucap kirana dalam hati.

"Kirana!" Teriakkan kak Dito melihat Kirana di sisi lapangan Dito menghampiri Kirana di ikuti dengan cowok itu.

"Kirana kenalin ini adek aku." Dito memperkenalkan mereka berdua.Kirana memandang sinis ke arah Dio sedangkan Dio hanya memasang wajah datar dan cuek .

"Oh," ucap Kirana singkat.
Lalu kirana mendekat ke arah Dio dan menendang kakinya dengan cukup keras membuat Dio menjerit kesakitan.

Dito yang melihat itu kaget dengan kelakuan Kirana yang biasanya kalem, lembut kenapa jadi bar-baran begini. Dio memandang Kirana tajam sedang Kirana tersenyum puas atas tindakannya. Kelakuan mereka jadi tontonnan siswa yang masih berada di sekitar lapangan termaksud Eyang Kirana yang mengawasi mereka dan tersenyum misterius.

Tbc

Terima kasih telah membaca sampai part ini.

Semoga suka.

Tinggalkan jejak 🌟

Married With Es Batu (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang