Part 2: Kutukan

63.1K 2K 5
                                    


Sungguh takdir begitu kejam membuatku harus bersamanya.

Kirana.

Dio memandang Kirana tajam sedang Kirana tersenyum puas atas tindakannya. Kelakuan mereka jadi tontonan siswa yang masih berada di sekitar lapangan termasuk Eyang Kirana yang mengawasi mereka dan tersenyum misterius.

"Itu balasan buat lo yang buat gue telat dan di hukum oleh Madam Eli " Kirana berucap dingin dan ketus pada Dio.

"Ran, kok kamu jadi kasar si dia adek aku loh.." Kirana memandang Dito lelah.

"Aku juga manusia pasti punya emosi yang harus di lampiasin sama yang buat aku kaya gini," balas Kiranan. Kirana melangkah pergi meninggalkan Dio dan Dito dengan kesal.

❄❄❄

Kirana memasuki rumah mewah bagaikan istana yang di sambut oleh para pelayan.Pelayan Inka menghampiri Kirana menanyakan kabarnya, dan mengurusi perlengkapan Kirana. Kirana juga sering curhat kepada pelaya yang sudah mengasuhnya sejak kecil.

"Non Kiran kenapa mukanya kusut banget." tanya pelayan Inka kepada Kirana.

"Biasa bun." balas Kirana malas, Kirana memang dekat dengan pelayan Inka dan meminta Inka agar dirinya boleh memanggil bunda karna hanya dari Inka ia merasakan kasih sayang seorang ibu.

"Ya..sudah lebih baik Kiran mandi ya.. Bun udah siapin makanan buat Kiran."

"Bun Eyang nggak pulangkan hari ini."

"Eyang pulang Kiran katanya ada hal penting yang ingin di sampai'kan ke kamu." Jelas Inka

"hal apa lagi coba. hufff.. paling cuman ngoceh terus ngomel-ngomel, ya..kan Bun."

"Nggak tau deh." Inka tersenyum geli melihat anak majikan yang selalu mengeluh temtang Eyangnya.

"Ah Bunda mah." Kirana menaiki tangga masuk ke dalam kamar nya .

***

Meja makan

Dengan suasana yang tegang dua keluarga sudah berkumpul di meja makan.

Kirana hanya diam sambil memakan makananya berusaha menghiraukan keluarga tersebut dan Eyangnya.

"Jadi bagaimana Mr. Pratama kita sepakat untuk melaksanakan permintaan almarhum Ratna dan Davit? Atau .." ucapan Eyang membuat mereka menghetikan aktifitasnya dan memandang Eyang. Kirana hanya diam sambil mengunyah ayam gorengnya.

"Tentu kita sudah berjanji kepada mereka sebelum mereka pergi tapi saya kira anda tidak setuju atas y---"
Eyang memotong pembicaraan Mr.Pratama.

"Saya sangat setuju tapi waktunya sajah yang kurang tepat dan sekarang waktu yang tepat ya...kan Kiran."

"Waktu, untuk apa?" tanya Kirana

"Untuk melaksanakan perintah orang tuamu sayang," jawab Eyang lembut

Kirana memandang Eyang dengan alis terangkat seakan berkata "perintah yang apa"

"Kiran dan Dio akan menikah minggu depan," ucap Eyang dengan santai.
Itu adalah kutukan untuk kirana dan Dio atau Anugrah untuk mereka.

"APA! ,GK MAU EYANG." teriakan Kirana.

"Aku juga, lagian kita kan masih kecil buat apa si pake acara nikah, apalagi di jodohi," Ujar Dio menolak.

"Kalian dijodohi itu sudah dari kecil dan ini adalah wasiat terakhir Ratna, ini kesepakatan orang tua kalian dan tidak ada bantahan kalian akan tetap menikah minggu depan dan kamu Kirana pasti ayah dan ibu kamu sedih kalau kamu menolak permintaan mereka," Eyang meninggal kan meja makan membuat mereka pasrah akan kutukan itu. itu kutukan bagi kirana tidak dengan Dio.

"Dad, kenapa harus Dio? kenapa gak kak Dito ajah lagian kan mereka pacaran." perotes Dio

"Dad juga gak bisa mengubah keputusan. Karna Ibunda Kirana maunya kamu, dia dulu sering bantu mom mu buat urus kamu saat Ibunda Kirana hamil dan dia mau anaknya dijodohin sama kamu jadi ini permintaan beliau saat ia meninggal sesudah melahirkan kirana." Jelas Pratama menatap anak bungsunya dengan sendu.

kirana hanya diam menundukan kepalanya menahan isakan yang keluar, air matanya mengalir deras berusaha untuk tegar tapi tak bisa pelayan Inka melihat dari kejauhan hanya bisa diam sambil menghapus air bening yang keluar sejak tadi.

Dio memandang ke arah Kirana tatapan matanya seolah menatap kasihan kepada Kirana yang sama rapuhnya sama seperti ia. Venesa mendekati Kirana dan memeluk erat Kirana seolah Kirana adalah anaknya mungkin memang benar Vanesa sudah mengangap Kirana anaknya karna sahabatnya.

"Semua akan baik-baik saja tenang lah aku disini ibu mu pasti sedih melihat putrinya menangis, sudah jangan menangis." Vanesa menghibur Kirana.

kirana masih memeluk Vanesa, vanesa menuntun kirana agar istirahat kekamar sementara Dio memperhatikanya Dito yang diam tak bersuara. Dito tahu semua itu sejak lama tapi ia lebih baik diam dari pada harus merusak suasana yang indah saat ia bersama Kirana.

Kirana pov

Setelah tante Vanesa pergi aku menangis sejadi jadinya aku gak mau nikah muda apa lagi sama cowok itu kenapa gak kak Dito ajah, Eyang jahat jahat aku mau ngejar cita-cita aku tapi apa? Apa aku masih bisa?
Aku masih bisa, pasti bisa. kirana bukan cewe lemah kirana cewe kuat dan aku akan buktikan liat saja Eyang. Maafin kirana ya.. Mah, Pah.

***

Paginya aku bangun seperti biasa, memakan makanku dan berangkat sekolah tapi entah kenapa hatiku sesak, kak Dito kemarin hanya diam padahal itu menyakitkan untuk ku dan dia apa dia sudah tau?.

Untuk apa aku pikirkan toh.. dia udah tau pasti dia pergi dari hidup ku .... dia benar-benar brengsek, pengecut percuma dua tahun yang kita lewati, akan hal indah dan istimewa yang ia berikan.

"Non Kiran sudah sampai." Ujar supir Eyang.

"Iya." Aku membuka pintu mobil, berjalan lambat, lesu, gak ada gairah hidup huh.. Kirana ayo semangat kita jalankan rencana kita.

Aku tersenyum manis sambil berjalan menuju kelas. Sahabatku yang bernama Alisa biasa di panggil Lisa melihat kearah ku dia tersenyum sangat manis dan di imut-imutkan
Huffff sok cantik tapi emang dia bener cantik kadang aku suka kasian sama nasib dia.

"Kirana tau gak gue lagi seneng banget ada anak baru lagi wah.. pokoknya gantengnya melewati kak Dito dan adeknya, namanya kalau gak salah Rizky Aditya Herlambang namanya aja keren dan dia duduk sebangku sama gue." Ujar Lisa dengan semangat 45. Tunggu dia bilang duduk sebangku terus gue..? Gue..?

"Lisa gue duduk sama siapa kalau lo duduk sama dia?" Tanyaku heran.

"Sama Dio lah." Kok Dio kan beda kelas.

"Whatt!" Kaget gue.

"Yaialah sampai kaget gitukan Dio pindah ke kelas kita Kirana jadi lo gak bakal duduk sendiri dan gue sama pangeran gue." Lisa senyum-senyum kaya orang gila.

"Gue, gak setuju pokoknya gak dan gak!"

"Gak bisa kiran sayang orang yang ngusulin tempat duduk itu Madam Eli."

"APA!" Jangan-jangan Eyang.

Tbc.

Selamat hari raya idul adha 🎉🙏😊 mohon maaf lahir dan batin

Married With Es Batu (Completed)Where stories live. Discover now