[20] Winel

9.9K 609 7
                                    

---Sosially Awkward---


Kringgggg Kringggg
Suara paling indah bagi murid Sma TB sudah berbunyi nyaring. Semua berbondong bondong menuju kantin, Aerlyn yang mendengar itu dari arah taman segera melangkahkan kakinya kekelas untuk menemui Valen. Tapi, saat ia sedang menelusuri lorong kelas sepuluh, terlihat Valen celingak celinguk seperti mencari sesuatu.

"Valen!" Teriak Aerlyn sambil melambaikan tangannya

"Aerlyn!" Valen berlari menuju Aerlyn yang berdiri didepan kelas X-2.

"Kok lo tadi gak ada dikelas? Hebat ya. Hebat banget lo udah dua kali bolos bareng Mario," Valen bertepuk tangan.

"Abisnya tadi Mario ngeselin itu sih ngajakin gue,"

Valen menolehkan pandangannya ke Aerlyn curiga. "Lo tadi abis ngapain sama dia?"

Aerlyn melotot mendengar Pertanyaan Valen. "Dih, otak lo negatif, ih!"

Valen cekikikan. "Lo suka ya sama Mario?"

Blush. Wajah Aerlyn memerah. Valen yang mengetahui itu hanya menahan tawanya.

"Cepet amat sih blushingnya. Oh oh, atau jangan jangan tebakan gue bener?"

"Enggak, bodo amat dah. Laper nih, kekantin yok," Aerlyn menarik tangan Valen menuju kantin.

"Doh. Penuh banget lagi." Valen menggaruk kepalanya frustasi.

"Eh, disitu tuh," Aerlyn menunjuk bangku kantin di tengah yabg terlihat tidak ditempati.

"Oke," Mereka berlari menuju meja itu.

Saat mereka sudah duduk dikantin, tiba tiba sebuah tangan mencekal tangan Aerlyn.

"Weh! Lepas, apa apaan sih?" Aerlyn memutar balikan badannya dan melihat sesosok Winel bersama Kenna and the best friend berada di depannya.

"Lo itu ya, udah gue wanti wanti dari dulu supaya gak deketin Mario. Tapi kok ngeyel amat sih?" Kata Winel santai tapi ada nada permusuhan

Aerlyn terdiam sinis, lalu tertawa
"Ehm.. sori deh ya, gue gak mau cari ribut."

"Tau, sok kecakepan banget. Emang Marionya mau sama lo? Hahaha" tawa Valen

"Eh, asal lo tau ya. Gue sama Mario itu udah kenal satu sama lain, gue sama dia itu udah deket dari kecil. gue kan udah ngomong sama lo kalo jangan deketin dia atau..."

Seketika tawa Aerlyn makin pecah serasa tidak ada apa apa.

"Atau lo akan tau akibatnya.." Kata Aerlyn mengejek Dengan nada suara yang sama sekali bukan milik Winel "hahaha! Masa anceman busuk aja masih dipake. Hahaha,"

BRAKKK

"What de fak. Apa lo bilang?" Sahut Kenna

"Lo itu, pura pura budek atau.... emang budek?" Ejek Valen lagi. Emosi Kenna dan Winel menaik

"Udahlah, napsu makan gue udah gak ada. Kekelas yuk Val," Aerlyn menarik tangan Valen paksa. Mereka tau mereka saat ini sedang menjadi pusat perhatian lagi.

"Awas aja lo sampe gue liat masih deket sama mereka. Belum pernah kena gibengan gue tuh anak." Ancam Kenna. Sementara Winel hanya menghentakan kaki sebel.

----

"Sumpah, cobaan apa lagi yang menimpa gue." Kata Aerlyn dramatis

"Jijay, Alay lo." Valen meneloyor kepala Aerlyn.

"Udahlah, gak penting. Eh, btw ... pas hari ulang tahun gue dateng ya, kita rayain berdua." Aerlyn tersenyum bahagia.

"Tenang aja, gue pasti dateng. Apa sih yang enggak buat sahabat gue." Valen memeluk Aerlyn

"Tengkyuuu"

"Eh, tapi gue kan gak tau rumah lo dimana?" Kata Valen kikuk

"Entar gue Line deh."

*

"Mario!" Panggil Steven saat mereka sudah menemui Mario.

"Tadi Mr. Schmith marah marah lo gak ada dikelas." Sambung Rey panik

"Biarin deh, gue bete dikelas."

"Eh..., lo kok murung?" Tanya Reuel kebingungan

Mario terdiam, memang ada satu hal yang sedang ia pikirkan saat ini, Yaitu Aerlyn.

"Woi, kenapa si?" Kepo Azka

"Gue pengen ngerayain ulang tahunnya Aerlyn, cuman gue gak bisa." Mario membuka suaranya menceritakan apa yang ada dipikirannya sekarang.

Semua terdiam kaku sejenak setelah itu berkata

"Lo kerasukan jin apa, kok mau ngerayain ultah cewek? Winel sahabat kecil lo aja gak pernah," Azka memegang dahi Mario

"Anjir."

"Oke, gue bisa kok bantuin lo." Ucap Rey sambil tersenyum

Mario menatapnya penuh harap

"Gue tau, Aerlyn minta lo buat ngerayain hari bahagianya sama sama kan? Dan dia pengen lo itu dateng,"

Mario mengangguk lagi.

"Yaudahlah, gue mau balik kekelas dulu. Udah mau bel, yuk. Mario, lo masih mau tetep disini apa kekelas?" Tanya Steven

"Disini. Gue mau pulang duluan."

"Oke," Reuel mengacungkan jempolnya dan pergi menuju kelas.

-----

A/N :

Banana,

Maaf update nya lama. Aku baru aja pulang dari kampung halaman nih, dan disana sama sekali gak ada jaringan. Karena yaah, bisa dibilang kampung aku tuh sebagian besar hutan.

Yeees, gue tau ini gaje a.k.a gaje bat! Maaf kalo lanjutan yang ini gak memuaskan, Jadi, kuharap jangan ada yang bete ya, atau menggerutu dalam hati. bay!
*edisicurcol

Dan satu lagi, untuk mengganti kemaren kemaren yang lama updatenya. Mungkin (mungkin) hari ini aku bakal update dua kali. Dan.... tunggu aja deh mungkin beberapa menit atau jam berikutnya. Hehehe

Socially AwkwardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang