[31] Sosially Awkward

8.6K 446 25
                                    

---Sosially Awkward---

Sudah tiga hari Aerlyn tidak masuk sekolah. Membuat Valen dan lainnya kebingungan.

"Lo mau jenguk Aerlyn gak Len?" Tanya Rey

"Iya, hari ini gue mau kerumah dia. Kenapa? Jangan ikut dulu deh, gue yakin lo kena damprat sama kak Rico. Apalagi sampe lo munculin batang idung lo depan dia. Kempes pipi lo!" Ujar Valen

"Yaudah deh, gue juga udah tau semua kejadiannya. Mario juga udah jarang ngumpul bareng kita lagi. Gue gak tau kenapa tuh anak," omel Reuel.

Valen mengangguk, "Bilangin cepet sehat dari babang Azka,"

Valen mendengus "Jijik! Yaudah lah, gue mau pulang. Ntar kesorean gue gak jadi ke rumah dia."

"Sebenernya lo kerumah dia, mau jenguk Aerlyn apa mau modus modusan sama cowok lo?" Tanya Steven sok polos

"Ah! Pertanyaan gak penting. Dua duanya lah!" Ketus Valen meninggalkan Rey, Reuel, Azka dan steven.

"Tunggu Len," Steven menghentikan langkah Valen yang sudah berada didepan pintu kelas.

"Bilangin sama dia, cepet sehat. Sahabatnya gak bisa dateng." Ucap Steven. Valen terkekeh

"Iya, ntar gue sampein. Bay" Valen pergi meninggalkan keempat orang yang masih mematung ditempat menatap punggung Valen.

"Kok gue bingung sih, Mario kenapa?" Tanya Steven

"Gak tau, gue pikir akhir akhir ini dia berubah. Tadi aja dia gak mau pulang bareng kita kan, pulangnya sama Winel. Dan gue bingung, rasanya Winel udah pindah keluar negeri deh. Dunia ini aneh," Reuel menggeleng gelengkan kepalanya.

"Kok gue punya firasat buruk ya kalo Winel itu--, gak tau lah gue, keluar yok, keburu pak Lito nutup gerbang sekolah. Jadi nongkrong gak?" Tanya Azka

"Jadi lah," Steven merangkul Azka.

.

.

.

"Lo udah baikan Lyn?" Tanya Valen begitu sampai dirumah Aerlyn. Terlihat Aerlyn tengah duduk diranjang dengan selimut yang ada dikakinya.

Aerlyn menggeleng, "Gue emang baik baik aja kok Len. Gue gak sakit, gue cuman mau nenangin diri,"

Wajah Valen terlihat cemas, ia memegang kening Aerlyn dan menatap Aerlyn sendu.

"Lyn, lo tuh ya. Cuman gara gara Mario lo ninggalin pelajaran selama dua hari?" Oceh Valen.

Air mata Aerlyn mengalir deras membasahi pipi pucatnya. "Gue gak mau kayak gini terus Len, Gue merasa gue ini gak punya siapa siapa lagi yang mau ngehargain gue, gak ada yang peduli sama gue!"

Valen menghela nafas pelan seakan mengerti perasaan Aerlyn. Ia menggenggam tangan Aerlyn seakan memberi kekuatan pada sahabatnya. Cewek itu menatap sahabatnya dalam dalam.

"Lyn, Gue sahabat lo, apapun yang terjadi gue bakalan selalu ada sama lo. Apapun keputusan lo, gue selalu ngedukung. Inget ya, Gak cuman karena cowok lo jadi rapuh kayak gini Lyn, kalo lo jatuh cinta sama seseorang, pasti akan ngalamin yang namanya jatuh kan? Namanya juga jatuh Cinta. Jadi, lo gak boleh jatuh terus, lo harus bangkit. Buktiin kalo seorang Aerlyn itu kuat. Gak ada dia, masih ada gue kok," Nasihat Valen sambil menekankan kata jatuh.

Aerlyn mengangguk mengerti, ia memeluk Valen dengan erat. "Makasih Len,"

"Lo inget beberapa hal ini ya, menutup diri dan mengasingkan diri itu gak bakalan bisa nyembuhin luka dihati lo! Jadi, percuma aja lo diem diri dirumah. Gak bakalan mempan buat ngilangin rasa sakit lo Ar!"

Aerlyn mengangguk, hatinya sudah sedikit tenang walaupun masa lalu nya terulang kembali

"Besok lo sekolah ya, gue gak ada temen nih di sekolah. Tadi gue ketemu kak Agnes, eh dia kepeleset di toilet. Udah tau toiletnya basah, ya gue ketawain lah. Dianya marah,"

Aerlyn tertawa kencang mendenfar cerita Valen, "Terus terus? Kak Agnesnya gimana?"

"Ya gitu, abis marah marah. Dibantuin temennya berdiri. Keluar dari kelas ninggalin gue, ya gue makin ketawa lah liat dia encok gitu. Hahaha!"

"Yaampun, pasti mukanya kocak banget deh."

"Eh, keluar yok. Lu gak bosen dikamar mulu?"

"Yah, bosen sih. Tapi gue mager keluar," keluh Aerlyn.

"Gak mau tau, lo harus temenin gue pergi, yuk." Valen menarik tangan Aerlyn sehingga Aerlyn mau tidak mau mengikuti gerak Valen.

"Lo tunggu dibawah dulu deh. Gue mau mandi dulu,"

Valen mengangguk, "Oke, gue tunggu."

.

.

.

Aerlyn dan Valen sedang berada ditaman kota sembari memakan es krim.

"Eh, lo tau gak. Semenjak lo putusin Mario, dia jadi lebih diem." Ucap Valen membuka pembicaraan.

Aerlyn terdiam. "Gini aja deh ya, walaupun dia minta maaf atau apalah. Gue bakal maafin, tapi gue gak bisa sama dia lagi, Karena sekalinya diboongin, gue bakalan terus nganggep dia itu pembohong."

Valen mendengarkan. Saat sedang asik bercerita. Seorang disamping memegang pundak Aerlyn. Aerlyn lantas menoleh dan terkejut.

"Khansa?" Ucap Aerlyn membulatkan mata. Cewek yang dipanggil Khansa itu mengangguk lalu memeluk Aerlyn.

"Ar, maafin gue ya.." Khansa semakin mempererat pelukannya. Khansa, sahabat lamanya yang menghancurkan cinta Aerlyn. Aerlyn kembali memeluk Khansa perlahan. Dan dibelakang Khansa, tampak seorang laki laki berdiri sambil memandang datar keduanya. Arif.

"Maafin gue Ar, gue ngerusak hubungan lo. Semuanya ..., gue gak bermaksud kok. Dan gue mau ngomong kalo ..., gue sama Arif emang dijodohin." Ucap Khansa pelan diakhir kalimat.

Aerlyn tidak sakit hati mendengarnya. Tidak sama sekali. Ia malah tersenyum sambil memegang pundak Khansa.

"Khansa, lama ya gak ketemu. Gue kangen banget sama lo." Aerlyn kembali memeluk Khansa

"Lo ..., gak marah sama gue?" Khansa menyerngitkan kening

Aerlyn terkekeh, "Marah? Buat apa gue marah. Lo itu sahabat gue, gak ada yang namanya gue marah sama lo."

Khansa menutup wajahnya, "Lyn, gue udah banyak salah sama lo. Dan lo malah maafin gue?"

"Lagian gue udah ngelupain semuanya kok. Gue juga kan udah tau alesan lo." Aerlyn berusaha menguatkan dirinya untuk tidak meluapkan emosinya. Jujur, dia ingin marah. Tapi, Khansa itu sahabatnya.

"Makasih Lyn, lo masih mau nerima gue jadi sahabat lo?" Tanya Khansa

"Masih lah, hati Aerlyn tuh mulia. Dia gak akan pernah nyakitin sahabatnya sendiri!" Omel Valen emosi.

Khansa menghela nafas.

"Sahabatan lagi ya?" Tanya Khansa

"Gue gak ada tuh yang namanya mutusin persahabatan kita. Dari dulu emang masih sahabatan kan?"

Aerlyn menghela nafas lelah, lalu kembali memeluk Khansa.

Masalah demi masalah telah terselesaikan. Aerlyn hanya berudaha tersenyum untuk menutupi kesedihannya.

----

Yaampun! Disaat saat terakhir gaje banget yaaa hahahaha! LoL.
Untuk mempercepat penyelesaian, nanti malem aku usahain update lagi ya. Jadi besok udah tamat AKKHH!! SYENENGGG!

Oh ya, Question of the day kali ini nih... apa ya?

QOTD : Cerita pertama yang dibaca di wattpad?

Author's : Freya (karya kak sanaznadya) wkwkwk :v

Kuy, Dijawab ae!

Socially AwkwardWhere stories live. Discover now