Prolog

259 10 6
                                    

Lamat, entah dari mana, suara Lennon sampai ke telinga saya. Lagu lama yang selalu memiliki keajaiban yang sama bagi saya. Seolah The Beatles mempersembahkan lagu sayu khusus untuk saya.

Yesterday.

Betapa kata sederhana itu menjelma makna yang sama sekali berbeda dalam kehidupan saya akhir-akhir ini. Kenapa?Karena saat saya bisa mengucapkan kata itu, maka saya telah berhasil ada di 'hari ini', yang artinya itu adalah saya belum mati.

Tapi lebih dari itu, lagu ini terlampau istimewa untuk bisa saya abaikan begitu saja.Dia selalu berhasil membawa saya pada mereka.Ikan koi-ikan koi kesayangan saya, yang telah melukiskan pelangi di sebuah episode kehidupan saya yang terbiasa gulita.

Tania.

Zain.

Shaki.

Dandi.

Apa kabarkah kalian?

Seiring lagu yang terus mendayu, sebuah nostalgi bekelebat di kepala, seperti menonton slow motion dalam sebuah film, saya mengenang keempatnya seraya tersenyum dan menitikkan air mata di detik yang sama.

Jika rindu bisa membunuh, saya sudah mati berkali-kali.Tapi rasanya saya tidak memiliki keberanian untuk menemui mereka.Atau membiarkan mereka menemukan saya.Biarlah.Jika semesta tak mengizinkan kami kembali berjumpa, saya tetap bersyukur pernah mengenal mereka.

Semoga kalian baik-baik saja, lirih saya pada langit malam tanpa gemintang.

Yesterday in Bandung [PREVIEW- TERBIT di TOKO BUKU]Where stories live. Discover now