5

130K 8.2K 195
                                    

Laki-laki dengan jambul cetar membahana itu berjalan dengan wajah tegasnya saat melewati parkiran. Tatapam tajan dan menusuk membuatnya malah semakin digilai para wanita.

"Njirr itu topi gue bangsat!" entah dari mana datangnya segerombol makhluk itu tiba-tiba mereka telah berada dihadapan Vanno dengan senyum menyebalkan.

"Serem ketawa lo" ucap Vanno.

"Lo kira gue kuntilanak?!" geram Lano yang tidak terima.

"Lo bukan kuntilanak Lan, tapi lo orang-orangan sawah" tawa Cello pecah seketika saat dia mendengar ucapannya sendiri.

"Van ke caffe deket sekolah yuk?" ajak Davin.

"Sekarang?"

"Iyalah."

"Gue ambil mobil dulu, lo duluan aja" ucap Vanno.

"Seriusan lo Van mau ikut?? Asikk Vanno mau ikut suatu keajaiban bor" teriak Lano alay seperti banci mangkal.

"Malu gue punya temen kayak dia" Davin dan Cello langsung menarik topi yang mereka pakai hingga menutupi wajahnya. Sedangkan Vanno dia menahan tawanya.

"Jahat!"

Davin, Lano, dan Cello mereka berangkat duluan ke caffe dekat sekolah dengan menggunakan motor. Tapi Vanno dia membawa mobil sendiri. Saat mobil fortuner hitam itu keluar dari gerbang tatapan mata Vanno tidak sengaja melihat seorang gadis tengah duduk gelisah.

Vanno yang melihatnya langsung meminggirkan mobilnya dan dia merogoh saku celanaya untuk mengambil ponselnya.

Vannoadtm: Gue g jdi ikut.

DavinAg: Lah? Kenapa lo gk jdi ikut?

Cellocogan: 2

SiAlan: 3

Vannoadtm: Ada hal yang g bsa gue jlsin di sni.

SiAlan: Jahat kamu mas, padahal aku menunggu kehadiranmu.

Cellocogan: Najis alay.

DavinAg: Jijik gue Lan!

SiAlan: Bdmt! Yg penting gue happy 🎆🎇

Cellocogan: Astagfirullah.

DavinAg: Perlu kita rukiyah.

Vanno menutup handphonenya dia meletakkannya diatas dashboard mobil. Setelah itu dia turun dari mobilnya.

Dia menghampiri gadis itu dengan coolnya.

"Belum pulang?" tanya Vanno yang sudah berada dihadapannya.

Vanya menatap cowo itu kaget sekaligus terpesona. Bagaimana tidak, dua kancing seragam teratas laki-laki itu terbuka dan juga baju yang dia keluarkan.

"Ini kakak kelas gue?" batin Vanya.

"Terpesona heh?" tanya Vanno dengan senyum miringnya.

Vanya yang tersadar langsung menatap Vanno garang. "Ngapain lo disini kak?!"

"Serah gue dong, mau ngapain aja" jawab Vanno.

Cowo berbadan atletis itu kini duduk disamping Vanya dengan memainkan ponselnya. Sumpah demi apapun jantung Vanya kini berdetak lebih cepat.

"Jantung gue lari-lari marathon anjir" pekik Vanya.

Vanya langsung menggelengkan kepalanya agar dia tidak memikirkan laki-laki disampingnya itu.

"Lo kenapa geleng-geleng kepala?" tanya Vanno.

"Enggak"

"Jangan bohong" ucap Vanno.

The Most Wanted [SUDAH TERBIT] ✔Where stories live. Discover now