8

138K 7.4K 180
                                    

Vanya keluar dari kamarnya dengan memakai kaos oblong berwarna putih dan celana pendek hitam selutut. Dia berjalan kearah ruang tamu bergabung dengan kakaknya. Disana ada Raka dan Darel. Mereka bertiga sedang leha-leha dikursi sambil memainkan ponselnya masing-masing.

"Eh Vanya" sapa Raka dan hal itu membuat Nata dan Darel menatap gadis itu.

"Mau kemana?" lanjut Raka dengan nada bertanya.

"Mau keteras nyiram bunga" jawab Vanya. Raka menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Oh, eh denger-denger lo masuk di SMA Pelita ya?" tanya Raka lagi.

"Iya, kenapa emang?" jawab Vanya.

"Wihh selamat ya, bisa dong gue main-main ke kelas lo?" tanya Raka dengan nada menggoda.

Darel dan Nata yang melihat bahwa sahabat mereka menggodai Vanya hanya menahan tawanya.

"Boleh, gue kelas 10 IPA 5. Gue mau kedepan dulu bye!" pamit Vanya, gadis itu melenggang pergi dari hadapan cowo-cowo itu.

"Eh masa adik gue kenal sama Vanno" celetuk Nata dengan wajah tidak percaya.

"Jelaslah kenal. Orang Vanno most wantednya SMA Pelita kalau lo lupa!" cibir Darel.

"Ye bukan gitu maksud gue. Kalau itu mah nggak usah ditanya lagi. Anak kecil umur 1 tahun aja pasti tahu. Tapi yang gue heranin tuh si Vanno kemarin itu nganterin adik gue pulang ke rumah!" tutur Nata panjang lebar.

"Seriusan lo?! Wih hebat tuh Vanno ketemu Vanya udah bisa lupain Kinan haha" tawa Raka. Darel yang mendengar hanya mendesah lega. Setidaknya Vanno sudah melupakan Kinan.

"Siap-siap lo jadi kakak iparnya" ucap Darel asal.

"Kakak ipar ndasmu!" Nata menoyor kepala Darel.

Kalau adik gue beneran jadian sama Vanno ya semoga aja dia nggak dijadiin pelarian aja. Batin Nata.

"Emang Vanno nggak tahu ya kalau lo kakaknya Vanya?" tanya Raka dengan wajah penasaran.

Nata menghendikkan bahunya acuh, "Entahlah, tapi mestinya dia tahu karena diakan pernah kesini" jawab Nata sedikit tidak yakin.

"Iya juga sih" sahut Raka dan Darel bersamaan.

*****


Sedangkan Vanya yang tengah menyirami bunga milik mamanya itu tiba-tiba melihat Kevin yang berada didepan pagar rumahnya.

"Vanya" sapa Kevin. Kebetulan cowo itu adalah tetangga kompleknya juga.

"Bentar Kev" Vanya berlari untuk mematikan kran air dan kemudian dia berjalan membukakan gerbang untuk Kevin.

"Ada temen kakak lo ya?" tanya Kevin saat dia melihat motor sport dan juga mobil yang terparkir di halaman rumahnya.

"Iya, biasalah si Raka sama Darel" ucap Vanya sambil menyingkirkan selang yang berada dihadapannya.

Tidak disadari ucapan Vanya saat menyebutkan nama Raka dan Darel tidak diberi embel-embel 'kak' tadi didengar oleh kedua orang itu.

The Most Wanted [SUDAH TERBIT] ✔On viuen les histories. Descobreix ara