B.S Chapter IV - Gaze

12.3K 1K 80
                                    

B.S Chapter IV - Gaze

Pict : Ichihara Kirika

◆◆◆

Kirika keluar dari bilik kamar mandi. Menatap cermin toilet di depannya. Wajahnya begitu mengerikan. Bekas airmata karena kecelakaan Kiryuu dan melihat kembali laki-laki itu lagi. Kirika berpikir, mungkin arti mimpinya selama ini menunjukkan bahwa dia akan bertemu kembali dengan laki-laki itu setelah tiga tahun lamanya. Mimpi itu seperti peringatan untuknya. Kirika membasuh wajahnya dengan air dingin yang mengalir keluar dari keran. Bagaimana caranya Kirika menghadapi hal yang akan terjadi ke depannya?

Keluar dari toilet, perempuan cantik itu sudah mendapati Aoron duduk di samping Trevian. Berbicara seakan mereka akrab. Kirika menelan ludahnya. Bagaimana bisa Aoron datang ke sini jika dia tidak mengenal salah satu dari teman-temannya? Terlebih Queen sempat mengejek laki-laki itu. Dunia seakan tidak mau berpihak pada Kirika. Kirika memejamkan matanya. Setidaknya dia harus bisa bersopan santun dengan baik.

"Terima kasih atas donor darah dari anda." Kirika memberikan senyumnya yang membuat matanya menunjukkan eyes smile miliknya yang mampu membuat kaum adam terpikat pada perempuan itu. Namun, sayang. Kirika hanya berorientasi pada Kaho dan ketika laki-laki itu menikah dengan perempuan lain, membuat Kirika membenci sebuah hubungan. Terlebih pernikahan. Dulu dia begitu mengejek Joanna yang tidak percaya akan cinta. Tapi, lihat sekarang. Dia bahkan lebih parah. Dia membenci sebuah ikatan suci yang menyatukan dua insan.

Aoron mendongak dan tertegun mendapati sebuah senyum disertai eyes smile yang begitu menambah kecantikan perempuan itu. Aoron menggeleng pelan, dia sadar bahwa perempuan itu sudah memiliki anak dan artinya sudah ada yang memiliki.

"Sudah kubilang tidak masalah. Aku sering mendonorkan darahku jika memang stok persediaan tidak memadai dan bila aku memungkinkan untuk mendonorkan darah." Aoron membalasnya dengan sebuah senyum tenangnya. "Aoron Ou. Dokter Bedah Jantung disini. Teman Trevian dan rekan kerja Queen. Kau siapa?" Aoron mengulurkan tangan besarnya yang sudah menyelamatkan ratusan nyawa manusia di ruang operasi dan tangan yang tidak dia sangka sudah dua kali menyelamatkan darah dagingnya.

Kirika menyambut uluran tangan Aoron seakan dia juga baru mengenal laki-laki itu. "Ichihara Kirika. Teman baik dan sepupu jauh Queen." hanya itu yang bisa Kirika katakan. Dia tidak akan terbuka dengan laki-laki itu, walaupun laki-laki itu ayah anaknya. Kirika akan menjaga jarak. Membangun sebuah benteng antara dia dan laki-laki itu. Termasuk laki-laki itu dengan Kiryuu.

Aoron terdiam. Nada perkenalan dari perempuan di depannya begitu mengartikan bahwa perempuan itu tidak mau berurusan lebih dengan Aoron. Urusan Aoron dengan perempuan itu seakan dia pendonor darah untuk anak perempuan itu dan sudah selesai, tidak ada pertemanan yang akan terbangun diantara mereka. Walaupun perempuan itu tahu dia dekat dengan Trevian, Queen dan mungkin juga Paulina.

Aoron memandang punggung kecil perempuan itu. Aoron merasa dia pernah mengenal sosok itu. Aoron menggeleng pelan. Menangkis semua rasa aneh di dalam dirinya.

"Ada apa?" Aoron menoleh dan mendapati Trevian berbisik pelan. "Kau tertarik pada Kirika?"

"Hah?"

"Kau tertarik pada Kirika? Jawab. Jangan hanya 'hah'."

"Aku tidak tertarik pada milik laki-laki lain, Trevian."

Trevian mengangkat sebelah alisnya. "Kata siapa Kirika milik orang lain? Kirika kan seorang single parent."

"Hah?" Aoron terkejut dengan fakta itu. "Kau jangan bercanda." Lalu Aoron teringat akan ucapan Queen beberapa waktu lalu jika Kirika belum menikah.

BittersweetWhere stories live. Discover now