Part 16

10.7K 1.1K 72
                                    

Aku pikir pesawat yang kami tumpangi akan langsung berangkat menuju Amsterdam, namun ternyata kami akan transit sejenak di Abu Dhabi. Tapi hal itu bukanlah masalah buat ku, karena kami hanya menunggu sejenak hingga di perbolehkan kembali masuk ke dalam pesawat. Sesaat setelah kami duduk di dalam pesawat, kami dibagikan beberapa pilihan minuman, dan juga diberikan handuk hangat, sepertinya ini sudah menjadi ciri khas maskapai ini.

Hampir satu jam kami transit di Abu Dhabi. Tak ada hal menarik yang kami lakukan selama waktu itu. Namun setelah kami masuk kembali ke dalam pesawat, aku benar-benar semangat. Apalagi sekarang adalah waktunya penerbangan menuju Amsterdam. Aku sudah tidak sabar menginjakan kakiku di daratan Eropa.

Ku nikmati setiap momen kebersamaan kami. Saling berangkulan, bercanda satu sama lain. Karena penerbangan yang kami gunakan adalah penerbangan malam, sehingga tak ku sadari aku sudah terlelap di bahu Jeremy. Hingga getaran kecil di kursiku membuat aku tersadar dari tidurku. Jeremy tersenyum saat aku membuka mataku.

"Sebentar lagi sarapan akan dibagikan" Ucapnya.

"Ahh..." Rupanya ini sudah pagi.

Tak lupa aku juga menatap jendela pesawat dan melihat cahaya pagi mulai bersinar. Serta awan putih di langit yang biru nampak sanagt indah, serta diselingi dengan cahaya kekuningan di pagi hari.

Aku memilih Yoghurt sebagai hidangan pembuka. Entah mengapa, hanya saja aku mengingkan itu. Namun tak selang berapa lama datang'lah menu utama yang sudah aku pilih sejak lepas landas dari Jakarta semalam. Nasi goreng dengan dua potong ayam. Jujur saja porsi nasinya benar-benar sedikit, bahkan terlihat seperti makanan anak kecil. Namun tak apa karena rasa daging ayamnya cukup nikmat.


_________________________________________________________


Beberapa jam kemudian pesawat mulai menurunkan ketinggian, tidak berapa lama mulai Approach di bandara Schiphol dan terlihatlah daratan Amsterdam. 'Wah' kata itulah yang menggambarkan perasaanku saat ini. Meski pemandangannya tidak terlalu menakjubkan, namun karena ini daratan Eropa tentu saja terlihat wah dimataku.

Setelah pesawat berhasil mendarat dan para penumpang turun dari pesawat. Aku dan Jeremy cepat-cepat turun agar dapat melakukan check-in Transfer untuk pesawat menuju London. Kami melewati petugas imigrasi yang berjumlah lebih dari 4 orang. Mereka sepertinya sudah standby dan menunggu kedatangan kami.

Petugas imigrasi itu lantas memeriksa paspor kami dan juga menanyakan tujuan kedatangan kami. Jeremy menjelaskan bahwa kami akan berangkat menuju London dan akan melakukan Check-in Transfer. Dengan ramah mereka menyuruh kami menuju ke Transfer desk. Dan saat itulah kami diharuskan langsung menuju ke transfer desk 9 untuk penerbangan KLM tujuan London (Heathrow).

Ternyata kami tidak langsung berangkat menuju London. Kami disuruh menunggu hingga waiting room dibuka. Karena di bandara tersebut terdapat free wifi, aku dan Jeremy memutuskan untuk melakukan Video Call dengan anak-anak Jeremy yang ada di Bandung. Kami menunggu tak sampai satu menit hingga wajah Julian memenuhi layar smartphone milik Jeremy.

"DADDYYYY..." Teriaknya.

"Halo Sweetheart bagimana kabarmu ?" Tanya Jeremy.

"Baik... Daddy sudah sampai?" Tanyanya.

"Daddy baru sampai Amsterdam sayang"

"Amsterdam?" Julian menampilkan mimik lucunya.

"Wah... Sepertinya perjalanan akan sangat menyenangkan dad" Goda Alex sesaat setelah berhasil merebut Smartphone-nya dari Julian.

It's TomorrowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang