[Hanna's POV]
"Kalian bagaimana sih. Kami sudah menunggu lama disini, kalian malah berpacaran."
"Mian, ada sesuatu yang terjadi tadi." Jelasku.
Jungkook mendekat lalu memelukku. "Kau sudah melupakan aku, ya. Aku cemburu tau,"
"Apa?" Aku melepas pelukan lalu menatap Jungkook sambil terkekeh.
"Yah, masih ada kita disini, sialan."
"Ah, Hyung! Jaga kalimat mu di depan Hanna!" Jungkook menegur Yoongi sambil menutup telinga ku.
"Kumpul, kumpul!" Tiba tiba Hoseok mendekatkan kami semua dan berakhir berpelukan.
"Kenapa kita berpelukan?" Tanya Seokjin setelah kita melepas pelukan.
"Jungkook dan Hanna terlihat lucu jadi aku mau berpelukan,"
Kami melongo mendengar alasan Hoseok.
"Kau sungguh mengajak kami berpelukan hanya karena itu?" Tanya Yoongi yang sepertinya sudah lelah menghadapi teman nya yang satu itu.
Hoseok terkekeh. "Memang salah?"
"Aku lupa kalau dia aneh," gerutu Yoongi. Lalu satu persatu meninggalkan Hoseok yang sekarang sudah cemberut. Tidak lama, akhirnya Hoseok mengikuti mereka yang sudah menjauh.
Hanya ada aku dan Jimin yang tetap diam di tempat.
"Hanna-ya,"
Aku menoleh kearahnya.
"Kau sungguh tidak apa apa kan?"
"Tolong rahasiakan ini dari siapa pun, sunbae."
Aku bisa mendengar Jimin menghela nafas kasar lalu mengangguk.
Setelah itu aku langsung pamit untuk kembali ke penginapan.
-
"Ya, Jeon Hanna!"
Aku langsung membuka mata lebar setelah nama ku terdengar tepat di samping telinga ku.
"Ah, akhirnya. Terima kasih, sunbaenim. Maaf kami merepotkan," aku melihat Saeron berbicara dengan Jungkook didepanku.
Aku menggaruk kepala ku. "Apa aku sangat susah dibangunkan sampai kau harus memanggil Oppa ku?"
Saeron diam diam mengangguk sambil menggigit bibir nya gemas.
"Cepat bangun! Aku tunggu di bawah."
Jungkook pergi setelah berhasil menjitak sekali kepala ku.
"Saeron, maaf aku sudah menyusahkan mu."
Saeron hanya tertawa kecil, "tidak apa. Tapi kau harus cepat. Aku sudah siap ke depan, Hyeri juga sudah menunggu di depan. Aku tinggal ya, Hanna!"
Aku mengangguk lalu mulai mengangkut barang barang ku yang untung nya sudah kurapihkan.
Setelah semua nya selesai, akhirnya aku keluar kamar menunju ke depan penginapan dan melihat Jungkook dan yang lainnya sudah menungguku.
Hoseok yang melihatku berjalan kearahku sambil tertawa. "Oh, Hanna-ya. Sayang sekali kau baru datang! Tadi Taehyung-"
"Hyung! Sudahlah!" Protes Taehyung.
"Sudah, sudah. Ayo naik ke bis." Ucap Seulbi yang terlihat menahan tawa nya saat melihat Taehyung.
"Aku yang bawa saja,"
Jungkook mengambil satu tas kecil ku, menyisakan satu tas besar yang aku letakan didepanku.
"Yang ini saja, Oppa. Berat sekali."
"Tidak bisa. Belajar lah menjadi anak yang kuat, dik."
Aku mendengus kesal melihat Jungkook pergi dengan membawa koper kecil ku. Dia pasti hanya malas membawa barang yang berat.
"Biar aku saja."
Aku menoleh dan melihat Jimin.
"Tidak usah, sunbae. Ini sangat berat."
Jimin tetap mengambil tas ku lalu mengangkat nya. "Justru karena berat harus aku yang bawa."
Aku menatapnya yang hanya tersenyum. "Berat kan? Turun kan saja, sunbaenim."
"Ini memang berat." Jimin terkekeh sambil meletakkan tas ku di tanah lagi.
Aku tersenyum lalu mencoba mengangkat tas dengan kedua tangan ku tanpa meletakkan nya di pundak.
"Ayo, sunbaenim. Nanti kita di tinggal,"
Tiba tiba tangan Jimin berada di pegangan tas. "Begini lebih gampang kan,"
Lalu kami berjalan masuk ke bis dalam diam.
Sungguh,
Apa yang sebenarnya dia lakukan?
TBC

ESTÁS LEYENDO
Forgotten [BTS Jimin FF]
Fanfiction[Revisi] 'Meet you for the second time is the Most Beautiful Moment in Life.'