8 - It's real or nah? (nc)

18.3K 486 42
                                    

------------------------------------------------------

Happy Reading ❤😍

------------------------------------------------------

Eunhoon terbangun dengan lipatan, juga kantung mata yang tampak menghiasi matanya. Ia tak benar-benar tidur semalam sebelum teman-temannya berhenti berpesta, walaupun hanya dengan soju yang dibawa Jimin dari Korea, dan juga ayam goreng yang ia pesan dari restaurant terdekat, dan lagi, satu hal yang membuatnya tak bisa tidur adalah, bagaimana ia bisa mengambil ponselnya kembali dari Jungk-maksudnya John itu.

"Mommy! Ayo, semuanya sudah siap mau ke tempat daddy."

Eunhoon rasanya mau mati saja mendengar suara James yang terdengar sangat menuntut. Eunhoon adalah satu-satunya orang yang paling tidak mau ikut kesana---ke jurang---karena apa? Itu hanya akan mengingatkannya kepada nasib tragis yang harus di alami suaminya. Maka dari itu, ia hanya akan menunggu di rumah sembari membuat sesaji untuk penghormatan peringatan kematian suami tercintanya.

"James, Mommy sedang tidak enak badan," ujar Eunhoon berpura-pura sambil memegangi keningnya.

"Bohong itu, bohong."

Eunhoon lantas melotot pada Taehyung yang seenak jidat berdiri di belakang James sambil menghasutnya. Taehyung hanya bisa tertawa kecil, lalu meninggalkan keduanya dengan tawa ledekannya.

"James jaga Jenny, dan halmonie, ya. Mommy di rumah saja, ok?" ujar Eunhoon membuat penawaran kepada anaknya. James tersenyum lalu memeluk Mommy-nya dengan erat, lalu mencium pipinya dengan lembut.

"Oke deh. Mommy cepat sembuh ya," ucap James lalu keluar dari kamarnya. Selepas bocah tampan itu keluar, bunda masuk ke kamarnya sambil mengusap rambutnya lembut.

"Kau yakin tak mau ikut, sayang?"

"Yakin, Bunda. Maaf ya bun, Eunhoon takut tidak kuat," ujarnya sambil menunduk. Bunda menyentuh dagunya dan membawanya untuk menatapnya dengan lembut, lalu memeluk Eunhoon dengan erat. "It's okay, sweetheart. kami jalan ya," ujar Bunda, lalu mencium dahi Eunhoon lamat.

Eunhoon mengangguk dan suara gaduh rumahnya berkurang.

***

Eunhoon tak tahu, dan tak mau tahu apa yang terjadi saat kecelakaan itu merengut suaminya. Baginya, kenangan itu begitu menyakitkan. Sakit bagi hatinya, sakit pula bagi jiwanya. Ia kini membawa pigura foto Jungkook yang sudah di hias bunga ke atas meja yang sudah berisi sesaji untuk penghormatan.

Ia mengenakan dress hitamnya yang merupakan favorite Jungkook, dan juga wajahnya sudah ia poles dengan sangat cantik saat ini. Senyumnya mengumbar dengan sempurna saat kedua bola matanya menatap wajah Jungkook di sana.

"Oppa. Aku sudah banyak berubah untukmu. Actually I really misses that moment. tapi itu semua tak 'kan bisa terulang lagi."

"Tuan suami, Aku mohon maaf selama ini aku tak bisa jadi istri yang baik untukmu, atau mungkin untuk anak-anak kita. Aku minta maaf, dan Aku, demi tuhan rindu dengan senyummu, candaanmu, kegilaanmu, belaianmu, Oppa. Disaat kerinduanku mencampai puncaknya, aku bertemu orang yang mirip denganmu. Aku pikir, aku hanya berkhayal. Tapi aku tahu, aku tak mungkin berkhayal senyata itu, Oppa."

"Ya tuhan. mohon tunjukan jalan padak-"

TENG NONG

Eunhoon terlonjak kaget saat ia mendengar suara dentingan belnya dinyalakan. Keluarga, dan teman-temannya baru saja pergi setengah jam yang lalu, dan mungkin akan pulang sekitar empat jam lagi. Lalu, siapa gerangan orang yang datang ke rumahnya saat ini?

This Love Where stories live. Discover now