Prolog

12 0 0
                                    


Saat kau menemukan satu kesamaan diantara ribuan perbedaan, sihir pun tiba. Kau merasa tidak menjadi minoritas dan menjadi bercahaya. Hanya satu kesamaan, padahal.

Apa yang akan kau lakukan jika seluruh hidupmu adalah sebuah kesalahan ? Menyalahkan tuhan kah ? Kau cukup tahu diri jika hal itu adalah dosa besar dan tuhan akan melaknatmu di tempat. Kau hanya menangis dan memukul dirimu sendiri seperti orang gila, memohon ampun meminta jalan cerita menjadi lebih adil seperti manusia lainnya. Tertatih-tatih kau melangkah, mengabaikan lemparan cemooh baik bisikan maupun teriakan. Kau selalu berfikir ini semua akan berakhir tanpa kau mengakhiri hidup yang sangat berharga ini, sebesar apapun dosa mu kau masih yakin akan keadilan tuhanmu. Maka dari itu mati rasa adalah pilihan yang lebih bijak. Tawa adalah alat yang lebih manjur dalam topeng kehidupan, dan mulai hari ini kau menjalankan semuanya. Berat ? Ya sangat berat menjinjing keterpaksaan ini.

Hingga suatu hari kau menemukan sesuatu yang bercahaya, kau berfikir itu hanya oasis. Setelah kau melirik sekitarmu yang sesak dengan perbedaan tentang mu, akhirnya kau menemukan satu, satu yang menggunakan topeng yang sama denganmu. Kau masih menghalau semua yang kau lihat, kau berbalik arah tapi tangannya menahan mu, membuka pintu hatimu, sedikit demi sedikit menarik keluar dari keterpurukan mu.

ResahWo Geschichten leben. Entdecke jetzt