Aku tak bisa berhenti tersenyum. Hatiku berdebar. Aku tidak sabar dengan kejutan yang akan datang hari ini.
"A!"
Aku sontak menoleh pada Jeonghan yang memekik dari seberangku.
"Kau benar-benar sedang bahagia!"ucapnya kini sambil menunjukku.
Aku tertawa pelan mendengarnya.
Jeonghan kini tampak meletakkan kertas-kertas layout panggung yang sedaritadi di amatinya. Matanya kini tertuju sepenuhnya padaku. Dia tampak tersenyum begitu lebar. "Apakah kau sepercaya diri itu dia akan menerimamu?"
"Hmm..." Menerimaku? Entahlah. Dia belum mengenalku begitu lama. Aku bisa begitu yakin bahwa aku benar-benar menyukainya, namun aku tidak tahu dengannya. Terakhir kali ku tahu, pikirannya hanya dipenuhi semua tentang Seungcheol. Entahlah apa aku mampu menembus itu semua.
"Aku tidak mau memikirkannya."jawabku pada akhirnya.
"Aish jinjja! Jangan pura-pura menyedihkan begitu!"
Lagi-lagi aku tertawa mendengar celetukan Jeonghan.
"Kalau kau jadian dengannya traktir aku di Irodori."
"Irodori?"
Jeonghan mengangguk cepat. "Irodori. Aku sedang ingin makan teppanyaki."
"Tempat itu tua sekali. Bahkan itu tempat untuk orang-orang tua melakukan deal perusahaan. Malas sekali harus menraktirmu di sana."
"Seperti aku peduli saja. Pokoknya Irodori. Deal?"
Aku masih meringis menatap Jeonghan hingga akhirnya menyambut tangannya yang terulur. "Irodori, deal."
"Oh ya, ngomong-ngomong, bagaimana dengan tes Berklee?"
Pertanyaan Jeonghan kali ini membuatku menghembuskan napas lelah. "Entahlah." Yang aku tahu, kesempatanku untuk mengikuti audisi ke Berklee benar-benar kecil. Bahkan mungkin tidak ada. Tanganku. Dia masih bergetar dan ngilu tiap kali ku mencoba untuk memainkan gitar.
"Seandainya kau tidak menyelamatkan dia."
"Ya!"
Jeonghan tampak menyeringai saat mendengarku berseru protes. Aku benar-benar tidak suka jika dia menyalahkan y/n atas kondisi tanganku.
"Oke, oke. Aku tidak akan lagi mengatakan hal itu. Kau sudah berkorban terlalu banyak untuk sekedar orang asing yang baru kau kenal selama satu bulan, bukan? Jadi pastikan kau mendapatkan dia, oke?"
Aku hendak membuka mulut untuk kembali protes hingga tiba-tiba— BRAK! "Eh?" Aku segera menoleh ke arah pintu ruang backstage yang terbuka dengan begitu keras.
"Ah, mianhaeyo."
Aku sontak segera berdiri dari kursiku begitu melihat siapa yang datang. "Y/n-ah!"
"Heol! Semangat sekali."
Celetukan Jeonghan yang pelan namun jelas-jelas tertuju padaku itu membuatku tersenyum kecil. Aku tidak bisa menahan diriku, Jeonghan!
Entah mengapa, namun y/n tampak begitu terkejut melihatku. Matanya tampak begitu lebar melihatku. Kenapa kau begitu terkejut? Ah, lucu sekali dia. "Ne...ng...ne, sunbae. Annyeonghaseyo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, U. [SEVENTEEN IMAGINE]
Fanfiction[COMPLETED] Joshua x You x Seungcheol [SHORT /CHAPTER] Berawal dari sebuah minimarket, Joshua ingin menemukanmu dan Seungcheol bimbang karenamu. Baca lanjutannya di sini! Author: Hwang Aemi Genre: Teen Romance, School Language: Bahasa Indonesia Main...