13

21.9K 812 5
                                    

Felix prov

Nancy

Aku menghentikan jilatanku Margareth terkejut dan segera merapikan kemejanya.

Dia sekilas melihat kami bercumbu tapi cuek tanpa kata-kata dia pergi ke kamarnya

Ada apa dengan dia? Tatapan kosong dan pulang basah kuyup

"Ayo kita teruskan Baby" Margareth menciumku lagi saat nancy sudah masuk kamar.

"Lebih baik kamu pulang" kataku pelan tapi mataku terus menatap pintu kamar Nancy

"Tanggung baby Ayo hisap lagi"

"Aku bilang pergi!!!" aku membentaknya Margareth terkejut langsung masuk kamar berganti baju dan mengambil barang-barangnya dengan cemberut keluar dari apartemenku. Nafsuku hilang dan berganti kekuatiran keadaan nancy

"Nancy ada apa?” shitt pintunya dikunci.Aku mendengar suara shower dan tangisan yang jelas sekali.

"Buka nancy kumohon...kamu kenapa sih?"Aku semakin bingung.

Tidak ada jawaban membuat aku harus mencari kunci cadangan yang berada di laci dapur.Beberapa kunci aku coba dan aku bisa membukanya

Tangisan itu semakin jelas kerasnya di kamar ini aku pun menuju kamar mandinya.Lagi lagi Pintunya dikunci.

"Nancy please katakan padaku" aku terus memukul pintunya Tapi tak ada jawaban hanya suara air dari shower

"Buka nancy jangan sampai ku dobrak pintu ini"

"Aku hanya butuh sendiri" katanya pelan.

"Buka pintunya Nancy cerita lah Apa yang terjadi padamu?"

"Pergilah Aku ingin sendiri dulu please" suaranya sangat pelan seperti memendam sakit.

"Aku akan membiarkanmu tapi aku nggak ingin kamu berbuat bodoh Nancy berjanjilah"

"Ya Felix pergilah"

"Oke aku pergi kalau kamu butuh aku menunggu diluar" dengan berat hati aku biarkan dia sendiri.

Aku langsung mendial nama sean di ponselku dia pasti tahu ada apa semalam. Sial Nomornya tidak aktif lagi!!

Nancy ada apa denganmu, aku menatap pintu kamarnya.

Dia tetap tidak mau keluar kamar seharian aku mencoba membujuknya untuk keluar dan makan malam. Tapi dia bilang tidak mau diganggu aku sangat frustasi bahkan Sean tidak bisa dihubungi, puluhan pesan pun belum ada tanda dibaca, setan anak ini.

******

Aku mencium bau makanan yang lezat,Ini enak sekali seperti masakan Nancy.

Nancy

Aku melompat berdiri dari sofa sepertinya semalam aku ketiduran di sini.

"Morning Felix"

aku langsung menghampirinya yang sedang buat sarapan. Aku Putar tubuhnya dan langsung kupeluk erat.

"Aku sangat kuatir, Are you okay?"

"I'm okay...maaf membuatmu khawatir"

Dia bohong bisa kulihat dia lemas bahkan suhu badannya terasa panas.

Dia tahu aku akan protes dengan segera dia mendorongku dan mendudukkannya ke kursi yang biasanya aku duduki di meja makan.

"Duduk manis disinu akan ku siapkan sarapan" senyumnya. bahkan senyumnya palsu terlihat terlalu dipaksakan.

Dia meletakkan satu persatu sarapan di atas meja.

"Ayo makan" dilahapnya makanan yang ia buat aku melihat matanya sedikit membengkak

Berapa banyak air mata yang kamu keluarkan?

Sikapnya sudah seperti pagi Biasanya tapi ini membuatku aneh melihatnya.

"Felix"

Aku menatapnya saat ku dengar dia memanggilku Kulihat dia menunduk tidak berani melihat mataku.

"Aku ingin meminta kepadamu tapi kamu harus janji mau memenuhinya"

"Ada apa?" Tanyaku bingung.

"Janji dulu"

"Iya aku janji nancy"

Dia mengatakan apa yang ia inginkan aku langsung lemas mendengar dari mulutnya aku mengepalkan tanganku erat

Sean..aku harus buat perhitungan kepadamu.

   

MonoDrama-Promise YouWhere stories live. Discover now