15

19.5K 781 3
                                    

Sean prov

Aku berjalan masuk ke apartemen dengan lunglai kuhempaskan tubuhku ke sofa Tengah tempat kesayanganku.

Terakhir kali di sofa ini aku melihat dia tertidur bahkan kejadian malam itu berawal dari sini juga.

Aku masih ingat saat dia menarikku dan membuatku jatuh dipelukannya aku memegang bibirku bahkan lembut bibirnya masih terasa menempel.

Mukaku terasa panas dan bengkak pukulan Felix sungguh kuat, Aku tidak menyangka dia bisa semarah tadi. Bersahabat dengannya 12 tahun kami tidak pernah berkelahi fisik.

Aku tidak marah dengan apa yang Felix lakukan, ini semua kesalahanku ku. Aku mengingat kembali ke pertengkaran di klub daniel tadi

"Ada apa dengan nancy?" Tanyaku terbata-bata setelah aku tahu kalau dia memukulku karena berkaitan dengan nancy.

"Jawab Pertanyaan ku Sean kau apakan dia!!" Felix masih memendam kemarahan.

"Katakan Kenapa Nancy!!" aku pun menarik kerah baju Felix,entah kenapa tapi perasaanku sangat kesal karena Felix terlalu berbelit-belit, aku akan memukul dia, Felix yang masih diliputi amarah pun tidak takut dengan pukulan ku karena justru dia ingin memukulku lagi.

Daniell berusaha menengahi kami lagi, untung saja Daniell punya badan lebih besar daripada kami berdua hingga kami pun terpisah.

"Cukup kalian Tenanglah" Daniell frustasi melihat kami yang tidak terkontrol.

"felix lebih baik kamu jelaskan Ada apa dengan Nancy?"

"Harusnya kamu tanya bajingan!! pagi itu dia pulang dengan keadaan kacau basah kuyup kena hujan. Bahkan dia mengurung di kamar dengan tangisan yang tidak berhenti seharian. Malam itu kau mengatakan dia bersamamu Apa yang kau lakukan padanya?!?"Felix sungguh marah besar

Aku Terdiam dan jatuh berlutut rasanya aku tidak sanggup berdiri kaki terasa lemas membayangkan apa yang terjadi saat dia bangun tidak ada siapapun aku seperti pengecut yang lari dari perbuatanku.

"Sekarang di mana dia?" kataku.

Felix tertunduk di sofa menatapku frustasi" aku juga tidak tahu dimana dia sekarang"

Darahku langsung naik ubun-ubun aku langsung berdiri menarik kerah bajunya lagi dan berteriak di depan mukanya" katakan dimana dia?"

Daniel lagi lagi memisahkan kami dengan susah payah

"Aku juga gak tahu,besoknya setelah kejadian itu dia mengatakan akan pergi dari rumahku aku menentangnya Tapi saat aku kembali dari Supermarket baju-bajunya sudah tidak ada dia tidak mau bercerita apa yang terjadi dan kamu pun tak bisa dihubungi Jadi apa yang terjadi diantara kalian"

"Apa Nancy bercerita apa yang terjadi?" daniel ikut bingung

"Pagi itu dia berpura-pura bersikap seperti biasa Aku berusaha keras membujuk dia untuk cerita tapi dia tetap bungkam"

"Cari di kantornya nggak mungkin dia  melewatkan pekerjaannya" daniell mencoba menetralkan keadaan.

"Dia meminta Ibuku memindah tugas didaerah aku bertanya ke semua karyawan tidak ada yang tahu bahkan Ibuku pun tidak mau memberi tahu dimana dipindahkannya karena itu permintaan nancy" Felix terlihat kebingungan.

Ingatan itu tiba-tiba hilang saat melihat benda warna hitam di lipatan sofa apa ini aku menariknya ternyata sebuah celana dalam renda

Ini pasti milik Nancy!!

Kucium celana dalam itu baunya masih harum aku ingat saat aku menarik celana dalamnya ke bawah dan melemparnya. harusnya aku tidak melakukannya karena waktu itu dia dalam keadaan mabuk tapi jiwanya menarikku untuk datang kepadanya.

Aku menghubungi ponsel nancy tapi Nomornya tidak aktif, aku terus mencoba tapi tidak bisa

Kamu dimana?

Aku mulai frustasi, kulempar ponsel ke lantai hatiku gelisah kuatir tidak tenang.

Aku berlari keluar mencari di setiap jalan lewati,Aku berlari lagi mencari di taman tempat keramaian berharap keajaiban datang.

Semakin aku marah mengingat kesalahanku saat meninggalkan dia, semakin kencang pula kaki ku berlari hingga kakiku tersandung membuatku jatuh tersungkur di jalan Sungguh aku tak peduli kalau ada mobil yang menabrak.

Kutatap langit yang penuh dengan bintang mengingatkanku saat kami berdua melihat bintang di bukit atas dan mengingatkan ciuman pertama dengannya hatiku terasa sangat sakit air mataku menetes perlahan dan semakin deras.

Aku sungguh bajingan betapa bodohnya diriku, Aku tidak tahu harus bagaimana lagi,Mengapa kamu harus lari menghindariku...

Tolong jangan pergi Nancy

I need you

MonoDrama-Promise YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang