Pernikahan

751 92 3
                                    

Bagaimana ini? Apakah aku harus menikah semuda ini demi menggantikan Kang Yeon Seo? Bahkan pernikahan ini adalah pernikahan dibawah umur. Bagaimana aku akan melalui hidupku sesudah ini? Ini benar-benar mengerikan! Seharusnya Putra Mahkota datang dan menepati undanganku sehingga aku bisa menyelesaikan semua ini dengan mudah. Rencana yang sudah kususun dengan rapi kini jadi berantakan. Putra Mahkota, tahukah Anda? Jika Anda menikah dengan Kang Yeon Seo adalah benar-benar berbahaya. Hamba benar-benar kecewa dengan keputusan Anda.

Joy duduk termangu memandangi dangui berwarna hijau tosca yang masih tergeletak di meja. Hari ini Joy akan pindah keistana untuk mempelajari etiket dalam istana sebelum waktu pernikahan tiba. A ri datang dan membantunya berdandan.

"Nona, saya akan sangat merindukan nona." perlahan air mata A Ri jatuh berlinang membasahi pipinya yang putih.

Joy menepuk punggung A Ri pelan. Dia bermaksud menenangkan gadis itu.

"Aku akan sering-sering mengundangmu ke istana."

Sebenarnya hati Joy juga sangat resah karena harus melalui semua ini dan menikah diusia semuda ini. Ini terlalu aneh dan cepat baginya.

Nyonya Kang sudah memutuskan untuk melupakan surat dari Saudara laki-lakinya. Dia yakin saudaranya berbual agar dirinya tidak khawatir mengenai keselamatan Yeon Seo karena Nyonya Kang belum memberi kabar kepada saudara laki-lakinya perihal Yeon Seo yang ditemukan di lembah Nangnam, Bukankah itu berarti Yeon Seo gagal pergi ke Qing? Nyonya Kang benar-benar tak habis fikir bagimana saudaranya tega membohonginya seperti ini dengan mengatakan Yeon Seo baik-baik saja bersamanya.

Nyonya Kang memanggil Joy untuk segera menyelesaikan riasannya. Gama dari istana sudah datang untuk menjemputnya. Joy keluar dari kamarnya dia mengenakan dangui berwarna hijau tosca dan chima berwarna pink muda yang membuat wajah putihnya tampak bersinar.

sebelum meninggalkan kediaman keluarga Kang, Nyonya Kang memberi wejangan pada Joy "Yeon Seo putriku. Ingat kata-kata ibu ini. Mungkin sangat sulit untukmu menerima Putra Mahkota karena dia orang yang asing bagimu. Ingatlah untuk selalu membantu putra mahkota dalam sempit maupun lapang. Karena pada hakikatnya perempuan merupakan bayangan bagi suaminya. Kesuksesan seorang suami ada pada keikhlasan dan kebijaksanaan seorang istri. Terlebih kau adalah calon Putri Mahkota yang kelak akan menjadi seorang Permasuri, gelar yang kau sandang ada karena politik jadi kau juga harus mendengarkan dan mengikuti nasehat ayahmu."

Joy hanya mampu menunduk dan mendengarkan wejangan Nyonya Kang dengan seksama.

"Putriku sayang, Ibu akan selalu merindukanmu."

Serta merta Nyonya Kang memeluk erat Joy dengan air mata yang sudah tidak terbendung lagi.

***

Joy ditempatkan di istana khusus untuk Calon Putri Mahkota karena belum secara resmi masuk sebagai keluarga kerajaan. Tetapi dia sudah memiliki dayang yang akan melayaninya. Disana Joy diajari tentang etiket menjadi keluarga kerajaan. Sebelum hari pernikahan Joy diantar kembali kekediamannya untuk melepas rindu.

***

Upacara penikahan kerajaanpun akhirnya dihelat. Upacara adat dilaksanakan di kekediaman mempelai perempuan. Kemudian perayaannya dilakukan di istana. Diupacara itu merupakan kali pertama Joy bertemu dengan putra mahkota Sohyeon sejak pertemuan mereka yang terakhir diistana saat Joy mengembalikan Daenggi pemberian Sohyeon, meskipun Joy dan Sohyeon sudah lama tidak berjumpa kembali. Joy masih kesal pada sikap Sohyeon yang membiarkan pernikahan ini tetap terjadi. Ingin rasanya kabur dari acara itu tapi apa daya tak ada celah baginya untuk melarikan diri. Ini terlalu terlambat baginya untuk lari.

True love - EndWhere stories live. Discover now