Kembali

688 93 5
                                    

Joy membuka matanya yang terasa berat. Betapa terkejutnya ia menyadari bahwa matahari sudah tinggi. Rupanya dia tidur sudah sangat lama. Yoon Sanggung, Kepala Dayang di Istana Putri Mahkota segera menghampiri Joy begitu menyadari si Putri Mahkota sudah bangun.

"Selamat Pagi Yang Mulia, bagaimana istirahat anda?"

Joy mengeliatkan tubuhnya untuk mengendurkan otot-otot tubuhnya yang terasa sangat kaku.

"Aku merasa sangat nyaman, terimakasih." Joy segera bangun dari tidurnya dan duduk. Para dayang mempersiapkan air untuk membasuh tubuh Joy. Sedangkan dayang yang lain menyiapkan baju kebesaran Putri Mahkota.

Jika menjadi Bangsawan di masa Joseon sangat menyenangkan maka menjadi keluarga kerajaan di masa itu berlipat-lipat kali lebih menyenangkan bagi orang yang tidak begitu suka beraktifitas, karena hampir semua kelurga kerajaan tidak melakukan apapun dan itu sangat membosankan.

Kini rambut Joy disanggul model Jjok Jin Meori dengan finising akhir disemat menggunakan binyeo berbentuk burung Phonix. Hal ini karena Joy adalah seorang gadis yang sudah menikah. Joy mematut-matutkan diri didepan cermin.

" Putra Mahkota baru saja dalam perjalanan untuk memberi salam pagi untuk Baginda Raja dan Permasuri, Jika anda menyusulnya mungkin masih akan terkejar." Kata Yoon Sanggung begitu para dayang selesai mendandani Joy.

"Benarkah?"

"Benar Yang Mulia." Yoon Sanggung mengangguk.

"Baiklah aku akan menyusulnya." Joy lantas berjalan keluar, tapi baru beberapa langkah Joy meninggalkan singgasananya joy merasakan nyeri yang amat sangat di pangkal pahanya.

Omooo.. kenapa sakit sekali. Ada apa denganku?

Joy menghentikan langkahnya hingga dayang-dayang keheranan dengan sikap Joy.

Tadi malam tak terjadi apa-apa kan? Ahh.. mati aku! Tadi malam aku minum terlalu banyak. aku tidak mampu mengingat semuanya. Apakah terjadi sesuatu? Jangan-jangan aku dan putra mahkota....

Joy mencoba melangkahkan kakinya. Kembali rasa sakit itu datang lagi. Segera dia menarik kembali kakinya dan membalik badannya. Dia kembali duduk ke singgasananya.

"Yoon Sanggung, kurasa aku tidak enak badan. Sampaikan permintaan maafku tidak bisa mengucapkan salam untuk Yang Mulia Raja dan Permasuri."

"Baik Yang Mulia."

***

Joy mengusap-usap pelipisnya. Berusaha mengingat-ingat apa yang telah terjadi tadi malam. Namun, tak ada satupun kejadian yang mampu dia ingat.

Bodoh. Bagaimana ini?aku tidak punya muka untuk bertemu dengan putra mahkota. Seingatku aku tidak melakukan apapun. Aku yakin itu! Tapi kenapa disini sakit sekali.. Arrggghh.. !

Joy duduk disinggasana sambil menghentak-hentakkan kakinya. Menyesali kebodohannya karena tidak mampu mengingat semua.

***

Sohyeon melangkahkan kakinya dengan riang gembira menuju Istana Baginda Raja. Hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga bermekaran. Baru beberapa saat yang lalu dia meninggalkan paviliun Putri Mahkota tapi sekarang sudah kembali merindukan istrinya.

Andai tidak ada kewajiban untuk melaksanakan salam pagi kepada Baginda Raja tentu Sohyeon memilih berlama-lama di paviliun putri mahkota sambil menunggu gadisnya terbangun. Dalam benak Sohyeon pasti akan sangat menyenangkan sekali saat Joy terbangun dia menjadi orang pertama yang dilihat istrinya.

Kasim Jong senang melihat mood Putra Mahkota yang cerah ini. Belum pernah Kasim Jong melihat Sohyeon sesemangat dan seantusias ini dalam hidupnya. sejak hari pernikahannya, wajah Sohyeon senantiasa dipenuhi dengan senyuman.

True love - EndWhere stories live. Discover now