part 20

60K 2K 19
                                    

Note: sambil di play :)
Lagu favorite aku...

______________________

Cellya pov

Hujan deras yang terjadi semalam membuat udara pagi ini begitu sejuk. Aku merasakan udara dingin sesaat sebelum lengan kekar seorang laki-laki disampingku memeluk tubuhku dan menarikku kedalam pelukannya. Dia menaruh dagunya diatas puncak kepalaku dengan mata yang masih terpejam. Aku sedikit menarik tinggi selimut untuk menutupi tubuhku.

"Rif. Bangun.. ini sudah pagi". Ujarku dengan membelai lembut dadanya. Namun bukannya membuat dia bangun, Rifal justru semakin mengeratkan pelukannya. Astaga.. ini sedikit membuatku sesak. Ditambah lagi dengan selimut tebal ini.

"Rifal.. lepaskan pelukanmu, kamu membuat anak kita terhimpit."

Kulihat dia langsung membuka matanya dan mengendurkan pelukannya. Dia menatap perutku dengan serius, seperti khawatir melihat perutku.

"Aduh anak papah kasihan. Maaf ya sayang, papah sedikit lupa. Selamat pagi." Dia mengucapkan selamat pagi didepan perutku dan menciumnya dengan lembut. Kemudian beralih mencium kening, pipi dan juga bibirku sekilas.

"Pagi calon mamah cantik". Apa katanya? Dia memanggilku dengan sebutan baru? Oh tuhan.. itu membuat pipiku menjadi semerah tomat. Dan kupastikan dia bisa melihat jelas raut malu-malu yang tampak diwajahku. Aku menutup mukaku dengan kedua telapak tanganku sebelum dia menyadari semburat merah pada kedua pipiku.

"Hei. Kenapa menutupi wajahmu?" dia membuka kedua telapak tanganku dan menatap intens tepat kedalam kedua bola mataku.

"Kamu cantik.. bahkan sangat cantik ketika kamu baru bangun tidur."

Aku hanya tersenyum simpul mendengar kata-katanya. Entahlah, ku rasa suamiku ini mulai berubah. Laki-laki yang dulu dingin dan cuek. Sekarang malah menjadi seorang laki-laki yang memiliki hobby menggombal dan membuat kata-kata indah untukku. Aku tidak mempermasalahkannya, asalkan semua itu hanya dia berikan untukku saja.

"Jangan menggombal rif, kamu membuatku semakin malu. Lepaskan tanganku. Aku harus segera membersihkan tubuhku lalu menyiapkan sarapan".

"Boleh ikut?"

"Tidaaaakk... aku akan mandi dikamar mandiku. Jangan berfikir jika aku akan menggunakan kamar mandimu, yang ada aroma tubuhku berubah menjadi aroma tubuhmu."
Aku merubah posisiku menjadi duduk. Kuturunkan satu persatu kakiku kelantai, kemudian berdiri dan menarik selimut tebal yang sedang kupakai.

Saat aku hendak berjalan dan menarik selimut itu. Aku merasa jika selimut yang kutarik seperti ditahan oleh seseorang dari belakang. Membuatku sedikit kesusahan antara satu tangan yg kugunakan untuk mempertahankan sebagian selimut yang menutupi tubuhku dan satu tangan lagi untuk menarik sebagian selimut yang masih tertinggal diatas kasur.

Aku melirik kebelakang saat ku rasa tarikan itu semakin lama semakin kuat membuat selimut itu semakin tertarik dan hampir terlepas. Aku merasa kesal saat mendapati ternyata rifal yang menahan selimut itu dengan tangannya. Dia tertawa geli melihat raut kekesalan pada wajahku.

"Rifal. Lepaskan.." aku mencoba menarik selimut itu sekuat tenaga. Rifaldy tampak tidak mau melepasnya begitu saja. Akhirnya ajang tarik menarik selimut pun terjadi sebagai pembuka aktifitas pagi hari kami berdua. Sedikit menguras tenaga untukku, karena rifal tidak mau mengalah sama sekali.

Tarikan terakhir tangannya mampu menarik tubuhku hingga jatuh kembali keatas kasur meski hanya sebagian tubuhku saja. Wajahku menengadah keatas melihat wajahnya yang santai dengan senyum mengembang diatas wajahku.

"Gimana? Menyerah?" Tanyanya sambil memiringkan posisinya menatap wajahku. Dia nengedip-ngedipkan matanya yang kutahu apa itu maksudnya. Aku langsung melemparkan bantal tepat didepan mukanya dan berlari dengan menarik selimut untuk segera pergi ke kamar dan bergegas mandi.

UNEXPECTED LOVE (Complete)Where stories live. Discover now