part 26

42.2K 1.6K 22
                                    

Hari ini rumah cellya tampak begitu ramai.
Beberapa orang sibuk berlalu lalang mempersiapkan acara pertunangannya dengan Beny yang akan diselenggarakan pada malam ini.

Orang tua Beny mengusung Tema ROSE.. hampir keseluruhan berwarna merah dan berbau identik mawar. Begitu juga dengan gaun malam yang akan dikenakan oleh Cellya nanti malam.

Cellya sendiri memilih untuk tetap berdiam diri dikamar tak sedikitpun berniat untuk melangkah keluar dari pintu sebelum acara malam nanti dimulai.

Dia berharap jika tuhan menghadirkan badai besar yang bisa menggagalkan acara yang sama sekali tidak dia inginkan seumur hidupnya.

Cellya mengamati cincin permata putih pemberian Rifaldy yang kini sudah berpindah dijari manis sebelah kanannya. Sampai kapanpun, dia tidak akan melepas cincin itu.

Tookk.tokkk...

"Masuk.." ujar Cellya.

"Tanda tangani ini?". Jeremi menyerahkan selembar kertas putih diatas materai tepat kehadapan Cellya .

"Apa ini?"

"Surat perceraianmu dengan suamimu. Setelah kamu menandatanganinya, tinggal suamimu dan selesai. Beny bisa menikahimu." Jawab Jeremi santai dengan tangan yang dimasukkan kedalam kantong celana bahannya.

"A.ku.. Ti.dak. akan per.nah men.ce.raikan. sua.mi.ku.?" Ucap Cellya tegas.

"STOOP CELLYA THOMAS. BISA TIDAK KAMU MENERIMA KENYATAAN JIKA KETURUNAN ATMAJA ITU MEMANG BRENGSEK DAN TIDAK PANTAS MENDAMPINGIMU. DAN INGAT CELLYA.. NYAWA SUAMIMU DAN JUGA ANAKMU BERADA DITANGANMU.. SEMUA TERGANTUNG KEPUTUSANMU," Teriak Jeremi dengan emosi yang tersulut. Dia hendak menampar pipi putrinya kembali, tapi dia mengurungkannya dan menurunkan tangannya kembali.

"Sekarang.. aku akan memberikan waktu padamu sampai 2 hari kedepan. Jika kamu menandatanganinya, kamu aku beri kesempatan untuk melihat suamimu sehari sebelum pernikahanmu dengan Beny. Tapi jika tidak--"

"Sttooooppp. Lebih baik papah segera keluar dari kamarku." Cellya mengusir Jeremi. Pria paruh baya itu pun tersenyum dan melangkah pergi.

"Jadilah anak papah yang penurut seperti dulu Cellya". Jeremy ingin memegang puncak kepala putrinya namun tangannya ditepis begitu saja oleh Cellya. Dia jijik jika tangan papahnya menyentuh satu helai saja rambutnya... Jeremi begitu berbeda sekarang.

Papahnya berubah..
Tidak ada kasih sayang dan juga senyum manis untuknya sekarang.
Bahkan papahnya begitu tega menamparnya. Selama ini l, Cellya belum pernah mendapatkan perlakuan kasar dari pria itu. Sebesar apapun kesalahannya, Jeremi hanya akan memarahinya.

Tidak seperti sekarang.

Cellya mengambil Map berwarna biru itu dan menyimpannya kedalam nakas dekat meja riasnya.

"Ini bukan mauku Rif. Tapi aku terpaksa melakukannya" Cellya terduduk dan membenamkan wajahnya kedalam lengannya yang dia tekuk keatas meja rias.

****
Satu hari terasa seperti sepuluh menit. Begitu cepat sekali waktu berjalan.
Malam hari telah tiba..
Tinggal menghitung beberapa menit lagi acara ini akan dimulai.

Tinggal menghitung beberapa menit lagi acara ini akan dimulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
UNEXPECTED LOVE (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang