PART 18

2.2K 65 9
                                    


"Jo, kau mau kemana ? ", Tanya Mothi saat melihat sahabatnya pergi ke arah lain di lorong kampus mereka di Harvard.

"Aku mau keruangan Prof. Ben mothi..dia mengirim pesan tadi pagi..", ucap Jo sedikit berbisik sambil melambaikan tangan.

"Be carefull ! ", seru Mothi.

Jo mengacungkan jempolnya sambil tersenyum.

Mothi menghela nafas saat sahabatnya menghilang di ujung lorong. Dia merasa ini mungkin hanya akal-akalan profesor
muda itu untuk mendapatkan perhatian Jodha.

Sedikit banyak Mothi sudah bisa meraba kemana arah maksud sang profesor itu. Dari tatapan pria itu saat mengajar di kelas kepada Jodha hingga beberapa peristiwa terakhir yang Jodha ceritakan padanya.

Tuhan, lindungi sahabat cantikku....doanya dalam hati.

***

Di ruangan Prof.Ben

Ben terlihat resah menunggu seseorang.

Mudah-mudahan dia datang...aku sudah rindu padanya...

Tiba-tiba terdengar ketukan di pintu.

Ben tersenyum.

"Come in ! "

Seorang mahasiswi cantik membuka pintu.

"Masuklah sweetheart ! "

Jodha mendengus kesal.

"Aku bukan sweetheartmu Prof.Ben ! "

"Yes, you are Jodha. You are always be my sweetheart honey..", ucap Ben tersenyum.

Jodha memutar bola matanya malas.

"Whatever ! Tell me Ben, apa maksudmu menyuruhku kemari ? "

Ben tersenyum lalu berjalan mendekat.

"Hmm, tak sabar ya...kau lupa kalau kita akan ada pameran bisnis sweetheart ! "

Alis Jodha bertaut..berpikir..

Gosh..aku lupa...pikirnya.

Ben tersenyum melihat ekspresi gadis itu yang lucu menurutnya. Sangat polos, tak di buat-buat. Membuatnya semakin jatuh sayang.

Dan saat Jodha sedang terdiam berpikir di tempatnya. Tanpa disadarinya wajahnya telah berada dalam tangkupan kedua tangan Ben.

Cup !

Ben mengecupnya sekilas.

Jodha terbelalak.

Tanpa sadar tangannya melayang hendak menampar tapi berhasil di tangkap oleh Ben.

"Kau gila Ben..aku sudah menikah ! "

"I don't care sweetheart.. i love you..", bisiknya.

Jodha melotot marah.

"Teruskan saja pameran bisnismu itu tanpaku Ben ! "

Jodha berseru sambil membalik badan hendak keluar ruangan. Tapi Ben berhasil menarik tangan gadis itu hingga jatuh ke pelukannya.

"Ben, don't do this ! ", seru Jodha frustasi.

"Sorry beautifull...please don't leave..", bisik Ben setengah frustasi. Ia begitu menginginkan gadis cantik ini tapi ia masih harus mencari cara yang tepat untuk mendapatkannya.

"Ok, tapi lepaskan aku ! ", Jodha berusaha mendorong tubuh Ben menjauh.

"Baiklah Jodha..but first.......

Hemmph...

Ben memagut bibir yang membuatnya frustasi itu dengan liar dan melumatnya tanpa aba-aba.

Jodha terkejut, ia berusaha memberontak dan melepaskan diri dari ciuman Ben.

Dan...

PLAK !!!

"KAU GILA ! "

"Yes Jodha, aku gila karena mencintaimu. Dan satu hal lagi sayang, kau tetap akan sering berada di dekatku untuk acara pameran bisnis ini.."

"Forget it Ben ! Aku tak mau ! "

"Kau harus mau sweetheart, karena pameran bisnis ini berkaitan dengan perusahan ayahmu, Mr. Bharmal Singh"

Jodha ternganga. Tak mengerti.

Saat itulah sang profesor kembali mendekat dan membelai lembut wajah cantik yang menatapnya tak percaya.

"Jika kau masih tak percaya. Kau bisa menanyakannya pada ayahmu sweetheart. Believe me, ini bukan pameran bisnis biasa. Tapi pameran bisnis besar antar negara. ", jelas Ben tegas.

Oh No, aku harus terus berdekatan dengan makhluk ini, pikir Jodha kesal.

Ben lalu menjelaskan dengan gamblang apa dan bagaimana pameran bisnis itu akan berjalan. Dan besarnya pengaruh peran Jodha sebagai ambassador universitas di mata para peserta pameran.

Sambil menjelaskan, Ben mengambil tissue basah dan mencoba memberikan pada Jodha.

Jodha menatap pria itu sebal. Sedang Ben hanya tersenyum melihat gadis itu membersihkan bibirnya.

Oh Tuhan, jangan sampai kak Jalal mengetahui hal ini...

*****



I LOVE YOU ( SEASSON 2 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang