BENCANA JAWA

316 12 0
                                    

16 Agustus 2011 Pk. 07.00
Dalam keragu-raguan dan situasi tidak tahu harus berbuat apa, Honggo
memutuskan untuk tetap mengikuti petunjuk sms yang diterimanya semalam.
Tidak ada pilihan lain. Teman-teman yang diharapkan dapat memberikan bantuan
atau sedikitnya memberikan petunjuk, sampai pagi ini belum juga memberi kabar.
Orang-orang yang dicintainya hilang. Mama dan adiknya bahkan bibi pembantu
rumah diculik orang. Mereka diculik sebuah organisasi yang dia tidak tahu siapa.
Teman perempuan yang baru dikenalnya beberapa hari juga ikut hilang. Honggo
tidak memiliki petunjuk sedikitpun dimana temannya itu berada.
Satu satunya petunjuk yang mungkin bisa mengarahkan dia menemukan orangorang yang dicintainya adalah petunjuk sms yang dikirim oleh seorang yang
mengaku anggota jaringan organisasi inteligen international.
Dia adalah bapak Robby, seorang Jenderal TNI yang mengaku pejabat BIN, yang
sekarang sedang berdiri dihadapannya.
"Bagus, nak Honggo, kali ini kamu tepat waktu. Kamu sudah mempelajari
dokumen-dokumen yang saya berikan kemarin?" tanyanya.
"Sudah pak."jawab Honggo enggan.
"Bagus, ayo kita berangkat." Pak Robby merangkul bahu Honggo, seakan mereka
berdua merupakan sahabat akrab.
"Apa bapak tahu, dimana keluarga saya? Saya tidak bisa bekerja dengan tenang
tanpa mengetahui dengan jelas keselamatan keluarga saya." tanya Honggo dengan
nada lemah sedikit gelisah. Dia hanya sempat tidur satu jam setelah mengalami
bermacam-macam persoalan dan harus bangun lagi menuju ke airport pagi ini.
Sms semalamlah yang terakhir diterima dari pak Robby, yang memerintahkan dia
harus terbang ke Semarang pagi ini.
"Tenang saja nak Honggo, kita sedang berusaha mencari mereka. Kamu harus
konsentrasi menyelesaikan tugas ini dengan baik. Negara ini tergantung pada
kamu. Ratusan juta jiwa mengharapkan keberhasilan kamu dalam melaksanakan
misi ini"
Tugas Honggo adalah menyelamatkan pulau Jawa dari bom termonuklir yang sudah
terpasang di sebuah lokasi dan menurut informasi pak Robby, akan meledak pada
tanggal 17 Agustus 2011, Pukul 10.00. Dua puluh tujuh jam kedepan, bila bom
nuklir ini tidak ditemukan dan dijinakkan, maka pulau jawa akan hancur, tenggelam
berikut manusia yang menghuni di atasnya.
Bom termonuklir terbaru ini dibuat dari hasil proses fisi dan fusi nuklir yang
memakai material langka, sebuah bahan super dengan kekuatan enam ratus enam
puluh ribu (660.000) kali kekuatan bom atom yang telah menghancurkan kota
Hiroshima. Bila bom termonuklir ini meledak di lokasi Jawa tengah, maka tidak
dapat lagi dibayangkan apa akibatnya. Apalagi sampai saat ini, setahu Honggo tidak
ada rencana evakuasi yang dilakukan pemerintah kepada para penduduk.
Informasi adanya bom termonuklir ini begitu bersifat rahasia, sehingga bahkan
seorang agen intelijen seperti pak Robby, juga baru tahu hal ini kemarin.
Dalam waktu kurang dari 27 jam lagi, pulau Jawa akan hancur. Jauh melebihi
kehancuran profinsi NAD/ Aceh di akhir tahun 2004. Karena pusat ledakan bukan
di laut, tapi di darat, dalam jarak yang sangat dangkal, ditanam dalam lapisan kulit
bumi di bawah pulau Jawa.
Honggo bukan manusia super. Honggo tidak punya kekuatan mata laser, tidak bisa
terbang, kebal peluru seperti Superman atau ahli sihir seperti Harry Potter. Honggo
adalah pemuda biasa, seorang geologist yang terpaksa terseret untuk menjadi
pahlawan. Dia memang sudah menjadi pahlawan bagi keluarganya. Tapi dia tidak
pernah berpikir untuk menjadi pahlawan bagi negaranya. Beberapa minggu lalu,
dia masih di Australia, bekerja sesuai bidang pendidikannya dan menikmati
hidupnya sebagai pekerja asing di negara orang..


Bencana JawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang