HUG #5

2.4K 298 15
                                    

"Aku kan tadi sudah bilang pelan-pelan saja! Kenapa Kau malah membawanya seperti orang kesetanan sih?! Ish!"

Tinjuan pelan mendarat pada dada kiri Mingyu, lelaki dengan taring panjang yang baru saja melepasan helm dari kepalanya itu hanya menghela napas, kemudian menatap Kyulkyung dengan tawa tertahan.

"Apa yang Kau tertawakan?" Kali ini suaranya terdengar datar. Membuat aura gadis itu terasa semakin horror dengan surai cokelatnya yang semrawut terkena angin malam, ditambah lagi dengan lingkaran hitam yang tergores dibawah mata lelahnya.

"Kau benar-benar menyebalkan." Kyulkyung mendesis. Mingyu hanya diam, masih menahan tawa saat melihat penampilan gadis manis dihadapannya yang cukup berantakan.

Tangan pemuda Kim itu terangkat, meraih kepala mungil Kyulkyung dan menyisir surai cokelatnya yang menyerupai benang nilon.

"Sudah untung Aku mengantarmu pulang. setidaknya katakanlah terimakasih, bukan malah memarahiku seperti ini."

Melihat wajah itu dari jarak yang cukup dekat membuat tenggorokan Kyulkyung tiba-tiba mengering.

"Aku tidak minta. Kau yang muncul tiba-tiba dan menawarkan tumpangan. Lagi pula—apa yang Kau lakukan disini? Oh!! Kau menguntitku yah?!" Senyum miring terulas pada wajah Mingyu.

Menarik tangannya kembali dan menaruhnya kedalam saku jaket, pemuda Kim itu memandang sinis kearah si gadis Joo.

"Aku? Menguntitmu? Untuk apa? Memangnya Kau siapa? Astaga."

"Sudah ketahuan tapi tidak mau mengaku?"

"Aku hanya kebetulan lewat dan melihatmu disana. Lagi pula sering menonton berita tidak sih? Ada banyak gadis yang menjadi korban pelecehan seksual akhir-akhir ini. Jadi sebagai laki-laki yang baik, Aku hanya ingin memastikan agar Kau sampai rumah dengan aman, apa lagi lorong kompleks itu cukup sepi kan? bagaimana kalau tiba-tiba ada sekelompok bajingan yang mau memperkosamu? Mau minta tolong pada siapa Kau huh?"

Kyulkyung mencibir, sampai akhirnya Dia terhenti ketika dua jari besar Mingyu mengapit bibir mungilnya hingga terkatup rapat.

"Jangan mencibir seperti itu, mana ucapan terimakasihnya?" Menampik tangan Mingyu hingga apitan jemarinya lepas.

Menghela napas, Kyulkyung tersenyum paksa.

"Terimakasih."

"Sama-sama."

"Apa lagi yang Kau tunggu? Sana pulang." Mingyu mengulum senyum masam.

"Ketus sekali." Gerutunya pelan.

"Sana pergi." Tangan mungil Kyulkyung mendorong punggungnya untuk segera berbalik kearah motor dan pergi meninggalkan halaman rumah.

"Tsk! Berhentilah mendorongku! Aku bisa bergerak sendiri!"

Menaiki motor besarnya kembali, Mingyu kemudian menoleh kearah Kyulkyung yang masih bertahan di tempatnya.

"Ingat yah, besok sudah harus ada 5 juta won."

Gadis Joo itu menelan ludahnya dengan berat.

"Kalau sampai tidak—"

"Besok akan Ku lunasi! Setelah pulang kuliah dan mencairkan uangnya, Aku akan menemuimu di taman. Sudah sana!" Dengan ekspresi kesal Kyulkyung pergi memasuki rumah. Mingyu hanya tersenyum tipis sebelum menjalankan motornya.

...

KLOP

Pintu kembali tertutup, dan Kyulkyung dengan segera menguncinya rapat-rapat.

Gadis itu berbalik dan memandang aneh keadaan rumah yang gelap. Tidak biasanya Unnie dan Oppa tidur lebih dulu tanpa menungguku pulang, pikirnya.

HUG -GyuPinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang