HUG #12

3.9K 320 71
                                    


Kyulkyung tidak tau sudah berapa lama Dia bertahan dalam keadaannya saat itu-diam mematung dalam kungkungan Mingyu, membiarkan pemuda Kim itu mengklaim bibirnya tanpa henti dan hanya memberi Kyulkyung beberapa detik untuk bernapas setiap kali dirinya mengubah posisi wajah.

Remasan kecil hinggap di bahunya, Mingyu tau bahwa gadis itu memintanya untuk berhenti, tapi rasa manis dari bibir cherry-nya terlanjur membuat Mingyu ketagihan. Pemuda Kim itu ingin menjauh, memberi jarak, tapi setiap kali hidung mereka terpisah beberapa senti, godaan untuk menyesapnya berkali-kali selalu mengalahkan akal sehatnya.

"Minh..." Desah kecil Kyulkyung seakan menjelma jadi ribuan bulu yang menggelitik perut Mingyu. Terlalu indah saat mengalun di telinga.

Netranya menggelap saat bertemu dengan iris hitam Kyulkyung. Mingyu tau bahwa nafsunya sudah berada di ambang batas. Dia berpikir bahwa gadis dalam kungkungannya itu cukup berbahaya. Bagaimana mungkin dengan ciuman ringan Mingyu bisa lepas kendali seperti ini?

Cengkraman Kyulkyung terhadap bahu Mingyu melemah, saat dia mengira pemuda Kim itu akan menyingkir dari atas tubuhnya. Tapi sekali lagi, Kyulkyung salah.

Dia terkejut saat Mingyu menahan pergelangan tangannya pada kedua sisi kepala, dengan ulasan smirk yang membuat Kyulkyung sesat.

"Aku pikir kita sudah terlalu jauh." Suaranya terdengar lebih berat.

"Kalau begitu menyingkirlah dari tubuhku! Dasar mesum!" Mingyu terkekeh.

Sekali lagi, pandangannya menjelajah setiap inchi pahatan sempurna gadis itu. Dan rasanya Mingyu benar-benar kacau saat melihat bibir bengkak dan surai cokelatnya yang berantakan, basah oleh keringat.

"Aku juga ingin berhenti." Kalimatnya terdengar seperti bisikan halus yang akan hilang tertiup angin.

"Tapi maaf, sepertinya Aku tidak bisa." Kyulkyung melotot.

"Yah!"

"Siapa suruh menggodaku?"

"Aku tidak menggodamu!"

"Tadi Kau mendesah." Senyum jahil terulas. Pipi Kyulkyung memerah.

"Aih, menyingkir sana!"

"Kalau Aku tidak mau?" Wajah Mingyu kembali mendekat, hingga Kyulkyung menutup matanya rapat-rapat.

"Lihat, Kau bahkan menginginkannya, iya kan?"

"Mingyu-" Kalimatnya terhenti setelah sapuan ringan kembali hinggap di tempat yang sama.

Itu hanya sebuah kecupan, sebelum Mingyu bergerak kearah lehernya, sibuk mengendus parfurm strawberry pemberian Chaeyeon yang Ia pakai.

"Ngh!" Suara aneh yang mati-matian Kyulkyung tahan akhirnya kembali lolos dari tenggorokan.

Kyulkyung mencengkram leher pemuda Kim itu saat Mingyu menggigit salah satu bagian lehernya, menghisapnya hingga bekas keunguan tertinggal disana.

Dia ingin berhenti, tapi rasanya sulit ketika Mingyu mengunci seluruh pergerakannya

Ugh. Sialan Kim Mingyu! Wonwoo dan Chaeyeon pasti akan membunuhnya setelah ini.

Jilatan halus pada daun bibirnya menggoda Kyulkyung untuk kembali membalas, hingga pagutan mereka benar-benar rapat.

Salah satu tangan Mingyu melepas kunciannya terhadap pergelangan Kyulkyung, beralih meraba pinggang gadis itu, menyibak t-shirt putih Kyulkyung hingga Mingyu dapat meraba perut ratanya.

Baiklah, persetan dengan pernikahan. Gadis ini benar-benar membuatnya gila.

"Kim Mingyu." Pergerakan tangannya hampir naik, sebelum Mingyu menyadari bahwa ada seseorang yang menonton kegiatan mereka dari ambang pintu.

"N-nenek!" Keduanya memaku bersamaan.

"B-bagaimana nenek-" Ucapan Mingyu terputus setelah melihat kedua bodyguard pribadinya -Shindong dan Kangin, yang baru saja membongkar pintu rumah.

Pantas saja Neneknya bisa masuk tanpa password. Geez.

"KIM MINGYU. KAU. BIADAB!" Pukulan tongkat menyerang punggung Mingyu bertubi-tubi.

"N-nenek ampun!"

"AKU BILANG LAMAR DIA SECARA RESMI, DATANGI KELUARGANYA DAN MINTALAH RESTU! BUKAN MENIDURINYA SEBELUM MENIKAH! KAU INI TAMPAN TAPI BODOH YA AMPUN"

"Maaf nek, maaf!"

"Tidak, malam ini juga kita berangkat ke Busan. Kita percepat pernikahan kalian!"

"APA?!" Bukan, bukan Mingyu. Itu hanya pekikan terkejut milik Kyulkyung. "Nenek, tapi Ibu masih-"

"Aku setuju."

"Kim Mingyu!"

...

Pendek? Banget? Maaf :3

HUG -GyuPinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang