PROLOG

81 11 0
                                    



"Satu kosong!" teriak seorang perempuan berambut hitam panjang menepuk punggung lawan jenisnya.

"Aah!" Bocah itu berteriak kesakitan.

"Cih. Tidak sakit itu." si perempuan berhenti sejenak.

"Memang! Haha!" si bocah tertawa dan mengejar si perempuan.

Kedua anak kelas 5 tersebut saling mengejar satu sama lain, demi mendapatkan poin dengan cara menepuk pundak. Mereka berlari dengan gembira, senyuman tulus terlihat dari wajah mereka, kebahagiaan yang sederhana.

Itulah kebahagiaanku. Membuatku ingin kembali ke masa lalu. Dimana dia bukanlah seorang brengsek yang aku tahu.

Ia menumbuhkan benci di dalamku. Sekarang, hanya benci itulah yang kulihat di dalam dirinya. 

Deja VuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang