Bag 15: Perasaan

48 9 0
                                    

Senja di sore hari itu, duduk di depan 2 gubuk yang setengah jadi, Jasmin terdiam dengan raut muka sedih, menatap kedua gubuk itu. Air mata mengalir perlahan di pipi Jasmin, gubuk itu membuatnya semakin rindu akan suasana rumahnya.

Sambil menyelesaikan pekerjaan gubuk itu, dari kejauhan Syams melirik Jasmin yang terlihat sedih. Syams tahu kalau memang sekiranya Jasmin sangat merindukan rumah dan keluarganya.

Syams kemudian meletakkan kayu yang ia genggam, lalu melangkah ke arah Jasmin untuk menghibur perasaan Jasmin yang dilanda kesedihan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Syams kemudian meletakkan kayu yang ia genggam, lalu melangkah ke arah Jasmin untuk menghibur perasaan Jasmin yang dilanda kesedihan. Namun, belum sampai ke tempat Jasmin, Andre datang dan tiba-tiba duduk di samping Jasmin. Andre berusaha menghibur Jasmin dengan beberapa tingkah konyolnya itu, mendorong hidungnya ke atas lalu menarik pipinya ke bawah layaknya orang gila dilakukan Andre.

Andre berhasil membuat Jasmin tertawa dengan tingkah itu, Namun, dari kejauhan Syams hanya diam saja melihat mereka. Rasa sedih bercampur bahagia di benak Syams, bahagia melihat Jasmin tersenyum kembali, akan tetapi Syam juga merasakan perasaan sedih karena tidak bisa menghibur Jasmin layaknya Andre.

Perasaan aneh di dalam lubuk hati Syams, ketika melihat mereka berdua yang sedang asyik bercanda bersama, dan rasa iri kepada Andre yang berhasil membuat Jasmin merasa bahagia.

Syams merasakan suatu keanehan di dalam dirinya untuk pertama kalinya, seakan hati Syams bertanya-tanya

Apa ini rasanya jatuh cinta?

Apakah ini yang namanya cemburu?

Perasaan sedih ketika, melihat orang lain mendekati seseorang yang kita anggap sebelum biasa saja.

Akan tetapi, Syam menyadari, kalau ia harus menerima keadaan itu dengan lapang dada, walaupun rasa sakit mengiris hatinya. Dia memang menyadari kalau Jasmin juga tidak pernah ada rasa kepadanya.

Syams juga mengetahui kalau memang sudah lama Andre mengagumi Jasmin, sejak pertemuan pertamanya di perjalanan pendakian itu.

Dia seharusnya ikut bahagia melihat sahabatnya Andre bahagia, dan berusaha mengubur sedalam-dalamnya rasa cintanya kepada Jasmin demi kebahagiaan mereka berdua. Syams kemudian kembali mengerjakan pembuatan gubuknya itu.

Dari kejauhan Jasmin juga melirik Syams, yang terlihat sibuk dengan pembuatan gubuk itu, seolah-olah Syams mengabaikan dirinya, rasanya akan lebih menyenangkan jika ia dihibur oleh Syam, tetapi Syams tidak melakukannya. Seakan memang tidak ada rasa sama sekali kepadanya.

Memang hati Jasmin da Syams saling menyayangi, akan tetapi perasaan itu hanya tersembunyi di lubuk hati mereka, dan mereka tidak mengetahui isi hati mereka masing-masing. Jasmin yang dari awal pertemuan sudah penasaran dengan kepribadian Syams yang berbicara seperlunya, begitu juga dengan Syams mulai mengagumi Jasmin, secara diam-diam.

Malam perlahan mulai datang, mereka kemudian menghentikan pembuatan gubuk itu, dan akan melanjutkannya besok pagi. Api mereka nyalakan di depan kedua gubuk itu, lalu mereka mempersiapkan makan malam untuk mereka.

WORLD OF THE WORLDWhere stories live. Discover now