40. dear diary

5.2K 254 2
                                    

Hari yang cerah ini membuat semangat membara, gabriel membawa motor besarnya santai memasuki gerbang sekolah, senin ini ia dipaksa masuk oleh ayahnya dan vanessa, pedahal sangat amat malas mengikuti upacara bendera.

"Sarah..." panggilnya sambil membuka kaca helm, motornya berhenti tepat di belakang sarah, membuat perempuan itu membalikan badanya secara cepat karena terkejut, matanya melotot melihat sosok gabriel.

"Haa? Gabriel?" ucapnya sambil menganga.

"Hmmmm.... Bebep gue makin cantik aja" jawab gabriel sambil mengedikan matanya menggoda sarah, sarah makin bingung, ia menyunggingkan bibirnya sambil menggidikan bahunya.

"Ehh.. Ikut gue ke parkiran
yuk... Kapan lagi bisa boncengan sama cowo keren gini" gabriel mengusap poninya yang sudah terolesi pomade sehabis mandi tadi, akhirnya sarah naik ke motornya gabriel dan melaju perlahan.

Di waktu yang bersamaan, helena and kawan kawan sedang berjalan bersama di parkiran.
"TIDD..!!" suara klakson yang nyaring.

Gerombolan itu langsung terpecah minggir.

"Numpang lewat kakak kakak yang cantik" ucap gabriel sambil menebarkan senyumnya ke gerombolah tersebut terutama helena yang ia sorot dengan matanya, lutut helena lemas melihat itu, gabriel sama sarah? Cewek yang menjelek jelekan namanya! Helena mengehela nafas.

"OMG... Itu kan gabriel len" karen langsung excited helena masih terpaku ia masih melihat gabriel yang sedang mencopot sweaternya, sambil sesekali mengobrol dengan sarah yang berdiri tepat di depan gabriel.

"Cabut girl's!" helena langsung menarik kakinya menjauh dari tempat tersebut, hatinya panas ingin selali ia memaki sarah saat itu juga, tapi helena bisa apa? Status gabriel hanya mantan di riwayat hidupnya.

Gabriel berjalan menuju pintu kelas, sedangkan sarah langsung menghampiri diva dan kawan kawan yang lain untuk menceritakan kejadian di pagi hari ini di bonceng sama cowok most wanted seantero sekolah plus anak kepala yayasan, wajah sarah langsung sumringah menceritakan kehebohan itu.

Gabriel memasuki kelasnya, suasanya sudah ramai, roy dengan yang lain sedang mengerjakan PR di meja mamat, dan sisanya seperti dewa dan bobi masih menjalankan tradisi rutin setiap pagi, tontonan yang tidak senonoh itu masih mereka jalani. Setelah melihat ada gabriel datang, semuanya langsung terdiam dan mengabaikan pekerjaanya masing masing, dewa langsung loncat ke bamgkunya dan meninggalkan HP roy di lantai sedangkan bobi susah untuk berdiri ia berpegangan ke meja sampai meja itu terangkat dan hampir menimpanya.

"Wihhh... Pagi pagi tegang banget, abis nonton Blue ya?" ucap gabriel sambil tertawa, suaranya memecah keheningan, roy malah tawa terbahak bahak tapi bobi langsung menggebuk punggungnya sekencang mungkin, dan roy pun langsung menutup mulutnya rapat rapat.

"I'm come back..." gabriel membentangkan tanganya memeluk dewa dan roy, tapi dewa malah melawan dan mencoba terlepas dari pelukan gabriel, tiba tiba bobi langsung menubruk ketiga anak itu dengan badanya yang mirip kasur spring bed.
"Anjritttt gue gak bisa nafas!" protes dewa sambil menonjok nonjok perut bobi.
"Bangsat! Siapa nihh yang nyium pipi gue?" gabriel mencoba keluar dari lilitan gajah balganesha itu.

"Roy nyium pipi lo diem diem!" kata dewa tertawa geli.

"Anjrittt!!! Botol kecap!!!" teriak gabriel mengejar roy yang lari ngibrit keluar kelas, gabriel  mengelap secara kasar pipinya yang ada bekas ciuman rindu dari sang sahabatnya.

***

Helena menatap kosong ke arah jendela, menatap kebun belakang sekolah yang banyak ditumbuhi rumput liar, wajahnya menyedihkan jika diamati, air matanya tiba tiba jatuh dan ia buru buru mengelapnya dengan telapak tanganya yang lembut.

I love you my senior [PROSES REVISI]Where stories live. Discover now