43. Happy Birthday [END]

8.4K 291 10
                                    

5 Hari kemudian...

Helena berjalan dengan teman temanya menuju parkiran, canda tawa berlangsung di setiap langkah, apalagi saat keren mengedipkan matanya ke cowok cowok mulus dan yang ber ABS.

"Helena..." panggil seseorang dari arah jam 2, helena menoleh dilihatnya sosok tinggi, putih, berhidung mancung, bermata hitam dan berambut rapi. Helena tersenyum samar, lalu sosok itu menghampirinya dengan lari kecil.

"Cieee... Yang balikan" riska menyenggol lengan helena dengan siku nya, pipi helena semburat merah saat riska berbicara seperti itu, sosok itu semakin mendekat.

"Pulang bareng aku kan?" tanyanya seraya tersenyum lebar. Ya ampunnn... Senyumanya itu lohh

"Kali ini lo gak boleh nolak len, kapan lagi ada cowok kayak gabriel" alda menambahkan sambil senyum senyum ke gabriel.

"Yuk.."

Helena dan gabriel berjalan menuju parkiran, semua mata tertuju pada mereka apalagi roy dan dewa yang tiada henti menggoda, membuat helena malu setengah mati.

"Cepetan naik... Udah mendung"

"Haa? Naik motor?" tanya helena heran.

"Haa? Sejak kapan kamu jadi cewek matre?" tanya gabriel sambil menatap helena serius, helena memutar bola matanya malas, gabriel ini memang gak pernah bisa serius.

"Kamu takut jatuh emangnya kalo naik motor? Kamu kan emang udah jatuh, jatuh cinta sama aku, eaaa" gabriel langsung ketawa gak jelas, helena menyunggingan bibirnya, gabriel alay!!! Gerutunya dalam hati, akhirnya karena terpaksa helena naik ke motor besar milik lelaki tengil itu.

"Pegangan... Nanti nge fly" pesan gabriel sambil menoleh ke belakang, terlihat semburat merah di wajah helena, gabriel hanya terkekeh melihatnya.

Gabriel membawa motornya santai mengelilingin jalan ibu kota, sambil mengobrol tentang pengalaman spektakulernya yang dialami beberapa bulan terakhir, helena terkagum kagum dengan gabriel yang sekarang, lebih terpelajar dan makin dewasa, beda dengan yang dulu, gabriel yang tempramental, gabriel yang nakalnya tiada tara, tapi inilah gabriel yang diharapkan banyak orang, hangat dan merasa terlindungi jika berada di dekatnya, melupakan masa lalu dan terlindungi dari masa depan itulah gabriel yang sekarang Gabriel Abraham Wiradja.

Tiba tiba badan helena terdorong ke depan, lamunanya buyar seketika saat kepalanya beradu dengan kepala lelaki itu, helena mendengus sambil menepak punggung lelaki itu, satu niat yang ada di benak lelaki itu "MODUS".

Beberapa menit kemudian, gabriel dan helena sampai di rumah helena, ia turun dari motor besar itu dan berdiri di samping gabriel yang masih menunggangi motornya.

"Thank you Mr. Wiradja" ucapnya sambil tersenyum manis.

"Tua banget kayaknya" gabriel terkekeh.

"Yaudah aku pulang ya.. Bye" gabriel menghidupkan kembali mesin motornya lalu menjalankanya perlahan, helena melambaikan tanganya.

***

"Dek... Ada paket nihh, katanya buat kamu, kamu beli apa di online shop?" mama masuk membawa kotak berukuran sedang, helena yang sedang memainkan handphonenya sambil berbaring di kasur, ia terkejut dan langsung duduk.

"Nggak mah... " jawab helena sambil mengernyitkan dahinya, ia meraih kotak tersebut dan membukanya, mama bergegas pergi dari kamarnya.

Terlihat baju gaun berwarna putih dengan hiasan bunga di arah pinggang, gaun yang bagus untuk sebuah pesta besar, ada surat yang diselipkan di gaun tersebut, helena mengambilnya lalu membuka setiap lipatan kertas tersebut.

I love you my senior [PROSES REVISI]Where stories live. Discover now