Chapter four : Sister (2)

753 43 1
                                    



I love you Mr.vampire
Gay story
Written by : devafrn
********************************

Claine pov

   Okey sesuai dengan ucapan kakak terkutuk aku. Malam ini ya malam ini kita akan pergi ke sebuah tempat. Aku tidak tau pasti tempat yang akan kami datangin. Kulihat jam dinding di kamarku sudah menunjukan pukul tujuh malam. Berarti sebentar lagi kami akan berangkat untuk menemui teman clara. Hah sebenernya sih aku tak mau cuma siapa tau temanya itu hot cool. Oh god.

saat sudah jam setengah delapan, aku langsung bersiap-siap. Kuganti bajuku dengan baju yang layak untuk pergi. Mungkin dengan jeans ketat hitam dan kaos polos putihku saja. Setelah selesai mengganti bajuku aku tak keluar kamar. Hmm lebih baik aku menunggu saja untuk dipanggil. Biar saja aku kelihatan tidak mau padahal dengan bayangan mukanya saja udah pasti tak akan kutolak.

"claine cepetan keluar !" bener kan dugaanku pasti dia memanggilku. Bahkan lebih cocok dengan sebutan teriak.

"iya sabar bitchy" oh mungkin kalian akan kaget kenapa au memanggil kakak aku sebegitu kasarnya bukan. Mungkin itu bagi kalian akan luar biasa tapi untukku itu sudah biasa. Jelas karena kesalku dengan tingkah kakakku yang mungkin saja bisa membuat tandukku semakin panjang. Dan lagipula dia tak mempermasalahkan panggilan itu kok.

"hurry up claine. What the fuck are you doing ?"

"wait"

Oke selesai merapikan rabut, aku langsung keluar kamar. Aku turun kebawah dengan santainya. Tak peduli aku kalau ada yang mungkin ingin memakanku.

Jujur saja ya. Clara kakakku ini lumayan tidak sabaran apalagi masalah kayak begini. Mungkin baginya ini tuh udah seperti fantasy dia yang sudah melekat di jiwanya mungkin. Pernah dulu waktu kami jogging pagi, kan sudah biasa kalau pasangan kekasih jogging pagi hari. Tapi yang bikin aku kesal itu adalah dia yang tiba-tiba teriak gitu. Okey kalau teriaknya itu waktu suasana sepi. Tapi ini waktu suasana rame banget dan itu jujur aku gak tau mau dipasang mana mukaku ini.

Dan bayangin dia berteriak kegirangan itu hanya karena dia melihat dua lak-lakli yang mungkin masih senior high school jogging bareng dan bergandengan tangan. Hanya itu saja sudah bisa membuat kakak aku teriak kegirangan bahkan nih sampai-sampai dia memelukku erat. Dan karena itu juga dia jadi sering jogging pagi hanya demi melihat couple-couple gay.

Mungkin kalian perlu tau juga bagaimana reaksi orangtuaku saat tau kalau clara itu suka melihat pasangan gay. Apalagi reaksi pertama kali daddyku mungkin kalau kalaian ada dikeluargaku waktu kitu, kalian bakal tertawa hahaha.

Okey jadi begini. Awal orangtua ku tau clara jadi begitu yaitu mommyku mungkin tak separah waktu tau kalau diriku gay. Dia hanya mengatai clara gila bahkan sempat disita juga laptop and gadget dia. Sedangkan daddyku sampai rela akan membawa kakakku ke dokter. Aku hanya tertawa liat reaksi daddyku waktu itu. Siapa yuang tidak tertawa kalau padahalclara itu tidak sakit tapi malah dibawa ke dokter. Tapi sekarang orangtuaku sudah diem melihat anak-anaknya begini.

Saat ini kami on the way. Tak tau aku kemana kakakku ini memebawaku yang jelas aku hanya memainkan handphone ku saja tak peduli dengan jalanan atau kakakku yang akan membawaku ke tempat yang jelas aku tak tau.

"hoyy claine sudah sampai " hampir sja handphoneku jatuh kalau saja aku tidak erat memegangnya.

"iya i know. Tidak usah kagetin juga" marahku sedangkan dia hanya senyum menggelikan begitu.

Saat aku turun dari mobil, kupikir awalnya ini hanya sebuah taman aja tapi setelah masuk kedalam, ternyata di tengah-tengah taman itu ada sebuah resturant. Tapi karena kita sudah kenyang jadilah kita bilang ke temenya clara kalau tidak usah dinner hanya duduk-duduk di taman saja. Kudengar juga temen clara sudah ampai duluan daripada kami.

Kami berjalan ke pingir-pinggir taman indah juga tempat ini. Kulihat ada seorang pria yang duduk sendirian dengan baju merahnya.

"nah thats guy claine " tunjuk kakak aku dan ternyata dia menunjuk pria yang kulihat tadi.

"oh i see"

Jadi kami lanjutkan berjalan kearahnya. Tidak jauh kok mungkin hanya berjarak satu meter saja. Mungkin karena dia merasa ada yang mendekat kearahnya jadi dia mebalikkan badannya kearah kita. Dan kalian tau aku langsung keringat dingin guys. I dont know how to describe this guy. He is so hot. Oh god. Apalagi saat dia tersenyum. Hanya senyum saja aura tampannya sudah keluar.

Saat sudah sampai di depan dia, Kami langsung duduk. Saat kutolehkan kepalaku kearah kakakku dia hanya tersenyum yang jelas aku mengerti senyuman dia yang penuh arti itu.

"oh iya claine kenalin ini temen kakak namanya edward stevan. Dan aku permisi beli makanan ringan. dulu okey. Ini gak enak kalau gak ada makanan" please deh kak aku paham apa isi otakmu itu. Alasan hanya membeli makanan padahal sembunyi di balik pohon senyum-senyum sambil garuk-garuk batang pohon.

Setelah kakakku pergi dengan alasan membeli makanan ringan, tinggalah aku sendiri dengan edward steven ini. Jelas suasana canggung terjadi apalagi lihat saja dia yang tak berhenti memandangiku terus yang jelas membuatku salah tingkah karenanya.

"maaf kak kenapa lihatin aku terus ?" tanyaku langsung karena jujur semakin lama dilihatn semaki risih apalagi keringat dinginkun keluar. Please padahal aku sudah beberapa kali pacaran tapi yang satu ini kenapa membuatku panas dingin seperti ini.

" tidak apa kamu hanya manis saja" aku tertunduk malu saat mendengar pujian dia. Tapi satu hal yang harus kalian tau. Aku tak akan mau terlihat murah dan gampang untuk diajak berhubungan dalam hal pasangan okey. Memang aku tertarik tapi aku harus lihat usahanya dulu bukan. Jangan sampai dia seperti my fucking ex.

"oh iya. kamu teman kuliah clara ?" tanyaku.

"panggil edward okey. Iya aku teman kuliah clara. Kata dia, dia ada adik yang manis dan ternyata benar adiknya memang manis" ya gombal saja terus.

Tak lama kakakku datang juga dengan membawa sekantong camilan. Jadi malam itu kami habiskan bertiga ditaman dengan bercanda dan tertawa. Aku yakin kalau edward ini sebenernya friendly dan juga humoris tapi sepertinya dia juga dingin terlihat sekali saat dia melihat orang seperti ingin menerkam saja. Lihat saja mata tajamnya itu yang seperti mengintimidasi orang lain.

Tak terasa waktu suah lewat jam sebelas malam. Jadi kami putuskan untuk pulang. Awalnya kami menawari edward untuk pulang bersama tapi ternyata dia juga membawa mobilnya sendiri jadilah kami memisahkan diri saat diluar taman. Dan sebelum pulang, dia sempatkan meminta kontakku dan kuberi id line ku saja. Ya tak mungkin nomor handphoneku karena nomorku itu sangat pribadi.

"claine" panggil kakakku saat didalam mobil.

"hmm"

"bagaimana dia ? Hot kan ?" aku otomatis memutarkan kepalaku kearah kakakku.

"emmm yes he's hot and cool tapi aku hanya ngerasa saja kalau dia dingin. Right ?"

"yes he is. Dia memang begitu. Kalau saja kamu lihat dia di tempatku. Dia dingin sekali bahkan orang saja takut mendekat ke dia. Tapi dia hangat kalau dengan orang yang dia rasa dekat dan juga kakak dan dia sudah lumayan bersahabat dari dulu"

"kenapa kakak tak memberitahuku kalau kakak sahabat dia " ucapku spontan

"hahaha  kamu suka dia claine ?" oh god. Bagaimana aku bisa keceplosan begini.

"emm sedikit tapi jangan beritahu dia okey. Aku hanya ingin melihat perjuangan dia. Aku tak mau dia sama aja seperti yang dudlu-dulu" jelasku yang jelas membuat cklara tersenyum menang.

"okey honey" jawab kakakku dan kembali fokus ke perjalanan pulang.

Tbc

Hadeh author lelah 😂

VOMMENT 💋

I love you Mr.vampire (ON-HOLD)Where stories live. Discover now