part 15

354 18 3
                                    

Violla

Inilah yang aku takutkan. Aku memang menginginkan ini tapi aku lupa, dampak dari semua ini adalah aku harus menekam di tempat ini. Bersama mereka semua yang juga terlibat. Padahal aku tidak ikut-ikutan, tapi kenapa aku juga harus berakhir di sini.

Bahkan Ferra dan Tasya juga. Sedangkan para anak buahnya si Arga, mereka di suruh pulang dan di skors. Mungkin karna Kayden, Henry, dan Victor adalah osis makanya mereka juga di panggil.

Ini semua karna dia. Mahluk satu itu, dia yang sudah membuat hidupku semakin hancur. Siapa lagi kalau bukan Rikas. Walau aku tahu dia bermaksud membantu, tapi karnanya semua ini terbongkar. Seharusnya Bang Vino harus tetap gak tahu siapa yang udah buat aku masuk rumah sakit waktu itu.

Kalau kayak gini, Mama sama Papa juga akan tahu dan mobil impianku itu tidak akan pernah ada. Dan aku harus menekam dengan supir Mama lagi.

Semua orang di sini sedang menunggu orang tua mereka kecuali Rikas dan Ferra, karna Om Robert selaku kepala sekolah yang akan mewakili orang tua Ferra yang sedang ada di Paris. Aku hanya berharap Mama sama Papa gak bisa datang dan kak Vionna yang akan menggantikan mereka.

Satu persatu orang tua mereka sudah mulai berdatangan. Mulai dari Tasya, Arga, Kayden, Henry, dan Victor. Aku melihat Bang Vino, dia hanya menaikan bahunya acuh.

Tak lama kemudian pintu ruangan ini terbuka dan munculah, orang yang ku tunggu datang, aku pikir jika Mama sudah datang Papa pasti tidak datang. Tapi ini, Papa sama Mama datang dan kak Vionna juga. Ok lengkap semua keluarga di sini.

●●●


Akhirnya setelah menunggu keputusan dari kepala sekolah dan para guru BK, mereka pun memutuskan untuk mengistirahatkan Rikas, Arga dan Bang Vino di rumah, atau bahasa kasarnya adalah di skors. Sedangkan para osis yang terlibat, hukuman mereka adalah tidak akan di beri izin dari pihak sekolah untuk di adakan kemping ke puncak bagi osis setelah eskul.

Sedangkan aku, Ferra dan Tasya tidak boleh ada nilai kami yang merah. Hukuman macam apa tuh, tapi kalau di pikir-pikir gampang aja kok, karna aku bisa mendapatkan nilai bagus kalau aku... ok aku lupa sesuatu. Aku sudah tidak duduk di samping Ferra lagi.

"Kok gitu sih pak?" Ucapku tak terima

"Kenapa Violla? Bukannya nilai kamu bagus semua? Seharusnya kamu gak masalah sama hukuman ini," Bapak gak tahu aja semua nilai itu dari mana.

"Sekarang kalian boleh kelua.r"

Kami keluar dari ruangan angker itu. Walau angker aku sudah berulang kali masuk ke sana, cuma belum pernah aja sampai di panggil orang tua kayak gini.

Bang Vino langsung pulang, karna dia di skors sedangkan aku mau cari tahu soal Rikas pada kak Vionna. Karna sekarang Rikas sam kak Vionna lagi ngobrol serius banget. Entah apa yang mereka bicarakan yang pasti itu sangat serius.

Aku mendekat ke arah mereka secara diam-diam di balik tembok, agar mereka tidak melihatku. Dan menguping pembicaraan mereka.

"Aku minta maaf kak," ucap Rikas penuh rasa bersalah

"Udahlah itu sudah lewat, gak usah di pikirin," Ucap kak Vionna dengan senyum yang tulus tapi berbeda dengan matanya. Matanya menunjukan sakit yang mendalam. Ada apa ini?

"Tapi, Vino?"

"Biarin aja, dia cuma gak bisa melupakan," setelah ucapan itu Rikas melihat ke depan dan matanya mengarah kearahku. Akupun cepat-capat bersembunyi di balik tembok. Aduh ketahuan.

Belum juga aku mendengar semuanya, Rikas malah melihat keberadaanku. Ya Tuhan bagaimana kalau dia melihat wajahku, mau di taru dimana wajah cantikku ini.

Akupun pergi meninggalkan tempat itu dan pergi ke rooftop, menghirup udara segar di sini. Melihat ke arah bawah yang sudah mulai sepi, mungkin jam pelajaran sudah mulai.

Aku berpikir tentang pembicaraan Rikas dan Kak Vionna tadi. kenapa Rikas meminta maaf kepada Kak Vionna? apa ada sesuatu yang terjadi? kenapa juga Bang Vino nggak mau maafin Rikas. Memangnya sesuatu yang di buat Rikas itu apa sampai membuat Bang Vino marah dan tidak mau memaafkan dia?

●●●


Author

"Ada apa?" Vionna melihat Rikas aneh, pasalnya sedari tadi Rikas seperti sedang mencari sesuatu. Karna penasaran Vionna melihat ke belakang, dia tidak melihat apa-apa. Jadi apa yang Rikas liat.

"Ah? Bukan, bukan apa-apa," Vionna menatap tidak percaya pada Rikas, tapi membiarkannya begitu saja. Toh mungkin itu adalah hal yang tidak penting.

Setelah pembicaraan mereka selesai, Vionna pun berlalu dari hadapan Rikas. Pergi menuju mobilnya yang terparkir di samping motor Vino. Vino sudah menunggu di dalam mobil Vionna, dia tidak akan pulang dengan motornya. Vino sudah memohon pada Ayahnya agar dia boleh pulang dengan motornya, tapi Ayahnya malah marah dan mengatakan akan menyita motornya.

"Lama banget sih! Dari mana aja?" Ujar Vino sebal. Dia sudah menunggu Vionna dari setengah jam yang lalu, Tapi tak kunjung datang.

"Abis dari toilet, biasa cewek," Balas Vionna. Tak ada balasan lagi dari Vino, mungkin masih kesal. Sudah di skors, motor hampir di sita, dan harus menunggu Vionna dengan hanya berdiam diri di mobil.

Tak ada pembicaraan apapun setelahnya, hingga mereka tiba di rumah. Keluar dari mobil dan menuju kamar masing-masing. Saat melewati kamar Vino, Vionna masuk dan mendekati barang yang menyita perhatiannya.

"Ngapain Kakak di sini?" Tanya Vino masih kesal soal tadi, memang Vino kekanakan jika sudah berhubungan dengan Vionna.

"Kamu masih nyimpan ini?" Tanpa menjawab pertanyaan Vino, Vionna malah mengajukan pertanyaan pada adiknya itu.

"Memang apa yang harus Vino lakuin? Buang ini semua? Gak akan," Ucap Vino ketus. Mendengar nada bicara Vino, Vionna hanya bisa menghela napas berat. Susah juga meyakinkan Vino tentang Vanya. Tentang Rikas, juga Violla yang baik-baik saja.

"Vino, kamu nggak usah
mikirin--"

Belum lagi Vionna menjelaskan ucapannya, Vino malah memotongnya "Apa Kak?! Aku tahu semua tentang Vanya aku tahu semua yang terjadi padanya, semuanya. Tentang Violla, Rikas, dan juga Vanya--"

"Cukup!" Sekarang Vionna yang memotong perkataan Vino. "Berapa kali Kakak bilang, jangan pernah nyebut nama itu lagi," Ucap Vionna seraya meninggalkan kamar Vino. Hari yang melelahkan. Semoga hal ini tidak terulang lagi.

●●●

Haiii

Ketemu lagi sama aku yang cantik ini *kedip-kedip manja
Aku cuma mau bilang, baca juga ya cerita aku yang lainnya...
jangan lupa budidayakan vote dan comment sesudah membaca..

Salam manis dari Rikas...

Mmuaaachh...
😘😘😚

Me & Bad Boy✔Where stories live. Discover now