Prolog

23K 580 78
                                    

"When love is not just about sincerity"

"Kamu sungguh gadis nakal yang beruntung. Tidak percuma aku memberimu makan selama belasan tahun," ucap seorang pria berumur lebih dari 50 tahun itu kepada wanita muda di hadapannya.

Kelopak mata milik wanita itu sudah bengkak akibat menangis sepanjang malam. Pria yang selama ini dipanggil dengan sapaan ayah olehnya, kini menjelma bagai monster yang sangat mengerikan. Pria yang seharusnya bertugas menjaga dirinya dan ibunya itu, justru tega menjual dirinya sebagai barang lelang bagi para pria hidung belang yang hanya menginginkan kehangatan satu malam.

"Andai dari dulu aku tahu kalau kamu bisa menghasilkan uang sebanyak ini, aku pasti tidak akan pernah memukulmu ataupun ibumu yang penyakitan itu!" ucap pria itu dengan nada penyesalan yang dibuat-buat sambil tersenyum miring sebagai tanda pengejekan. Sebuah senyuman iblis yang memperlihatkan deretan gigi yang berantakan dan berwarna kuning. Sungguh pemandangan yang menjijikan.

"Anda memang brengsek!" maki wanita itu masih dalam keadaan terisak. Suaranya yang serak akibat terus menangis menyebabkan makian itu terdengar agak pelan. Dadanya naik-turun tidak berirama, menandakan kalau wanita itu dilanda ketakutan hebat saat ini.

"Beraninya kau--" Ayunan telapak tangan pria itu terhenti di udara saat nyaris menampar pipi dari wanita yang baru saja menghasilkan banyak uang untuk dirinya tersebut.

"Saya benci kalau milik saya dikasari orang lain. Keluar!" cetus seorang pria muda dengan perawakan tampan dan gagah lengkap dengan setelan jas hitam dan dasi abu-abu yang melekat pada tubuh atletisnya.

Pria tampan itu baru saja menangkis tamparan yang hampir mendarat sempurna di pipi wanita malang itu. Dia tipe pria yang membenci perlakuan kasar. Namun, dia bisa menjadi sangat kasar pada saat kekasaran itu diperlukan.

Pria tua itu, mengepalkan kedua telapak tangannya karena emosi. Dia manatap tajam kearah pria yang berdiri dihadapannya kini. Dia merasa sangat terhina atas ucapan arogan pria kaya itu. Namun, ia memilih untuk menahan emosi, agar pria itu tidak membatalkan pembelian atas putri tirinya yang senilai Rp 1 Milyar itu.

"Silahkan nikmati gadismu itu, pria kaya!"

Pria tua penggila uang itu baru saja selesai dengan transaksi jual-belinya. Akhirnya, dia berhasil juga menjual putri tirinya. Sungguh kondisi yang sangat miris kan?

----

Tubuh wanita itu masih saja gemetaran. Namun, kali ini bukan lagi karena rasa takut melainkan karena rasa bersalah dan ketidakberdayaan. Seolah tertusuk ribuan belati pada saat bersamaan, wanita itu merasa sangat hina saat mendapati tatapan tajam nan misterius dari pria yang baru saja membelinya itu.

Wanita itu- Angela - menutup kedua matanya rapat-rapat. Dia yakin, akan berbeda rasanya jika saja yang membelinya ini bukanlah pria yang dari dulu mati-matian dia coba goda. Atau andai saja, dirinya belum jatuh pada pesona pria itu, tentu saja dirinya tidak akan merasa sehancur ini.

Namun, semua sudah berubah sekarang. Angela menginginkan pria itu menatapnya dengan cinta. Menyentuhnya dengan sentuhan yang hangat dan menuntut. Serta menganggungkan namanya dalam desah yang indah.

Angela kembali membuka kedua matanya dan masih mendapati pria itu dengan tatapan yang memandang hina dirinya. Dia tidak lebih dari wanita yang telah dibeli dan tidak layak berharap cinta dari pria yang membelinya.

Semua berakhir didetik ini.

-------------------------------------------------------------------------------------------

Maaf untuk typonya dan semoga kalian suka sama prolognya. Sengaja dibuat menggantung agar kalian penasaran sama kisah dibaliknya.

Enjoy reading..

10/12/16

Deal With CEONơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ