Satu

5.3K 222 22
                                    


Jungkook, berjalan dengan langkah panjang menuju kelasnya. Sorot mata yang biasanya teduh itu, kini tengah penuh dengan amarah.

Lengan Jungkook, menarik pergelangan tangan seorang siswi setelah dia sampai kelas. Menyeret siswi itu keluar dengan kasar.

"Ya! Jeon Jungkook Appo! "Ringis siswi itu. Tanpa mendapat gubrisan dari Jungkook.

"Wae? Ada apa dengan mu? "Bentak siswi itu, menghempaskan genggaman tangan Jungkook dari tangan nya. Mereka kini sudah berada di atap sekolah.

"Kalian berciuman Eoh? "Kini Jungkook membentak tepat di hadapan wajah siswi itu.

"Choi Yuna, kau berciuman dengan Park Jimin eoh! "Bentakan itu, kini berubah menjadi teriakan yang membuat Yuna menutup kedua telinga nya.

"Wae? Dia Namjachingu ku! "

"Lalu aku? Bagaimana dengan ku? "

"Neo? Bukankah kau juga mencium seorang Yeoja di halaman sekolah? "

Jungkook kini menunduk, mendengar perkataan dari Yuna. Jungkook tak bisa menyangkal kebenaran bahwa dia mencium seorang Yeoja di halaman sekolah tempo hari. Tapi, Jungkook melakukan itu karna terpaksa. Karna desakan teman-teman nya pada Jungkook.

Selama ini Jungkook memang seorang penakluk Yeoja. Dia selalu mendapat kan Yeoja mana pun dalam satu rayuan. Namun sejak dia jatuh Cinta pada Choi Yuna. Dia tak pernah berniat mendekati Yeoja lagi untuk bermain -main. Dan hal itu membuat teman-teman nya mengolok nya tempo hari dan memberi tantangan pada Jungkook tentang ciuman itu. Agar mereka masih bisa mengakui bahwa Jungkook lah yang terhebat dalam soal wanita.

"Masalah nya bukan itu! Kau pernah berjanji Park Jimin tak akan mendapatkan apapun dari mu. "Kini, nada bicara Jungkook mulai rendah.

Jungkook menghembuskan nafas nya sesaat, lalu menatap Yuna, yang juga tengah menatap nya. "Apa kau mencintai ku? "

Kini, Yuna yang menghela nafas. Pertanyaan yang sama! Padahal sudah ribuan kali Yuna berkata, bahwa dia sangat mencintai Jungkook. Tapi, seolah tidak puas! Jungkook terus saja menanyakan hal yang sama.

"Tentu, aku mencintai mu! "Yuna, menggenggam tangan Jungkook.

"Kalau begitu tinggalkan Jimin. "Pinta Jungkook menuntut.

Yuna, menghempaskan genggaman tangan nya!  Permintaan itu lagi. Jelas Yuna, akan menolak. Karna, dengan berpisah dari Jimin, itu artinya dia tinggal di jalanan. Begitu lah, ancaman kedua orang tua nya. Jadi, ini bukan soal Yuna tidak ingin berpisah dari Jimin. Tapi, Yuna ingin menyelamatkan dirinya. Dari udara dingin dan menjadi gelandangan. Ini, soal bagaimana Yuna ingin tetap bisa tinggal di rumah orang tua nya, memakai pakaian yang layak dan tentu saja makan dengan kenyang.

"Jangan sekarang! "Tolak Yuna, "kau bilang, kau akan selalu menunggu ku. "Kini, Yuna memelas.

Jungkook, menutup matanya, cukup lama. Sebelum ahirnya dia menatap Yuna dengan sinis. "Itu karna ku pikir kau akan menjaga ucapan mu! Tapi, sekarang kau malah berciuman dengan nya. Lalu harus sampai kapan aku menunggu? Sampai aku mendengar kabar kau tidur dengan nya? "Emosi Jungkook, mulai terpancing kembali. Jungkook, lalu beranjak dari arah Yuna. Dia tak ingin emosi nya semakin meledak, dan membuat Yuna terluka. Jungkook berbalik dengan cepat lalu pergi.

Yuna, mengacak rambut panjang nya. Mengerang frustasi. Dia, benci situasi seperti ini. Tapi, dia benar-benar tidak bisa berpisah dari Jimin. Dan, dia juga sangat tak bisa kehilangan Namja yang dia cintai, Jungkook.
Yuna,menekan kening nya keras. Berusaha mencari solusi, agar dia tidak menjadi gelandangan atau pun kehilangan Jungkook. Yuna, ahirnya berlari mengejar Jungkook. Memeluk punggung Jungkook dengan erat. Membuat Jungkook menghentikan langkah nya di sana.

"Haruskah kita tidur bersama? "Tawar Yuna.

Love secretWhere stories live. Discover now